Bagian 7

8.8K 1K 156
                                    

Suasana pesta tak terlalu buruk untuk Jaejoong, Yunho tetap berada disamping Jaejoong. Tak sedikit orang yang memuji Jaejoong membuat Yunho sedikit malas mendengarnya, bahkan Yunho menganggap mereka sengaja agar dapat berbincang-bincang dengan Jaejoong dan menyentuh tangan Jaejoong pastinya. Tidak lihatkah siapa disamping Jaejoong? Pikir Yunho.

Boa menatap keduanya dari kejauhan, bahkan kini ia berjalan mendekati Yoochun. Boa tersenyum saat berhadapan dengan Yoochun.

"Sudah setahun aku tidak melihat Yunho, sepertinya ia berubah ya? Aku perhatikan dia lebih ramah dan beberapa kali aku melihatnya tersenyum." Ujar Boa.

"Aku rasa dia kembali menjadi Yunho yang aku kenal dulu." Boa pun melirik Yoochun.

"Ah iya? Aku lupa kau teman sekolahnya."

"Yunho menjadi pribadi yang hangat kembali karena Jaejoong, sepertinya ini kekuatan cinta." Jujur saja ucapan Yoochun membuat Boa kesal mendengarnya.

"Cinta? Aku tahu berita tentang pernikahan kontrak yang Yunho lakukan. Setelah Yunho mendapat yang apa ia inginkan, aku sangat yakin Yunho membuang Jaejoong." Yoochun hanya terkekeh mendengarnya.

"Yunho pasti sulit, karena selain aku lihat Yunho mencintai Jaejoong, Jaejoong pun sedang mengandung anak-anak mereka." Terlihat wajah kejut Boa.

"Ha-hamil? Bagaimana mungkin? Aku kira memang tubuhnya seperti itu, dan aku kira -.."

"Tidak, ia sedang hamil. Bukannya itu keajaiban? Sudahlah, aku tahu kau mengharapkan Yunho, tetapi kini Yunho sudah menemukan yang terbaik untuknya." Yoochun pun segera meninggalkan Boa yang masih terkejut, ia semakin kesal terhadap Jaejoong. Bagaimana mungkin Yunho mencintai orang seperti itu? Dia orang miskin dan tak sebanding.

..

"Apa setiap perayaan selalu semewah ini?" Tanya Jaejoong, Yunho pun mengangguk.

"Mereka semua sangat baik, tetapi entah jika kalau aku datang sendiri. Mereka baik pasti karena melihatmu ada disampingku." Ujar Jaejoong.

"Mereka baik karena kau sangat mempesona." Jaejoong menatap Yunho, bahkan wajahnya sudah memerah kini. Jaejoong memukul pelan dada Yunho.

"Jangan berbicara yang bukan-bukan! Kau membuatku malu." Yunho tersenyum simpul.

"Ah ya. Boa teman dekatmu? Dia pernah menjadi kekasihmu? Dia sangat cantik dan juga berkelas ya?" Ujar Jaejoong.

"Aku malah tidak terlalu dekat. Dia seorang putri pengusaha Kwon. Pengusaha Kwon sempat memperkenalkan kami, dan beberapa kali aku sempat menghadiri acara seperti ini dengannya. Dia memang cantik, tetapi dia memiliki sikap yang tidak aku suka. Lagipula kau lebih cantik daripada Boa." Ujar Yunho kembali sukses membuat Jaejoong malu.

"Ih! Kamu ini kenapa sih?" Yunho pun terkekeh melihatnya.

"Perhatikan, orang-orang lebih memilih melihatmu, bukan Boa, aku hanya berpendapat saja." Jaejoong pun mengercutkan bibirnya. Ia mengusap lembut perutnya.

"Appa kalian sepertinya sedang belajar menggombal." Ujar Jaejoong, Yunho tersenyum dan mengusap perut Jaejoong. Orang-orang melihat aksi keduanya, bagaimana tidak membuat iri? Mereka terlihat manis, bahkan berita tentang pernikahan kontrak antara Yunho dan Jaejoong mereka tepis, karena mustahil akan sedekat itu jika memang mereka menikah secara terpaksa.

"Aku mau ambil kue, kau jangan makan sembarangan atau minum sembarangan." Yunho pun mengangguk, Jaejoong meninggalkan Yunho dan mengambil beberapa hidangan kue yang disediakan.

Keduanya memang sudah begitu dekat, bahkan canggung diantara keduanya sudah tidak terlalu terlihat. Itu semua berkat si kembar, entahlah mereka memang yang membuat Yunho dan Jaejoong menjadi sangat dekat.

Sarang✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang