"Kita harus memberitahu An secepatnya Jean!" Pekikan seorang wanita muda mengalihkan tatapan sang laki-laki dewasa di hadapannya yang tengah menatap kosong seorang gadis yang tengah menjual bunga di dermaga.
"Aku tidak tega Em" Jawab si laki-laki pelan. Napasnya berhembus berat.
Emma, si gadis bersurai pirang mendesah berat. Ya. Dia tau. Bahkan dia sendiri pun tidak tega memberitahukan hal itu pada gadis yang sudah ia anggap seperti adiknya sendiri. An selalu seperti itu. Menjual bunga yang ia petik dari rumah kacanya. Selalu seperti itu. Nyaris tidak pernah berubah sejak dua tahun lalu. Menunggu seseorang.
"Jean..."
Demi tuhan. Jean tidak mau mendengar suara Emma yang memanggilnya seperti itu. Jean tidak pernah tega melihat wanita muda yang sudah ia nikahi memasang wajah sesedih itu di hadapannya. Tapi... dia tidak punya pilihan lain.
"Malam ini" Katanya parau sambil menarik wanita yang dinikahinya tiga tahun lalu itu kedalam pelukannya. "Ayo beritahu An malam ini"
Emma terisak dalam dekapan sang suami. Mengangguk kecil sebagai jawaban. Dia sudah lelah. Dia ingin mengakhiri kebohongan ini.
*&*
An mendesah berat saat menyadari jika waktu sudah malam. Ah... dia terlalu terpesona menatap langit senja dari dermaga hingga tidak sadar jika waktu sudah malam. Keranjang dagangannya sudah kosong. Tidak ada setangkai bunga pun yang tersisa. Gadis itu sangat beruntung hari ini. Entah bagaimana semua bunganya terjual habis. Ah. Sepertinya hari ini Al tidak datang menjemputnya. Mungkin laki-laki itu sibuk mengurusi segala keperluannya sebelum kembali pergi.
Jalanan yang ia lewati teramat sepi. Padahal ini belum begitu malam. An menghela napas panjang. Berusaha melangkahkan kaki dengan cepat. Toko-toko di pinggir pelabuhan sudah hampir tutup semua. Rumor mengenai sisa-sisa bandit yang masih berkeliaran di sekitar pelabuhan sepertinya membuat semua pedagang dengan cepat menutup toko mereka. Menghindari kekejaman bandit yang tidak hanya akan mengambil harta benda mereka saja melainkan nyawa mereka. An merasakan langkah kaki yang mendekat. Mengikutinya. Perasaan gadis itu mulai tidak menentu. Dengan langkah kaki yang labar dipercepatnya laju langkah kaki. Berusaha menentang semua yang ada di otaknya. An semakin mempercepat langkah kakinya tatkala dua orang laki-laki bertubuh tinggi besar menunjukkan diri dari kegelapan. Sekarang An benar-benar menyesali diri sendiri karena pulang terlambat. Masih berusaha keras, gadis itu semakin mempercepat langkah kakinya hingga setengah berlari sampai dua orang bertubuh kekar tersebut benar-benar tiba di hadapannya dan mencegat langkah kakinya. An berbalik, namun sayangnya dua laki-laki lain sudah menghadangnya di belakang sana. Sama seperti di sisi sisi jalan. Dia memang sudah dikepung.
"Nona, jangan takut, kami tidak akan menyakitimu. Ikut kami dengan tenang dan kami berjanji tidak akan menyakitimu" Kata pria bertubuh besar dengan luka melintang di wajahnya. Senyum kurang ajar di wajah menyeramkan itu membuat An mual. Sungguh. Dia sudah di kepung. Terjebak tanpa ada kesempatan melarikan diri.
"Aku akan tutup mulut jika pernah bertemu kalian di sini, dan kalian boleh membawa hasil daganganku hari ini" An mundur dua langkah. Gadis itu berusaha tetap bersikap tenang. Dia harus bisa mengulur waktu. An tidak bisa melawan enam orang bandit secara langsung. Dia bahkan tidak pernah biasa berkelahi. Tapi setidaknya dia harus tetap tenang hingga petugas kepolisian sampai kala mereka berpatroli di daerah ini.
"Nona" Panggil salah satu bandit dengan seringai di wajahnya. "Kami tidak menginginkan uang yang kau bawa tapi kami menginginkanmu seutuhnya" Dan detik itu juga An sudah tidak bisa bergerak. Tubuhnya di cengkram keras oleh dua bandit yang berada di belakangnya. Mulutnya di bekap erat. An berontak hebat meski tau itu sebuah kesia-siaan belaka. Tidak. Tidak. Dia tidak boleh menyerah sekarang. Dia masih harus menunggu...
KAMU SEDANG MEMBACA
CERPEN MY STORY WORLD 2019
AcakCerpen-cerpen keren dan menarik karya pelajar dari seluruh Indonesia akan diterbitkan setiap minggu. Cerpen kamu juga bisa diterbitkan di sini loh, mates. Cek bio untuk cari tahu caranya.