Something Left oleh Ken Auliya - Part 1

168 15 0
                                    

'Bunga apa yang kau suka?'

'Aku tidak menyukai bunga tertentu'

'Satu pun?'

'Um, anggrek... mungkin...?'

'Jarang sekali ada yang menyebut anggrek sebagai bunga yang di sukai. Kenapa bukan mawar?'

'Karena anggrek terlihat sederhana? Tidak berduri. Tidak berbau tajam. Indah dengan kesederhanaannya? Aku tidak menyukai sesuatu yang mencolok'

'Memang begitulah dirimu. Nanti jika aku kembali, akan ku bawakan bibit anggrek. Kau mau?'

'Jangan katakan jika. Ku hitung itu sebagai janji. Kau akan kembali dengan bibit anggrek'

'Aku tidak pernah membuat janji sebelumnya. Jadi, kenapa aku harus berjanji padamu?'

'Karena aku mau anggreknya'

'Hahaha... kau memang selalu sesederhana itu ya'

'Hm. Aku tidak suka sesuatu yang rumit dan mencolok. Jadi, itu sebuah janji?'

'Ya. Sebuah janji'

'Kalau begitu aku akan menunggu'
'Jangan lupa anggreknya'

'Ya tuhan... kau mau menunggu hanya demi anggrek?'

'Ya. Karena kau yang akan membawa anggrek nya'

'Aku kagum kau bisa seterus terang ini. Ah iya. Jika kau lelah menungguku, berhenti saja ok? Jangan memaksakan diri. Aku malas disebut pembuat bosan hidupmu'

'Jangan khawatir, aku hanya melakukan apa yang ingin ku lakukan. Sudahlah pergi sana! Kau sudah terlambat'

'Ah, untukmu. Aku tidak tau bunga apa yang kau sukai dan tidak pernah tau jika gadis sepertimu akan menyukai bunga, tapi ternyata tebakanku benar. Beruntung aku mengambil anggrek'

'Sejak kapan aku suka memakai jepit rambut?'

'Simpan saja. Anggap sebagai jaminan janjiku'

'Cepat pergi! Mereka akan mengomeliku karena membuatmu terlambat!'

'Aku pergi' 'Hey, jika aku kembali, jangan bersikap segalak ini padaku. Setidaknya kau harus tersenyum menyambutku'

'Ya. Aku akan tersenyum lebar menyambutmu. Kau puas kan? Cepat pergi! Sungguh! Kau tidak tau semengerikan apa kakak iparmu saat memarahiku?!'

'Hm. Aku tau. Jaga dirimu. Aku pergi' 'Juga... jangan menungguku terlalu lama'

'Bodoh! Aku tidak akan menunggu lama jika kau segera kembali! Ahh.. sudahlah!! Cepat pergi!'

*&*

Gadis itu membuka pintu rumah kaca mungilnya dengan teramat perlahan. Menjaga agar suara yang dihasilkan derit pintu tidak terdengar. Ini sudah malam dan dia tidak mau membuat siapapun terbangun atau terganggu karena ulahnya. Satu demi satu gadis itu memeriksa anggrek yang berada di dalam rumah kaca mungilnya. Mencermati keadaan anggreknya dengan seksama.

CERPEN MY STORY WORLD 2019Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang