#55 . Kepala Batu

356 22 0
                                    

Ia sudah tidak ingin
menerka-nerka
pada sesuatu yang ia tahu
di sana bukan pada
t e m p a t n y a.

Kepalanya terlalu batu
meyakinkan bahwa tidak ada
sedikit celah harapan
untuk setidaknya berani
mulai melangkah.

Beberapa waktu lalu
ia berdiri
di atas garis bimbang
dan ketidaktahuan harus
bagaimana.


Namun di saat tapaknya
t e g a p,
ia ingin kembali mundur
ke belakang.

Membiarkan diri
tanpa kejelasan
mengambang.

Ia menyukai dirinya
t e r s e s a t.
Lebih menyukai seperti itu
daripada sudah menemukan
namun keliru menemukan.

Selain batu,
kepalanya pun tidak mau
disuruh-suruh.

Hatinya berkata
mundur saja
namun kepalanya
bersikeras untuk

menetap

di sana.

Semasa MerasaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang