Suatu ketika, waktu kenaikan kelas akan tiba beribu anak SMP yang datang ke sekolah sang puteri untuk daftar, dan teman curhat sang lelaki juga ikut daftar ke sekolah itu. Namanya adalah Intan, iya sang puteri memang sedikit tidak suka dengannya, karena hampir setiap harinya sang lelaki berbincang dengan perempuan itu, dan kadang juga ada cerita sang lelaki yang dia ceritakan pada Intan dan dia gak cerita pada sang puteri. Sang puteri pun berfikir guna nya sang puteri bersama sang lelaki itu apa, iya memang terkadang mereka membicarakan tentang sang puteri pula, "tetap saja, rasa takut kehilangan itu pasti ada", sang puteri berbicara dalam hati. Intan adalah adik kelas sang lelaki sewaktu putih biru yang jaraknya hanya satu tahun, dan menurut sang puteri pula, mereka sempat dekat, karena sang puteri pernah menemukan suatu tangkapan layar sang lelaki sedang video call bersama perempuan itu, dan sang puteri mengetahui bahwa sang lelaki merokok pun karena dari perbincangan mereka melalui media sosial. Waktu Intan daftar ke sekolah sang puteri, pada saat itu sang puteri sedang tidak bersekolah, dan ketika hari sabtunya sang puteri baru bertemu lagi dengan sang lelaki. Sang lelaki mengajak sang puteri untuk makan diluar dan sang puteri pun makan bukan hanya berdua tapi bersama-sama dengan kerabatnya sang lelaki, sang puteri juga sudah cukup akrab dengan temannya sang lelaki. Ketika sang lelaki ingin memanggil temanya yg baru datang sang puteri pun memainkan hp sang lelaki yang bergeletak pada meja lalu sang puteri pun membaca perbincangan sang lelaki dengan perempuan itu, ternyata di hari pendaftaran itu sang lelaki menawarkan pulang bersama perempuan itu. Sang puteri pun kesal dengan sang lelaki, "ternyata dia ketika gua gak ada, malah menawarkan pulang bersama dengan perempuan lain", grutu sang puteri dalam hati. Sang lelaki pun tiba "mau makan apa?", tanya sang lelaki pada sang puteri, "terserah", jawab sang puteri singkat, dengan hati yang masih membakar "serius lo mau makan apaan udah bilang aja", sang lelaki melanjutkan bertanya lagi pada sang puteri, dan sang puteri pun hanya terdiam. Dan memang sang puteri itu kalau sedang makan di luar kadang suka mencontek menu pilihan kerabatnya haha jadi memang sang puteri dipenuhi dengan kebingungan. Akhirnya sang lelaki memesan nasi goreng dengan muka kesalnya kepada sang puteri, dan ketika makanan datang sang puteri pun tidak nafsu, tidak ingin makan, sang lelaki pun marah pada sang puteri. Di paspe pun kami bertengkar dan akhirnya sang lelaki meminta untuk memutuskan hubungan ini pada sang puteri, karena sikap sang puteri yang tidak jelas tadi.
Saat sang lelaki mengatakan lebih baik kita putus aja, yaudah sang puteri pun hanya dapat mengatakan "iya" dan akhirnya di sepanjang jalan, kami hanya di kelilingi dengan sunyi sungguh berbeda seperti biasanya. Ketika sudah dekat rumah sang puteri akhirnya sang lelaki minta maaf dan meminta melanjutkan kisah cintanya kembali, lucu si diaa belum sehari sudah minta balikan lagi, ya, karena sang puteri juga masih sayang dengan sang lelaki, akhirnya sang puteri pun menerima tawaran sang lelaki kembali hahaha. Dari situ sang lelaki berkata, "ingat sayang, kalau ada apa-apa langsung bilang jangan diam saja, aku orangnya susah untuk peka" dan sang puteri berfikir, bahwa dirinya suka sekali memberikan kode pada sang lelaki, namun sang lelaki tidak pernah menyadari kode dari sang puteri, yasudah akhirnya sang puteri sepakat dengan kesepakatan itu.
> maaf yaa readers uploadnya telat terus, ini soalnya lagi banyak tugas sekolah:( maaf banget yaa udah membuat kalian menunggu:( oiya jangan lupa vote dan simpan cerita ini dalam perpustakaan kalian yaa readers, biar kalian tidak tertinggal cerita selanjutnya, karena cerita ini masih seru banget pokoknya, nyesel kalo ketinggalan ceritanya lhoo, happy reading readerss:) <
KAMU SEDANG MEMBACA
Vespa Tua & Ketulusan Cinta
Teen FictionKisah mereka di mulai sejak awal masuk SMK, dimana awal nya sang puteri tidak pernah ingin terjerumus dalam hal cinta, namun nyatanya, sang puteri terhipnotis dengan nyamannya bercinta, perlahan hati sang puteri terbuka, menjadi kisah yang benar ben...