Chapter 2

5.7K 390 45
                                    

"Bagaimana keadaan mereka, Dok? Mereka baik-baik saja kan?"

"Kondisi mereka cukup stabil, untuk pasien Jimin tolong hentikan aktivitas yang berat, karena kakinya mengalami keretakan. Usahakan untuk tidak menari terlebih dahulu" semua mengangguk mengerti "Untuk pasien Taehyung, ia mengalami geger otak ringan akibat benturan yang cukup kuat. Usahakan pasien tidak terjatuh atau terbentur di bagian kepala, itu bisa memperburuk keadaan"

"Kami mohon maaf, pasien kami nyatakan koma," ucap Dokter disertai dengan membungkukkan badan.

"Koma,"

"Sebelumnya, pasien baik-baik saja saat kami memberhentikan pendarahan pada area kepala. Seharusnya dia akan sadar kurang lebih 3 jam, jika pasien belum sadar kami menyatakan koma,"

"Apa kami boleh melihatnya?"

"Tentu setelah mereka dipindahkan di ruang rawat, saya permisi" pamit Dokter


🍃

Seokjin memutar kenop pintu perlahan, menghembus nafas sebelum melangkah mendekati bangsal Taehyung.

"Taehyung" Seokjin memanggil lirih, menguatkan genggaman tangannya sesekali mengusap surai itu lembut "Yang lain ada di ruangan Jimin, kamu tidak ingin menemui mereka?"

Cklek!

Seokjin menoleh ketika mendengar decitan pintu, tersenyum ketika melihat Jungkook yang menghampirinya

"Hyung, kapan Tae hyung akan bangun?" tanyanya

"Taehyun butuh semangat, percayalah semua akan baik-baik saja," Jungkook mengangguk walaupun sedikit ragu

"Hyung," Jungkook menghela nafas tak lupa tangan itu di genggamnya "Bangunlah, di sini kami khawatir hyung," ujar Jungkook diselingi air mata yang mulai menetes dari pelupuk matanya

Seokjin mendekap tubuh Jungkook, "Jangan menangis, bicaralah pada Taehyung. Kata dokter itu bisa membuat Taehyun cepat merespon,"

🍃

Taehyung pov

Hamparan rumput disini begitu luas, bahkan banyak bunga yang bermekaran. Semakin harum tercium di tambah angin yang berhembus membuat semakin tenang.

Aku tersenyum, di sini indah sekali. Tapi aku dimana?

Dimana Jimin?

Aku sendirian?

Mataku bergerak gelisah, berharap ada seseorang di sini. Aku berlari sambil berteriak memanggil nama teman-temanku

"Jimin"

"Seokjin hyung kalian dimana"

"Namjoon hyung, Hoseok hyung, Yoongi hyung, kalian dimana"

"JUNGKOOK!! KALIAN DIMANA!!!"

Tapi yang kudengar hanya suaraku, tidak ada siapapun disini, aku sendirian.

"Apakah aku sudah mati?"

"Taehyung, bangunlah,"

Sayup-sayup ku dengar, suara itu memanggil ku terus berulang.

"Tae kembalilah apakah kau suka di sana, hingga melupakan kami,"

Aku ingin menemui suara itu tapi entah mengapa kakiku terasa berat tuk melangkah.

STUCK ✔Where stories live. Discover now