chapter.9

17 2 0
                                    

Saat sudah didunia manusia, ia kembali bersekolah walau hanya sendirian helenda tetap menjalaninya dan mencari peecy

Helenda sangat kesepian tanpa ferina, dia berjalan dikoridor sekolah tanpa ada senyuman sama sekali

"Helend!!!" Teriak seseorang dari belakang, helenda yang merasa terpanggil langsung membalikan badannya

"Reina?, kenapa?"

"Gue turut berduka ya atas kepergian ferina" seketika wajah helenda kembali murung

"Hm" gumamnya

Helenda kembali melanjutkan langkahnya menuju kelas, dia sangat merindukan sosok sahabatnya itu yang selalu ada dan membuatnya tersenyum, tapi semua itu tlah kandas, helenda kembali murung dengan wajah datarnya

Helenda ternyata memutuskan pergi kegudang, karena ia tahu karena lagi itu peecy disana, mungkin dia ada disana lagi

Saat sampai digudang ternyata peecy tidak ada disana lagi, entah pergi kemana dia, kemudian helenda ingat peecy sedang luka parah waktu itu, dia yakin peecy masih berada dihutan negeri elf itu

Sungguh helenda saat ini amat frustasi, ia tidak tahu harus apa lagi, ia lelah dengan semua ini, walau sudah sekuat tenaga untuk pantang menyerah tetap saja hati nya berkata lain

Ia jatuh terduduk sambil terisak meratapi kesedihannya yang amat mendalam "hiks... aku harus bagaimana?!!!!!" Teriaknya sampai membuat seluruh gudang bergema

"Kenapa takdir selalu mempermainkanku, huh?!!!" Ia mengacak rambutnya, ia tumbang dan sangat putus asa, rasanya ia hanya tinggal seorang diri dan kesepian

~>♡<~

Sepulang sekolah helenda memutuskan untuk berjalan-jalan ditaman dekat sekolahnya, ia berjalan dengan tatapan yang kosong dan tanpa diketahui ia tidak sengaja menabrak seseorang hingga helenda terjatuh

"Maaf saya tidak lihat" ucap seseorang yang ada didepan helenda, tapi helenda tetap duduk dijalanan taman dan tatapannya terus kosong

"Hei?, apa kau baik-baik saja?" Ucapnya lagi karena tak kunjung ada jawaban dari lawab bicara

"Hei?!" Ucapnya lagi dengan suara lebih keras

"Ah?, maaf saya tidak tahu ada anda" ucap helenda dan mulai berdiri dan mendongak melihat siapa yang ia tabrak

Dan akhirnya tatapan mereka bertemu, mereka terdiam dan terus saling menatap

"Hei kau tidak apa?" Ucapnya saat sudah tersadar dan menghilangkan keheningan

"Ah, iya aku tidak apa-apa, maaf ya" jawab helend

"Kau tidak perlu minta maaf, hm..boleh kenalan?"

"Tentu, namaku helenda"

"Gue ryan" mereka saling berjabat tangan dan saling menatap lagi seperti ada magnet yang membuat mereka tidak bisa berhenti saling menatap

Deg

'Perasaan apa ini?, kenapa jantung gue cepet baget kaya sehabis lari aja?' Batin rayn

'Kenapa kalo liat matanya langsung gak bisa lepas ya?' Batin helenda

Hingga sebuah senyuman muncul diwajah helenda hingga membuat rayn terkagum atas kecantikan helenda

"Rayn?" Panggil helenda sambil melambaikan tangan didepan wajah ryan

"Hah?!, kenapa?"

"Kok ngelamun sih?"

"Hehehe, maaf, oh iya lo mau gak ke kafe yang ada deket sini?, kebetulan gue juga tadi mau kesana" ajak ryan

"Ih sokap(sok akrab) lo" ucap helenda dengan kekehan kecilnya

"Yeuh, mau gak? Enggak? Yaudah bye bye"

"Eh eh tunggu enak aja mutusin keputusan sendiri" kesal helenda sambil memanyunkan bibirnya

"Khkhkh, iya iya, yaudah ayok!!" Ujarnya dan langsung menarik tangan helenda, tapi helenda hanya diam mematung melihat ryan menarik tangannya dan diam-diam helenda tersenyum

world of elfTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang