Bab 11 Hukuman.

24.3K 595 2
                                    

Sampai detik ini Ali masih bergemul manja di dalam selimut sembari memeluk April seperti guling besar. Di rumah April, Ali bebas mau ngapain aja tapi kalo di rumahnya, mamahnya selalu marah-marah dan mendomel jika Ali masuk ke kamar April walau hanya sekedar main saja.

"Nanti pulang tunggu ibu pulang dari toko, ya. Soalnya aku masih mau di sini," kata Ali sambil mengetatkan pelukanya. Kalau di rumah ia tak bisa seperti ini. Orang tuanya itu sangat aneh! Ia di suruh nikah muda tapi ia tak boleh tidur bersama, jangankan untuk tidur bersama sekedar main ke kamarnya saja tidak boleh lalu untuk apa ia menikah? Orang tuanya memang sangat menyebalkan!

April mengulurkan tangannya mengusap rambutnya. Sesekali April mencubit hidungnya gemes saking mancungnya tak seperti dirinya yang mancung ke dalam.

Ali mendongakkan wajahnya, "jangan hidung aja dong dimainin sekali-sekali ini kek yang dimainin," kata Ali sambil menyentuh bibir bawahnya.

"Gak usah aneh-aneh!" tukas April, lalu bangkit tidurnya.

Ali juga duduk dihadapanya, "ayolah,"

"Ih! Kok jadi gini sih!" omel April.

"Dah. Ah! Aku mau ke kamar mandi dulu," April menyibakkan selimutnya dan berjalan ke kamar mandi.

"Dasar gak peka!" guman Ali, lalu menyambar ponselnya di atas nakas dan bermain game online.

Saat keluar dari kamar mandi, April melihat Ali tengah bermain ponselnya. April duduk dipinggiran ranjang sembari melihat Ali bermain gamenya, April mengambil ponselnya di nakas lalu di taruh lagi.

"Al?" panggil April tak di gubris oleh Ali.

"Al," panggilannya sekali lagi. Ali masih bermain dengan ponselnya. Karena sesal Ali tak menangapinya akhirnya April tidur di atas Ali sambil memeluknya erat. Tak tahan dengan perlakuan April yang memancingnya, akhirnya Ali menaruh ponselnya dan mengetatkan pelukannya.

"Gimana? Nyaman?" tanya Ali sambil mengusap wajah April.

"Nyaman banget rasanya kaya lega gitu," jawab April sambil mengecup dada Ali

"Kalau habis lulus sekolah kamu mau gak kita tinggal di apartemen ku?" Ali sudah memikirkanya sejak lama, ia ingin hubungannya dengan April terjalin seperti suami istri pada umumnya apalagi kalo April lulus sekolah mamahnya sudah membolehkannya untuk tidur bersama jadi jika ia mengajak April untuk tinggal di apartemennya.

"Mamah mu bolehin?"

"Ya berdoa aja, lagian aku malas kalau kucing-kucingan seperti ini," Ali semakin mengetatkan dekapannya.

"Modus," April menutup kedua matanya dan menikmati setiap sentuhan dari Ali hingga tanpa sadari April sudah tertidur di atas tubuhnya.

"Andai aja kamu manis kaya gini pasti aku bakal jatuh cinta setiap harinya,"

"Pret!" Apri menjulurkan lidahnya.

...

Malam ini April sedang menyetrikan baju seragamnya dan juga baju sekolah Ali. Ali diam memandangi wajah April yang begitu cantik saat setengah rambutnya di jepit.

"Kenapa?" tanya April merasa risih diperhatikan oleh Ali seperti itu.

"Tidak apa-apa," Ali cepat-cepat mengalihkan wajahnya dan langsung merebahkan tubuhnya di kasur. Malam ini Ali sedang main ke kamar April. Mumpung mamahnya sedang pergi dengan papahnya jadi ia bisa sedikit leluasa.

"Buku yang aku kasih kamu sudah kamu baca?"

"Belum. Lagian kamu kasih aku buku yang gak jelas gitu,"

Young Marriage (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang