Bagian 10

10.3K 1K 160
                                    

Jaejoong segera dilarikan ke Rumah sakit, pisau yang menancap pada tubuhnya pun sudah di amankan polisi, itu adalah satu-satunya bukti untuk mendapatkan penjahat tersebut.

Jaejoong kritis saat ini, bahkan ia sudah kehilangan banyak sekali darah karena luka tusuk tersebut. Yoo jin berharap cemas akan Jaejoong. Entahlah ia takut, sangat takut Jaejoong tidak tertolong.

"Yak! Sudah aku katakan bukan, kerjakan tugasku." Yoo Jin menjambak rambut Jaejoong dengan kuat. Jaejoong menepisnya.

"Itu tugasmu. Seharusnya kau yang mengerjakan."

Plak!

Nyonya Kim memukul keras kepala Jaejoong.

"Kau berani melawan hn? Dasar tidak tahu balas budi!"

Yoo jin hanya menangis, apa yang telah ia lakukan selama ini? Ia selalu menyiksa dan menyakiti Jaejoong, tetapi mengapa Jaejoong malah menolongnya, pria itu mengincar dirinya, bukan Jaejoong.

Yoo jin hanya menangis, apa yang telah ia lakukan selama ini? Ia selalu menyiksa dan menyakiti Jaejoong, tetapi mengapa Jaejoong malah menolongnya, pria itu mengincar dirinya, bukan Jaejoong

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

..

Yunho berlari menuju ruang UGD sebuah Rumah Sakit. Ia mendapatkan kabar dari kepolisian atas penusukan terhadap Jaejoong. Jantung Yunho sangat berdetak tak karuan, jika saja ia membiarkan Jaejoong berbicara dan ia mendengarkannya bahkan tak mengusirnya, semua ini tak akan terjadi. Yunho melihat Yoo jin disana. Tangannya mengepal kuat, ini semua pun karena Yoo Jin.

"Katakan mengapa Jaejoong seperti ini!" Marah Yunho, Yoo jin hanya diam dan menunduk. Tak lama suster pun keluar dengan wajah panik, Yunho segera menghentikan suster tersebut.

"Bagaimana kondisi istriku?" Tanya Yunho cemas dan menghentikan suster tersebut.

"Maaf tuan, kondisinya kritis. Istri anda bahkan bayi-bayinya melemah. Maaf saya buru-buru." Yunho hanya lemas mendengarnya. Mengapa jadi seperti ini? Ia pun mengerang kecewa.

Jaejoong kehilangan begitu banyak darah, untuk menyelamatkan kedua bayinya dokter pun terpaksa untuk segera melakukan operasi.

Jaejoong tersadar, matanya begitu lelah. Ia hanya mampu melihat beberapa orang berseragam putih sibuk di sekeliling.

"Yunho-ah." Ujar Jaejoong nyaris tak terdengar. Dokter yang melihat pun segera menyuruh perawat memanggil Yunho. Luka bekas tusukan memang telah dijahit, tetapi kondisi bayi-bayi serta Jaejoong sendiri sangat lemah.

Yunho pun datang, ia segera meraih tangan dingin Jaejoong, air mata Jaejoong lolos, Jaejoong menatap Yunho dan mencoba tersenyum.

"Maafkan aku Yun." Bisik Jaejoong, bahkan Yunho harus lebih dekat untuk dapat mendengar suara Jaejoong.

"A-aku yang salah, aku yang tidak mempercayaimu, seharusnya aku yang meminta maaf sayang." Jaejoong hanya menatap Yunho, ia sangat lelah.

"Tuan Jung bisa bicara sebentar?" Tanya sang dokter, Yunho mengangguk, ia pun meninggalkan Jaejoong untuk berbicara dengan sang dokter.

Sarang✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang