42

78 12 0
                                    


42

"Sekarang kamu jelasin, siapa tuh calon tunangan kamu? Segalanya."

Mengapa permintaan Nadya itu? Bagaimana Yasmin menjelaskan nya jika pria itu adalah pria yang sama. Pria yang akan menjadi perpecahan antara persahabatannya.

Nadya menatap Yasmin dengan penuh pengharapan. Dia berharap di hatinya pria itu bukanlah pria yang dia maksud.

Yasmin tak mampu mengatakannya pada Nadya. Itu akan menyakitinya, dia telah berjanji dalam hatinya untuk menyatukan mereka bukan menjadi alasan mereka terpisah.

"Kenapa diam aja? Bukankah kita bersahabat? seharusnya kamu menceritakan segalanya, bukan menyembunyikannya seperti ini." jelas Nadya. Memang benar, seharusnya sebagai seorang sahabat jangan pernah menyembunyikan apapun dari sahabatnya.

Bibir yasmin terasa kelu untuk berkata. Lidahnya seolah mengisyaratkan untuk tidak berbicara.

"Semakin kamu diam, semakin aku percaya siapa lelaki itu, Yas."

Deg! Hati Yasmin bergetar. Apa mungkin yang Nadya maksud adalah Fatur?

Yasmin hanya diam saja, dia tak busa mengatakannya. Biar Nadya sendiri yang menjawabnya.

"Lelaki itu lelaki yang sama kan? Kak fatur." ucap Nadya.

Tes

Tes

Tanpa di sengaja air mata itu jatuh sedetik setelah mendengar ucapan dari Nadya. Sedetik kemudian Yasmin mengeratkan pelukannya pada Nadya, menangis dipelukan Nadya.

Nadya terkejut melihat respon Yasmin. Sebetulnya dia sudah tau beberapa hari yang lalu. Nadya pernah sakit hati, namun dia sadar bahwa pria itu bukanlah takdirnya. Dia mencoba ikhlas dan akhirnya dia bisa mengikhlaskan Fatur untuk Yasmin.

"Maaf, hiks.. Hiks.. " ucap Yasmin dengan sedikit terisak.

Nadya melepas pelukannya. Kedua tangannya dia simpan dipundak Yasmin, Nadya memberikan senyuman tulus. Sebuah isyarat bahwa dia tidak marah atau cemburu.

"Semoga kalian bahagia." Yasmin menggelengkan kepalanya kuat. Air matanya mengalir lebih deras dari sebelumnya.

"Udah jangan nangis, aku nggak akan marah."

"Tapi aku nggak siap untuk bertunangan dengan kak fa- dia." Rasanya bibirnya sangat kelu mengatakan 'kak fatur' dihadapan Nadya.

"Kalian pantas bahagia, aku gabakalan marah kalo kalian seandainya disatuin di dalam ikatan pernikahan. Lagian aku siapanya? Aku bakalan dukung kalian ko." Nadya memberikan senyuman tulus.

Yasmin sangat terharu dengan apa yang dia dengar dari seorang sahabatnya itu. Dia beruntung mengenal Nadya, wanita yang selalu tegar meskipun hatinya terluka. Yasmin memeluk erat Nadya, dengan cepat Nadya pun membalas pelukannya.

___

"Cantik sekali." Sarah kagum dengan Putrinya itu hingga air matanya terjatuh beberapa tetes.

Yasmin memakai gaun putih yang menjuntai hingga melewati mata kakinya, sehingga membuatnya harus mengangkat gaun itu agar tidak terjatuh saat berjalan. Menurutnl Yasmin, ribet. Padahal yang sederhana pun bisa menjadi Indah, tidak usah terlalu mewah.

Yasmin memikirkan hal hal negatif yang akan terjadi karna dia memakai gaun yang panjang ini.

Bagaimana jika saat dia berjalan tiba tiba terjatuh? Malu, ya itu yabg akan terjadi.

Oke,

Yasmin akan berhati hati.

Eh, bagaimana jika gaun ith di injak orang sampai dia terjatuh?

Hanya Untukmu Sahabat [REVISI]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang