Hanya keheningan yang terjadi antara Yunho dan Jaejoong saat ini. Saat ini mereka sedang dalam perjalan pulang dari Rumah Sakit. Memang biasanya tak ada pembicaraan khusus antara keduanya, tetapi kali ini Jaejoong semakin tidak nyaman.
"Aku tahu ini sulit untukmu, lagi pula diantara kita tidak ada yang menginginkan kedua janin ini. Sebelum mereka tumbuh, aku setuju jika kau ingin aku meng-.."
"Seungri-ah, setelah ini kau ke tempat Yoochun dan beritahu aku tidak dapat hadir." Ujar Yunho dan memotong ucapan Jaejoong, Jaejoong hanya diam dan menunduk. Ia terkejut akan kehamilannya, tetapi tidak dapat ia pungkiri bahwa saat ini akan ada dua nyawa yang tumbuh dalam perutnya.
"Hasil Lab sudah keluar. Aku sendiri sedikit terkejut dengan hasilnya, aku sudah memanggil dokter Oh, ahli kandungan untuk memastikannya." Yunho pun mengerutkan dahinya. Kandungan?
"Kandungan? Maksud anda?"
"Hasil Lab tuan Jaejoong menyatakan bahwa tuan Jaejoong positif hamil, tetapi untuk memastikannya kita perlu melakukan usg." Yunho hanya terdiam. Hamil? Bagaimana mungkin? Jaejoong adalah seorang pria, tak mungkin Jaejoong hamil.
...
Saat ini Jaejoong dan Yunho menatap layar monitor, terlihat dua buah gumpalan disana.
"Janin kembar." Ujar dokter Oh, Jaejoong hanya melihat tak percaya ini semua, sesekali ia melihat Yunho, hanya wajah datar yang Yunho tampilkan.
"Selamat tuan Jung, anda akan mendapatkan penerus keluarga Jung." Ujar dokter tersebut memberi selamat, Yunho menanggapi ucapan tersebut.
"Ah ya, karena usia kandungan masih sangat muda dan rawan, hindari istri anda dari pekerjaan berat, dan lagi sepertinya anda harus berpuasa tuan Jung untuk melakukan sex kepada istri anda." Yunho hanya mengangguk mengiyakan ucapan dokter tersebut. Jaejoong sendiri hanya diam dan memegang perutnya yang masih rata.
Mereka telah sampai di mansion megah milik keluarga Jung. Yunho dan Jaejoong pun turun bersama memasuki mansion tersebut. Hanya diam diantara keduanya.
"Masuk dan istirahat, jika memerlukan apapun panggil para maid atau Yeongsu. Aku akan kembali ke kantor karena masih banyak pekerjaan." Ujar Yunho setelah sampai di depan kamar mereka. Jaejoong terdiam dan memeluk perutnya. Yunho melihatnya. Ia hanya diam seakan tak acuh.
Yunho melangkahkan kakinya meninggalkan Jaejoong, Jaejoong hanya diam dan mengusap perutnya. Sebenarnya bayi-bayi ini tidak salah, Jaejoong sendiri tidak tega untuk menggugurkannya, ia tahu mereka menikah bukan karena cinta, tetapi karena suatu nafsu akan uang seorang Jung Yunho, pikir Jaejoong. Bahkan kedua anak ini pun hadir karena nafsu bejat seorang Jung Yunho. Anak-anak ini tidak salah, Jaejoong tak boleh menjadi jahat hanya karena ini anak dari Yunho, ini anak-anaknya pula, mereka berhak untuk tumbuh bukan?
"Maafkan Um-Umma." Ujar Jaejoong canggung saat mengatakan dirinya 'Umma' tetapi ada perasaan senang pula dalam hati kecil Jaejoong. Ia pun memasuki kamarnya, ia akan beristirahat sejenak karena kepalanya masih sangat pusing.
"Apa?! Ajushi aku tidak mau! Katakan kepada pria itu aku tidak mau ikut dengannya!"
"Jaejoong-ie dengarkan Ajushi, kau tahu kehidupan Ajushi seperti apa bukan? Kau sudah Ajushi anggap anak Ajushi sendiri, kali ini menurutlah."
KAMU SEDANG MEMBACA
Sarang✔
FanfictionEntah aku tidak mengerti seperti apa deskripsi tentang cinta.