DUA: Bencana

172 54 40
                                    

Setelah Asyila membawa Zaskia yaitu adik kelas tadi dan sampe di halaman belakang. Asyila pun angkat bicara

"Lo bikin masalah apa sama Zero sampe dipermalukan kaya tadi?" Ucap Asyila dengan ketusnya.

"Kak..gue...ne...nembak kak Zero waktu dia lagi maen basket" ucap Zaskia dengan gugup dan air mata yg bercucuran terus menerus.

"Apa lo bilang!? Kenapa lo harus ngelakuin itu sampe segitunya sih!?" Ucap Asyila dengan sedikit bentakan.

"Karena... Gue suka" ucap Zaskia langsung menunduk malu dan tangisannya juga mereda.

"Uda deh lo, sekarang lo harus lupain tuh si Zero. Masi banyakan tuh cowo-cowo yg lebih baik dari dia daripada lo harus terus disakitin gini." Ucap Asyila dengan memberi solusi agar menjauhi Zero.

" I..i..iya kak gue bakal nyoba."ucap Zaskia gugup.

" Lo kok gugup gitu? Takut?" Ucap Asyils dengan dahi berkerut.

"I..iya"

"Tenang aja selama lo ga salah apa-apa gue gabakal apa-apain lo." Asyila sambil tersenyum dan Zaskia hanya tersenyum tipis.

"Yaudah gue harus cabut nih byy" dengan santai Asyila berjalan tiba-tiba dia berpapasan dengan Zero dan langsung menarik tangan Asyila ke rooftop.

                               |•••••|

Saat mereka telah sampai Zero tiba-tiba mendorong tubuh Asyila hingga beradu dengan tembok.

"Lo harus tanggung jawab semuanya!" Ucap Zero kesal.

"Tanggung jawab apasih lo?" Asyila dengan santai menjawab dengan kedua tangan menempel di bawah dadanya.

"Lo itu udah nyelamatin anak cupu itu!"

"Terus?gue salah gitu?hmm"

"Ya iya lah dia juga sama sama mempermalukan gue, masa gue ditembak sama anak cupu itu,di tengah lapangan lagi."

"Ya lo itu harus nya nyadar dong, kenapa lo punya muka kaya dugong"

Eh btw Dugong itu semacam ikan duyung ya, kalo kalian penasaran bole searching kok. -sekilas informasi

"Apa lo bilang?dugong? Lo itu buta atau apasih muka ganteng gini dibilang dugong"

"Ya ya ya whatever. Terus mau lo apa hah?"

"Gue mauu... Lo ngajarin gw fisika selama 2 bulan kedepan ngerti?"

"Hah?emang gue guru lo apa"

"Yah...itu sebagai pertanggung jawaban."

"Yauda kalo lo gamau gapapa sih tapi lo harus jadi pacar gue gimana?" Lanjut Zero dan mengunci tubuh Asyila dengan tangan kanan kiri nya yang menempel dengan tembok.

"Lo gila Zer yang bener aja, Gue.Ga.Mau." Asyila sengaja dengan penuh penekanan diakhir kalimatnya sembari terus menjauh kan wajah Asyila dengan Zero.

"Yaudah kalo gitu lo harus ngajarin gue fisika selama 2 bulan ke depan" keduanya saling bertatapan dan napas mereka pun saling beradu.

Tbc...

Next? coment.

Kira kira Asyila bakal pilih yg mana yaa? Kalo penasaran tunggu ya sampe ceritanya publish lagi ya guys.

Juga jangan lupa vote, follow dan coment ya makasi💞

Trouble maker Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang