SANTUY, BANYAK TYPO
cikidaw
- - -
Lisa menyeret dengan susah payah gaun pengantin yang dia pakai memasuki kamar hotel
mata besarnya menerawang keseluruh penjuru kamar. kamar ini terlihat sangat luas, bahkan ada sedikit bau bau honeymoon mengingat terdapat pemandian bunga didalamnya.
cukup bagus, tapi bukan kah si Albino itu bilang hanya akan tinggal semalam disini karna kunci villa baru mereka belum diberikan? lalu kenapa harus memilih kamar yang mahal seperti ini? well, pasti mahal kan.
'orang kaya selalu berlebihan' Lisa membatin.
kakinya berjalan mendekati kaca.
"yaTuhan, gaun ini berat sekali." rutuk Lisa sambil memperhatikan bayangan dirinya sendiri.
Entah berapa kali sudah dia merutuk hari ini tapi Lisa tak berbohong, gaun sialan yang dipakainya memang seperti akan meremukkan badannya.
Lisa harus segera melepaskan benda ini. segera!
mumpung lelaki bernama Sean itu masih dibawah mengurus registrasi hotel.
Tangan kecil nya mulai meraba kebelakang, mencari keberadaan kancing gaunnya. Lisa menggelinjang, berjingkrak keatas kebawah, tapi gadis itu tetap tidak menemukan kancing gaunnya.
"sepertinya kau ingin mencari gara gara denganku." Lisa menggeram dan-HAP! dia menemukan kancing gaunnya. "kena kau."
"eh tunggu....tidak mau turun." Gadis cantik itu menyerngit. "aish! ini macet!."
Bagus sekali Annalise Harper, kancing dress mu tak bisa diturunkan.
"sekarang apa yang akan ku laku---"
perkataan Lisa terpotong bersamaan dengan dirinya yang tak sengaja menangkap bayangan Sean dari kaca.
jadi posisinya Lisa berdiri membelakangi pintu mengahadap kaca dan Sean tengah berdiri didepan pintu sekarang. Sean bahkan sudah menutup pintu nya. 'kapan dia datang?'
"Aku pikir kau pergi memesan kamar yang lain." kata Lisa. Tangannya masih bertengger kebelakang atau lebih tepatnya pada kancing gaun.
Sean tak menyaut kakinya melangkah maju mendekat membuat Lisa was was dan langsung berbalik menghadap pemuda itu.
"mau apa kau?". kini Sean berdiri tepat dihadapannya. Pemuda dengan tuxedo putih itu menatap Lisa dengan kepala yang dia miringkan seolah meremehkan tentang apapun yang tengah Lisa pikir sekarang.
"berbalik." titahnya.
"apa?"
"berbalik, Nona."
"tidak mau!"
Sean menyerngit. "baiklah, maka pakai gaun itu sampai besok pagi." katanya membuat Lisa buru buru meralat ucapannya. "eh tidak!"
"errr.. itu, bisakah kau menolong ku membuka gaun ini." Lisa mengucapkan dengan pelan. "tapi jangan macam-macam!"
"ha?."
"jangan macam-macam!. kau mengerti maksudku."
Ayolah Sean. gadis yang kini berada dihadapanmu memiliki ekspektasi yang berlebihan tentang malam pertama.
'terserah saja.' pikir Sean. Pemuda tinggi itu menggerakkan telunjuknya isyarat agar Lisa berbalik tanpa membalas ucapan gadis itu.
Perlahan Sean menarik resleting dress yang Lisa pakai. sedangkan sang empu dress mati-matian menahan nafas. Lisa belum siap mengekspor punggungnya dihadapan pemuda albino bernama Sean Ryder Rae dan
KAMU SEDANG MEMBACA
SkinTouch [HUNLISA]
Fanfiction"tatap Aku!." desak Wanita berambut coklat itu membuat Sehun mengangkat wajah dan menatap lamat wajah Wanita berambut coklat yang kini dikuncinya ke dinding. Wanita itu, cinta pertamanya, kekasihnya. Kim sejeong. "Sekarang katakan, apa Kamu membuka...