Sayang dekap lah Aku bagaikan Aku akan meledak. berhentilah berpikir, apa susahnya?
( BlackPink - as if it's your last )
- - -
"Sayang kau baik-baik saja?." Gadis itu menatap kekasihnya khawatir. pasalnya semenjak pemuda itu terjebak dalam ikatan yang namanya pernikahan senyum nya mulai terkikis habis seakan tidak ada satu hal pun yang bisa mengembalikan senyum itu.
"Sejeong Aku tidak tahan lagi." pemuda itu menatap lekat sang kekasih, berusaha menyalurkan apa yang dirasakannya. "Gadis itu..... sikapnya terus menuntutku. dia tak sama seperti Gadis lain."
Kim Sejeong mengerutkan keningnya menatap Sehun (sang kekasih) dengan khawatir. se murahan apa sebenarnya gadis yang bersanding ddengan Sehun sekarang? sudah jelas Sehun menunjukkan sikap tak sukanya, tapi kenapa gadis itu masih berusaha menempel.
'murahan, benar benar murahan' dia membatin.
"dia bahkan tak lekas mundur ketika Aku memarahinya." Sehun menerawang mengingat bagaimana kerasnya usaha Lisa untuk membuat dirinya dipandang, lelaki itu tak bodoh, dia jelas tau bahwa Lisa menginginkan perhatiannya.
Sehun memegang pipi Sejeong mendekatkan wajahnya pada wanitanya kemudian mengecup lama bibirnya.
"Ayo kita pergi dari sini. kita lari saja."
* * *{ Lisa's POV }
Aku membolak balikkan tubuh ku dengan resah diatas tempat tidur. ini sudah jam 1 pagi tapi Si sombong belum juga pulang. kemana dia pergi?!
Aishh, bukan kah dia sudah keterlaluan ssat ini? iya keterlaluan karna terlambat selama 7 jam dari biasanya dan membuatku keteteran.
Jangan salah paham. aku bukannya khawatir padanya, hanya saja karna dia tak kunjung pulang Aku jadi tidak mengunci pintu utama.
Takutnya hal itu malah mengundang maling dan membahayakan hidup ku sendiri, tapi jika aku menguncinya nanti Si Tuan besar tidak bisa masuk. Dapat kupastikan dia akan mengamuk dan melemparku keluar dari villa ini.
Ngomong-ngomong sepertinya ada yang aneh dari Sehun. aku merasa dia menjaga jarak dariku semenjak kejadian gelas pecah hari itu .
Setelah berbicara seolah khawatir padaku dan membuatku melambung begitu jauh si sombong sialan itu malah menghilang.
Tidak pernah pulang ketika aku sadar dan selalu pergi sebelum aku sadar. nah itulah mengapa Aku memilih menunggunya hari ini. Akhir-akhir iini Sehun juga tidak mengajak kangMin pergi bersamanya. dia menyetir sendiri.
KAMU SEDANG MEMBACA
SkinTouch [HUNLISA]
أدب الهواة"tatap Aku!." desak Wanita berambut coklat itu membuat Sehun mengangkat wajah dan menatap lamat wajah Wanita berambut coklat yang kini dikuncinya ke dinding. Wanita itu, cinta pertamanya, kekasihnya. Kim sejeong. "Sekarang katakan, apa Kamu membuka...