Hai..., aku bingung mau menyebutnya apa dan siapa. Takut Tuan tidak suka
Lebih dari itu, aku ingin bertanya mengenai kabarmu.
Bagaimana hari ini?, apakah selalu melelahkan seperti hari-hari sebelumnya?, Kenapa?Ah, maaf Tuan aku terlalu banyak bertanya.
Pertanyaan-pertayaan mengenai kabar, atau tindak tanduk manusia di sekitarmu membuat kepalaku selalu berdenyut, mungkin minta dibebaskan dari beban pikiran.
Sudah sering aku ingin mencoba melepasnya satu persatu, namun bagaimana bisa aku melakukannya sedangkan kuncinya saja ada pada dirimu, wahai Tuan yang sungguh tak bisa kusebutkan namanya.Memendam ini terlalu lama.
Apa tidak berbahaya untuk otak konsletku ini? Apa tidak akan meledak suatu saat nanti?Jadi, Tuan tanpa nama aku harap kau segera datang dan jangan lupa dengan kuci yang kumaksud. Tapi bila kau teramat sibuk, tak apa, jangan memaksakan diri sepertiku ini.
Menyakitkan dan menekan. Aku tidak mau Tuan sakit.
Istirahat dengan benar disana.Dari
888.2019
KAMU SEDANG MEMBACA
Secangkir Seduhan 888 [TAMAT]
Poetry-Untuk si peminum tanpa nama di tengah malam-