Ia merebah pada
ketidakberdayaan.
Dentum-dentum sembarang
bunyi.
Tanpa ucap permisi dan
tidak membuka alas kaki.M e n j e j a k
suka-suka.
Gendang berlomba saling berisik.
Siapa yang menang,
ia pemenang.
Nyatanya bukan perihal bunyi.
Dua jarum berbeda panjang
berputar
meminta pembenaran.Nyatanya
bukan perihal waktu.Ia menyusup,
menggali tanah
menuju ruang gelap
mencari cahaya.
Kalau saja akal sehatnya sejalan
dengan hati nurani,
cahaya berada di atas permukaan,
tanpa ia harus menggerogotik e d a l a m a n.
Dan majunya ditentukan
oleh langkah kaki,
bukan semata kata hati.
KAMU SEDANG MEMBACA
Semasa Merasa
PoesíaTumbuh menjadi kabut dan lilitan tali yang kusut. Tetaplah tenang dan senang. Esok lusa tertawa bersama. __________ Cover Design : sacessahci Image : wuxiaoyan & mmminimal