(20190228 - Not Alone)

2.3K 265 67
                                    

Author Code

F-02

Main Pairing

Jeno x Renjun (NoRen)

Side Pair(s)

-

Genre

Fluff, Romance, Angst, Comfort, Domestic

Warning

Cringy inside

Summary

Kepulangan Jeno di hari valentine merupakan hadiah terbaik!

—————————

Valentine hari ini, Renjun tidak lagi terbangun sendiri, dengan adanya lengan besar yang bertengger diatas perutnya serta hembusan napas hangat seseorang terasa dipucuk kepala, Renjun rasa ia tidak perlu kesepian lagi

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Valentine hari ini, Renjun tidak lagi terbangun sendiri, dengan adanya lengan besar yang bertengger diatas perutnya serta hembusan napas hangat seseorang terasa dipucuk kepala, Renjun rasa ia tidak perlu kesepian lagi.

Jeno pulang tadi malam, jam setengah 2 dini hari setelah kepergiannya lima bulan yang lalu dengan keadaan yang membuat Renjun sampai saat ini geleng kepala mengingatnya.

Dengan badan yang semakin tinggi, rambut gondrong dan juga kumis plus janggut, Renjun hampir memukulnya dengan tongkat baseball. Beruntung Jeno mau mencukur rambut dan kumisnya terlebih dahulu sebelum tidur.

Dan sekarang, Jeno terlihat seperti Jeno yang Renjun tau. Bukan lagi seperti pencuri atau anak berandal yang ingin memasuki rumahnya tadi malam. Walaupun janggut tipis itu masih menghiasi wajahnya.

Renjun rasa ia akan membiarkan janggut itu bertahan di dagu Jeno, karena rasanya begitu menyenangkan ketika permukaan kulit telapak tangannya digelitiki oleh rambut tipis itu.

"Jangan dicukur, ya?"

Jeno membuka sebelah matanya, memperhatikan Renjun yang sedang bermain dengan rambut dagunya. Jeno memeluk Renjun lebih dekat dengannya sebelum menjawab, "cukur aja, sedikit, kalau kamu segitu sukanya"

Kemudian Jeno menyambung tidurnya lagi.

"Bangun dong... Kenapa tidur lagi?"

Renjun melihat kedua mata itu terbuka perlahan karena mungkin kantuk tidak bisa pergi semudah itu. Kemudian iris hitam Jeno menatapnya dalam dengan berbagai macam arti yang membuat Renjun menahan hati untuk tidak menciumi, alih-alih ia segera menelusupkan kepalanya pada dada bidang Jeno.

Jeno tertawa kecil, melihat Renjun pada pagi hari dengan tempramen manja seperti ini merupakan hal yang amat dinanti - nanti olehnya. Seketika dirinya tiba - tiba merasa segar dan kantuknya tadi menghilang. Ia menggerakkan tangannya yang bebas untuk mengusak helai rambut Renjun, mengelusnya dengan sayang dan menciumi pucuk kepala itu dengan gemas.

Random SurpriseTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang