#71 . Doa untuk Beliau Abadi

295 16 0
                                    

Doa-doa yang ia pupuk,
pengganti haus akan peluk.

Ia tidak pernah jauh,
selalu sedekat nadi dan darah.
Jarak tua yang beruban sudah,
ia terlanjur keriput.


Kemarin kaki-kakinya
masih di daratan.


Jarak tua kini tenggelam di air.
Ia hanyut di dua arus,
sejauh miliar jengkal tangan
yang tidak mungkin dihitung

satu per satu.

Daya ingatnya tidak akan
l u m p u h.
Di dalam tubuhnya,
darah beliau mengalir.

Disetiap embus napas,
doanya tidak pernah

k e r d i l.

Semasa MerasaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang