#16 . Menjejak Tanpa Permisi

853 52 0
                                    

Ia merebah pada
ketidakberdayaan.
Dentum-dentum sembarang
bunyi.
Tanpa ucap permisi dan
tidak membuka alas kaki.

M e n j e j a k
suka-suka.


Gendang berlomba saling berisik.
Siapa yang menang,
ia pemenang.
Nyatanya bukan perihal bunyi.
Dua jarum berbeda panjang
berputar
meminta pembenaran.

Nyatanya
bukan perihal waktu.

Ia menyusup,
menggali tanah
menuju ruang gelap
mencari cahaya.


Kalau saja akal sehatnya sejalan
dengan hati nurani,
cahaya berada di atas permukaan,
tanpa ia harus menggerogoti

k e d a l a m a n.

Dan majunya ditentukan
oleh langkah kaki,
bukan semata kata hati.

Semasa MerasaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang