daℓℓa ❣ harukyu (✓)

✨ keduluan

haruto lagi nungguin pop ice nya selesai di blender. nggak tau kenapa, tiba-tiba aja haruto pengen beli pop ice.

sebenernya bukan buat dia, tapi pop ice nya buat junkyu. junkyu nggak ke kantin, tadi dia lebih milih di kelas sambil makan bekelnya jihoon.

sambil nungguin, haruto liat kanan kiri. dan iya, hampir perhatian orang-orang disekitarnya ngeliatin haruto. haruto cuma senyum dikit, ngerasa bangga sama mukanya sendiri.

"nggak usah sok ganteng lo najis."

haruto ngeliatin temen seangkatannya dengan malas. perasaan haruto lagi diem, tapi tiba-tiba anak boncel sok cantik dateng ngatain haruto. untung temennya junkyu.

"apaansi." jawab haruto ngga niat.

"lo lagi beli pop ice buat junkyu?"

dan jawaban haruto cuma tatapan penuh arti buat jihoon. "menurut lo, gua bakal beliin buat lo gitu?"

"eh jangan sok iyeh deh. junkyu punya pacar lagi mampus." jawab jihoon sambil melototin haruto ngga nyantai.

haruto cuma smirk. "lo tau sendiri gimana sahabat lo luar dalem kan? junkyu gak bakal bisa move on dari gua."

jihoon rotasiin matanya males. lama-lama muak sama kepercayaan diri yang tinggi dari seorang watanabe haruto yang sialnya jadi mantannya sahabatnya.

"denger. nasi didiemin beberapa hari aja basi. apalagi perasaan junkyu yang lo diemin dari lama. lo jangan fikir junkyu bakal nunggu lo terus. ada saatnya dia juga milih pergi."

haruto ngga jawab perkataan jihoon. haruto diem sampai ngga sadar kalo pop ice nya udah jadi.

"eh, pop ice nya gue bawa ya. gue kasihin ke junkyu, soalnya gue yakin lo gak mau liat junkyu sekarang lagi sama siapa."

🌼🌼🌼

junkyu lagi sibuk scroll timeline line nya. sesekali cekikan waktu liat quotes yang bikin dia ngakak. kalau ada quotes yang pas banget sama keadaan junkyu sekarang, junkyu langsung manyun sambil megang dadanya sendiri.

daritadi haruto merhatiin itu semua. gimana junkyu senyum, ketawa, manyun, cemberut. dan haruto cuma bisa berharap, kalau besok dia masih bisa liat lagi semua ekspresi junkyu.

"junkyu?"

"hm."

junkyu cuma ngedehem buat ngejawab panggilan haruto, karena matanya masih fokus sama hpnya sendiri membuat haruto menghela nafas. haruto narik hpnya junkyu dan dibalas protesan ngga terima sama junkyu.

"ih haruto apaansi hp aku siniin!"

haruto ngegeleng. malah sengaja ngangkat hpnya junkyu tinggi-tinggi. junkyu yang liat haruto gitu makin manyun.

bukannya ini diskriminasi? mentang-mentang haruto tinggi jadi seenaknya malah ngangkat hpnya junkyu.

tapi junkyu nggak nyerah gitu aja. junkyu loncat-loncat buat ngeraih hpnya. sedangkan haruto lagi senyum keenakan.

yha, junkyu loncat-loncat sambil megang bahunya haruto. terus badannya mental mental ke badan haruto.

"haruto siniin nggak!"

junkyu menekuk kedua alisnya sambil melototin haruto. tapi bukannya haruto takut, yang ada malah ketawa ngeliat junkyu yang luar biasa imut kalau lagi marah.

"hp aku bunyi." kata junkyu sambil cemberut.

haruto ngeliat hpnya junkyu dan bener kalau ada yang telepon.

"siniin ih! aku mau angkat telepon kak seung―"

"balikan yuk?" potong haruto.

junkyu kaget. tapi yang dilakuin junkyu cuma diem dan ngga ada niatan buat jawab permintaan haruto. karena mereka berdua udah jelas tau apa jawaban junkyu.

junkyu menatap haruto, begitupun sebaliknya.

"kamu bercanda? haha aku ketawa." jawab junkyu mencoba memecahkan situasi yang mendadak awkward.

"serius." jawab haruto sambil menatap lurus mata junkyu.

"apa?"

"ayo balikan." kata haruto pasti.

haruto udah nurunin tangannya dan sekarang fokus haruto sepenuhnya ada di junkyu yang ekspreksinya ngga terbaca sama sekali.

"nggak mood."

oh, haruto sekarang ngerti, jadi haruto balikin hpnya ke junkyu.

"kamu ada hubungan apa sama seunghun?"

junkyu natap haruto tanpa ekspresi. tapi cukup dengan liat matanya junkyu aja, haruto tau.

"emang kenapa?"

"tadi istirahat sama seunghun?"

junkyu nggak ngeiyain atau ngebantah membuat haruto mengangguk. haruto mengusap kepalanya junkyu lembut.

"jadi aku keduluan?"

end.

🌼

wkwkwkwk entah kenapa aku suka yang nanggung begini.

lanjut jangan ya...