(8) Diam mengamatimu

17 1 0
                                    


handphone aqilla bergetar

ia menyimpannya dibawah bantal sehingga jika handphone nya bergetar ia tahu.

"issh siapa lagi yang pagi buta gini nelpon,kurang kerjaan bener."aqilla terus mengumpat.

matanya yang tadinya tertutup kini mencoba untuk terbuka.

aqilla coba meraih handphonnya lalu tanpa melihat siapa yang menelphonenya ia langsung mengangkatnya.

"halo."suara aqilla seperti sangat malas.

"halo,zan ini om rendi,kamu udah tahu kan kalau hari ini ada pemotretan."

"ah..iya papa tadi malam udah bilang."jawab aqilla seraya memposisikan dirinya duduk.

"nanti kamu dateng ke kantor om jam 7 pagi."

"biasanya juga siang om."

"soalnya siang ada acara lain zan."

"tapi kan ini udah jam 6 lagian aku juga baru bangun tidur."

"ya sekarang kamu siap-siap dulu."

"iya deh om zanna mau mandi dulu."

"makasih zan"

aqilla langsung beranjak meninggalakan ranjangnya.

setelah aqilla mandi lalu ia membuka lemari baju nya dan memilih pakaian yang akan ia kenakan,setelah selesai ganti baju lalu aqilla turun kebawah untuk berpamitan pada ibunya

"ma aku mau ke tempat om rendi."

"oh ya udah."

"kunci mobil dimana ma."

"tapi mobilnya lagi di pake deo."

"lah emang kaka kemana pagi-pagi udah pergi aja."

"pergi ke kantor papa nggak tau mau ngapain."

"lah terus aku gimana dong berangkatnya,motor ada nggak ma?"

"iya ada di garasi."

"nggak jadi ah ma males pake motor panas."

"ini kesempatan gue untuk membatalkan pemotretan
ya,rasanya sangat malas hari ini apalagi sepagi ini harus sudah melakukan pemotretan."batin aqilla.

"loh terus nggak jadi berangkat?"

"hehe males ma."jawab aqilla dengan cengengesan

"heh kalo papa tahu nanti bisa diomelinn."

"ah gampang itu."

"terserah kamu deh."

"aku telfon om rendi dulu ma."

aqilla akhirnya kembali kekamarnya

"halo om maaf zanna nggak bisa berangkat soalnya mobilnya dibawa sama kak deo."

"loh nggak bisa dibatalin dong."

"lah om masa nggak kasian sama zanna."

"alesan aja kamu,emm yaudah nggak papa kalau lusa bisa kan karena besok om ada meeting?"

"ah iya sangat bisa om."jawab aqilla semangat.

"oke jangan lupa ya."

"siap."

sambungan telepon akhirnya terputus.

satu..dua jam berlalu aqilla hanya berbaring di tempat tidur di temani musik yang mengalun indah.

"bosen banget mau ngapain ya."gumam aqilla.

tiba-tiba sosok elvaro terbesit di benaknya.

"apa gue ke sekolah aja ya?
ide bagus sekalian gue liat tingkah cowok batu itu."

SincerityTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang