~☘CHAPTER 20☘~

2.6K 198 14
                                    


Happy Reading..


Setelah kedatangan Asha dan Li, mereka semua berkumpul di ruang rawat milik Jimin dan Taehyung, mereka sengaja memindahkan Jimin agar satu kamar dengan Taehyung.

"Asha maaf," racau Jimin dengan mata yang masih terpejam

"Aku tahu kau bukan Jimin oppa, kita sudah beda alam"

"Kak kumohon ini semua sudah terjadi, pergilah dengan tenang bersama kakaku," Li berucap lirih

"Memangnya apa hubungan kalian?"

"Sebenarnya V Akimiko adalah tunangan kakaku Rin"

"Tidak," Teriaknya kencang sontak membuat semua orang yang ada disana terkejut, nafasnya turun naik.

"Eoh Taehyung." Pekiknya senang saat melihat Taehyung sudah sadar, waku masih terlihat muka pucat serta bafas yang belum teratur

"Apa yang terjadi."

"Kau pingsan."

"Ka apa yang kau mau." Li melanjutkan bicaranya

"Aku ingin kembali, tapi temukan kami dan istirahatkan aku dengan tenang, aku tidak mau berdiam disana."

"Baiklah aku akan mengistirahatkan mu, tapi dimana taku tidak tahu tentang kecelakaan itu."

"Rumah sakit terbesar di Seol."

"Baiklah."

"Sampaikan salam dan maafku untuk semuanya." Ucapnya

"Eungh" Lenguhan kecil keluar dari celah bibirnya, ia mulai mengerjabkan mata beberapa kali menyesuaikan cahaya yang masuk ke retinanya.

"Apa yang terjadi? Mimpi itu sangat nyata." Ucapnya

"Eoh, siapa mereka." Tunjuk Jimin kearah Asha dan Li

"Kakaku menghapus ingatannya, agar mereka yang pernah dirasuki 'dia' jiwanya tidak akan pergi jauh." Jelas Li

"Terima kasih atas bantuannya."

"Tidak apa, seharusnya kami yang berterima kasih dan juga minta maaf pada kalian, ini urusan kelurga kami jadi kalian yang terbawa, sekali lagi kami minta maaf."Ucap Asha sambil membungkukkan badannya

"Kami akan pergi ke Seol, sampai jumpa." Pamit Li

"Hati-hati." Ucap mereka semua

.....

"Apa kalian baik-baik saja." Tanya Jin memastikan

"Kami baik-baik saja." Ucap Jimin

"Hyung apa dia sudah pergi."

"Hm dia sudah pergi."

Cklek..

Pintu terbuka menampilkan sesosok dokter.

"Apa kondisi kalian mulai membaik?" Tanya dokter sambil memeriksa kondisi Taehyung dan Jimin bergantian

"Kami sudah baik-baik saja."

"Baiklah kalian boleh pulang besok, pastikan kalian istirahat dengan baik."

"Baik dok." Sejin

"Saya permisi." Pamit sang dokter dan pergi dari ruangan itu

"Bagaimana dengan ARMY, pasti mereka mencemaskan kita."

"Tenanglah Tae, kita akan mengadakan konfers."

"Bagaimana kalau kita updet Twitter."

"Astaga! Tae kau sedang sakit, tidak ada yang tahu soal ini." Ucap Namjoon

"Bolehkah aku pergi menemui Li."

"Sepertinya tidak, mereka langsung pergi ke Seol untuk mengistirahatkan kembaranmu."

"Sejaka kapan aku ounua kembaran." Pikir Taehyung sambil menaruh jari telunjuknya di dagu

"Dia sangat mirip dengan mu." Hoseok

"Apa kau belum melihat wajahnya?" Tanya Yoongi dan Taehyung hanya menggeleng

"Belum aku selalu menunduk tak berani melihat wajahnya." Jekas Taehyung

"Aish, pasti itu alasannya Rin mengejarmu."

"Hentikan pembicaraan kalian, aku tidak mengerti." Teriak Jimin, mereka melupakan fakta bahwa ingatan Jimin telah dihapus sebagian oleh V

"Astaga aku lupa." Bisik Jungkook

"Sudahlah." Jin

"Jangan bicarakan ini lagi padanya." Yoongi

"Astaga! Kenapa kalian malah berbisik."

"Ah tidak."

"Sudahlah kalian semua harus istirahat." Ucap Sejin yang sudah duduk manis di sofa dengan majalah yang ada ditangannya serta makanan yang sudah ada dihadapannya

"Lebih baik kalian makan."

"Baik."

Mereka semua memakan makanan yang sudah disediakan oleh Sejin dan juga Jin.

.....

Ckit

Mobil berwarna hitam berhenti.

"Dimana rumahnya?" Tanya Taehyung

"Iya, bukankah rumah yang kita tempati ada disana." Tunjuk Jimin

"Kenapa jadi lahan yang luas, malaja pohon-pohon nya tinggi-tinggi lagi."

"Rumah itu menghilang saat kalian terjebak di sana." Jelas Sejin

"Bagaimana kau tahu." Taehyung

"Li yang menceritakannya." Sejin

"Barang-barangnya." Panik mereka semua karena barang-barang mereka belum di rapihkan dan rumah itu menghilang

"Laguku" Yoongi

"Kameraku." Jungkook

"Panci ku." Teriak Jin

Saat Jin teriak semua terdiam sesaat dan melirik satu sama lain.

"Wae"

"Kalian tenang, barang-barang kalian sudah dirapihkan, sebekimnya aku juga merasa ada yang aneh dari rumah itu jadi aku memindahkan barang-barang milik kalian" Jelas Sejin

"Bagaimana dengan peralatanku."

"Iti juga sudah."

"Syukurlah."

"Hyung kami semua mengkhatirkan barang-barang yang penting."

"Itu juga penting, jika itu tidak ada maka kalian tidak akan makan."

"Terserah" Ucap semuanya serempak dan memutar bola mata dengan malas.

........☘☘☘☘.........
(END)






MAAF BILA ENDINGNYA KURANG MEMUASKAN, MAKASIH ATAS DUKUNGANNYA SELAMA INI.

YANG MASIH SETIA BACA, VOTE, COMMENT, ITU MENJADI SEMANGAT BUAT SAYA.

BYE..👋

SAMAPAI JUMPA DI STORY LAINNYA

THANKS

STUCK ✔Where stories live. Discover now