(1) Sekolah Baru

71 3 1
                                    


jam menunjukkan pukul 07.00 seorang gadis berambut coklat diikat satu dengan kacamata bulat yang tebal menatap lekat bangunan besar bertuliskan SMA kartini didepanya.ia memejamkan mata sejenak lalu kembali mengayuh sepedanya masuk kebangunan itu.

tiba-tiba satpam yang berdiri di samping gerbang bertanya.

"loh neng ini siapa ya kok saya rasanya belum pernah melihat anda di sekolah ini?"

"eh... itu pak saya aqilla murid baru disini pindahan SMA Putra Bangsa."

"ohh gitu.. makanya saya kok agak asing liat wajah si eneng ternyata siswa baru to."

"hehe iya pak emm.. maaf pak saya mau tanya,parkirannya sebelah mana ya pak?"

"tinggal lurus aja terus belok kiri neng nanti ada tulisan parkiran gitu."

"Terimakasih pak."

jawab gadis itu dengan mengayuh sepedanya menuju parkiran sekolah

"sama-sama neng."

balas pak satpam dengan suara lantang seraya melihat punggung gadis itu yang semakin menjauh.

setelah ia memarkirkan sepedanya langsung ia berjalan menyusuri koridor sekolah matanya menyapu seluruh ruangan yang ada.

sekarang ia perlu mencari ruang guru untuk menemui guru yang bernama dewi yang kata ayah ia adalah wali kelas di sekolah barunya.

"ih dimana sih ruang gurunya udah muter-muter nggak nemu juga."batinya

Semua pasang mata tertuju padanya.
sebenernya ia merasa risih dengan tatapan tatapan itu

Ya,ia tau tatapan tak suka dari setiap siswa yang sedang berlalu lalang di area sekolah.

"eh..liat tu ada cewek cupu nyasar lagi."
celetuk salah satu cewek berambut merah dengan pakaian yang sangat ketat.

spontan aqilla menengok kearah sumber suara.
"Dasar cabe,jijik baju kurang bahan aja dipake udah mulut gak bisa di rem."batin qiila sambil terus berjalan melewati gerombolan cewek tersebut.

"wah..wah.. tan tu cewek cupu sengak banget ya baru kali ada yang berani nyuekin lo,perlu di kasih pelajaran tuh cewek." kata salah satu cewek berambut sebahu.

"tenang aja dia bakal tau siapa gue nanti."jawab cewek berambut merah bernama intan sambil tersenyum sinis.

"udah ah yuk cabut."kata intan sambil berdiri diikuti dua temanya.

"ah gue harus kemana lagi nih dari tadi kok nggak ada yang tulisan ruang guru gitu nggak tau apa kaki udah pegel banget hampir mau copot."gerutu aqilla dengan salah satu kakinya menghentak ke tanah.

mata aqilla tertuju pada 3 cowok yang sedang berdiri di lorong kelas dan entah rasanya mereka sedang asik mengobrol

"apa gue perlu tanya ke cowok itu aja ya,dari pada gue tanya ke cewek.cewek disini aja liatin guenya aja udah kek mau bunuh gue apa lagi ntar gue nanya ke mereka bisa mati dah gue."batin aqilla

"ah iya deh gue coba tanya aja."tegas aqilla pada dirinya seraya berjalan mendekat ke 3 cowok itu

Author POV

"ehh ngga lo liat kan tu cewek yang pake kacamata bulat gue rasa di mau kesini deh."kata salah satu cowok sambil menepuk bahu temanya yang bernama angga.

"bodo amat."jawab angga tanpa melihat qilla yang mulai mendekat.

"emm.. maaf kak a..aku mau tan..nya ruang guru disebelah mana ya".tanya aqilla dengan kepala menunduk.

"lo murid baru ya?".tanya angga dengan nada tak enak di dengar.
"iy..iya kak".jawab aqilla

"kok gue jadi gagap gini sih".batin aqilla

"yaudah kalo lo mau tau dimana ruang guru,lo ikutin gue,gue bakal nunjukin dimana ruang guru."tegas angga

"kok lo jadi baik gini sih ngga kesambet setan mana lo."bisik cowok di samping angga dengan tubuh yang agak gemuk.

"udah lo diem aja."jawab angga dengan suara lirih sambil mengangkat salah satu sudut bibirnya.

"yaudah ayok."ajak angga ke aqilla yang diikuti kedua teman ngga
tanpa berpikir panjang aqilla pun mengikuti angga dari belakang dengan kepala yang tetap menunduk.

"tuh ruang gurunya lo masuk aja".kata angga sambil menujuk ke salah satu ruangan di pojok.

"hah kakak nggak salah kan?"
tanya aqilla ragu.

"ya enggak lah gue udah hampir 2 tahun sekolah disini masa gue nyasar."

"tapi kok kelihatanya gelap banget ya kak ruanganya."

tanya aqilla dengan menatap ruangan yang ditunjuk angga.
di ruangan tersebut ada satu jendela dan dibalik jendela itu seperti tidak ada penerangan, dari luar semuanya terlihat gelap.

"lo nggak percaya sama gue hah udah untung gue bantuin.*ketus angga.

"eng..enggak kak aku percaya kok."

"yaudah sana masuk."suruh angga.

"iya kak makasih ya."jawab aqilla
seraya berjalan maju membuka pintu ruangan itu.

saat aqilla membuka pintu tiba-tiba ada yang mendorongnya dari belakang dan aqilla akhirnya jatuh dan masuk ke ruangan itu

BRAKKK
"aww.. ."jerit aqilla karena lututnya yang tergores lantai.
pintu itu langsung ditutup dari luar.

"hahaha mampus lo!"tawa angga dan teman-temanya dari luar karena berhasil mengerjai aqilla.

"please bukak pintunya."pinta aqilla dengan tangan yang mencoba membuka pintu.

tapi tetap saja hasilnya nihil karena pintu di kunci dari luar.
air mata aqilla pun luruh,ia sangat takut dengan gelap apalagi ruangan itu sangat pengap dan kotor.

"ternyata lo nggak kerasukan setan ya ngga emang sih gue ragu kok lo tiba-tiba jadi baik gitu eh ternyata ada udang dibalik batu hahaha."tawa mereka meledak seraya meninggalkan aqilla di dalam ruangan itu yang ternyata adalah gudang.

***
hello readers don't forget to vote and coment
btw apa yang akan terjadi dengan aqilla selanjutnya?
apakah ada yang akan menolongnya?

see u next part💗

SincerityTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang