Bersahabat

542 74 8
                                    

"Hoseok-ah kau kembali!"
"Hoseokie hyung, akhirnya!"
"Sunbaenim apa kabar?"
"Hoseok oppa, selamat datang kembali"
"Hoseok-ah lama tak bertemu ya?"

Semua orang menyapa setibanya Hoseok di sekolah.
Semua memanggilnya, menanyakan kabarnya, bagaimana kesehatannya, bahkan ada yang langsung mengajaknya hang out dan pesta.

"hyung!" sapa Taehyung sambil langsung melompat ke punggungnya.
"ya ya ya! Taehyung-ah! Turun!" perintah Jimin sambil memukul-mukul pantat Taehyung yang kemudian turun dari punggung Hoseok sambil cengengesan "Hoseok hyung baru saja sembuh" Jimin merangkul pundak Hoseok.

Dan Hoseok tersenyum.
Untuk pertama kalinya sejak lama sekali.
Rasanya aneh, bibirnya kaku, tapi hatinya terasa ringan.

"hyuuuuunggggg!!!" panggil Jungkook dengan brutal. Hoseok, Taehyung dan Jimin berbalik. Menyambut maknae mereka yang datang dengan berlari tergesa-gesa.

"hyung!" kata Jungkook sambil mengatur napasnya lalu mengacungkan kunci "kunci lokermu!" katanya lagi sekarang sambil tersenyum lebar.

Hoseok menerima kunci itu.
Kunci yang ia beri pita panjang warna hijau agar mudah terlihat.

Ia terdiam.
Otaknya sibuk memutar memori.
Empat bulan ia meninggalkan sekolah. Semuanya terasa baru tapi juga terasa begitu familiar. Terasa asing tapi juga membongkar rasa rindu. Rindu akan rutinitasnya di pagi hari. Rindu akan kesibukannya yang rasanya tak kunjung berhenti. Rindu akan segala hal yang biasanya selalu ia temui setiap hari tapi sudah lama ia tinggalkan.

"HYUNGGGGG!!!!" Jungkook tiba-tiba berteriak sambil lalu memeluk dan menggoyang-goyang tubuh Hoseok. Dan tentu saja Taehyung dan Jimin spontan mengikutinya. Jadilah mereka berteriak-teriak berisik di gerbang sekolah sambil memeluk Hoseok dari segala arah. Menyadarkan Hoseok dari segala lamunannya karena berisik dan seluruh tubuhnya terasa sakit karena diremas dengan kencang.

Syukurlah setelah itu bel tanda masuk sekolah berbunyi. Membuat Jungkook, Taehyung, dan Jimin berhenti memeluk Hoseok tepat sebelum tubuhnya remuk.

Mereka bertiga lalu mengantar Hoseok ke kelasnya. Dan hari pertama ia bersekolah pun ia mulai dengan senyum dan tawa.
.
.
"kamu membuat keputusan yang tepat dengan kembali ke sekolah" kata Nam Seonsaengmin tersenyum lebar menyambut Hoseok di ruangannya "dan saya juga salut, kamu bisa tetap memenuhi tugas selagi di rumah" lanjutnya lagi, membuat kening Hoseok berkerut sedikit "saya turut berduka atas meninggalnya nenekmu, dan saya yakin beliau juga pasti senang melihatmu kembali bersekolah lagi"

Nam Saem lalu memeluk Hoseok dan menepuk punggungnya. Memberinya semangat dan ungkapan selamat kembali ke sekolah sebelum Hoseok beranjak keluar dari ruangannya sambil bertanya-tanya tentang segala hal akademiknya yang berjalan baik-baik saja selama ia hiatus. Padahal ia sama sekali tidak memperjuangkannya. Bahkan membuka bukupun tidak.

Di tengah jalan Hoseok kembali dari ruang guru menuju kelasnya...
"oh, Hoseok-ah" sapa Namjoon.
Hoseok tak menjawab, hanya memberinya tatapan datar. Lalu seperti teringat sesuatu, Namjoon tiba-tiba membolak-balik kertas yang ia bawa, mencari lembar per lembar.

"i_ini tugasmu" Namjoon mengacungkan beberapa lembar kertas yang ujungnya sudah diberi penjepit kertas "k_kau bisa kumpulkan setelah istirahat nanti, itu_ tugas kelas bahasa Korea" jelas Namjoon terbata seolah bersalah.

Mereka berdua tertegun sejenak.
Kerutan di dahi Hoseok makin dalam tapi seketika hilang begitu ia menyadari semua yang terjadi.

Jadi inilah arti malam-malam yang Namjoon lewati tanpa tidur itu.
Inilah kenapa Namjoon terlihat selalu terburu-buru mengerjakan tugasnya.
Inilah kenapa berbulan-bulan ini Namjoon lebih banyak menghabiskan waktunya menunduk dan menulis di meja belajarnya daripada bermain dengan komunitas-komunitasnya.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Mar 31, 2019 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

My Other Half Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang