Seperti yang sudah dikatakan June, ia memperkenalkan Bobby pada teman temannya. Dalam sekejap sosok Bobby jadi bahan perbincangan para yeoja.
.
.
.
.
."Jisoo-ya bisakah kau membelikanku minuman? Kakiku tiba tiba saja sakit." Ucap Irene
"Arrasso. Kau tunggu saja aku akan membawakan mu minuman." Ucap Jisoo
"Ne. Gomawo Jisoo." Ucap Irene tersenyum
"Minyeon, apa kau akan ikut?" Tanya Jisoo
"Aniyoh eonni." Ucap Minyeon tersenyum lebar
Jisoo pun pergi menuju kantin sekolah, dan keberuntungan datang padanya kantin tersebut nampak sepi tidak seperti biasanya.
Setelah menunggu beberapa menit akhirnya pesanan milik Jisoo telah tiba ia pun membayarnya dan langsung pergi menuju kelasnya.
.
.
.
."Nuna?"
Jisoo yang mendengar suara tersebut lantas menoleh dan mendapati seseorang tengah menatap padanya
"Ne?" Tanya Jisoo
"Apa kau bisa membantu ku?"
"Bantu apa maksudmu?" Tanya Jisoo
"Aku murid baru disini, aku tidak tau dimana arah menuju ruang musik. Apa kau bisa mengantarkan ku?"
Jisoo sempat memikirkan.
"Aku akan mengantarkan mu, tapi aku akan memberikan minuman ini dulu pada temanku. Kau tunggu saja disini." Ucap Jisoo
.
.
.
.
.Setelah itu sesuai janjinya Jisoo mengantarkan namja tersebut ke ruang musik.
"Ini ruang musik." Ucap Jisoo
"Ne. Gomawo nuna."
"Jangan panggil aku seperti itu. Kurasa kita seumuran." Ucap Jisoo
"A-ahh Mianhae. Aku Bobby."
"Gwaenchanha. Aku Jisoo, baiklah Bobby aku harus kembali ke kelas, semoga hari mu menyenangkan." Ucap Jisoo
Jisoo pergi meninggalkan Bobby yang tengah memandang dirinya yang seperti berlari kecil
Tanpa ia sadari bibirnya melengkung membentuk sebuah senyuman manis.
"Kau kenapa hyung?" Tanya June yang entah sejak kapan berada disana
"B-bukan urusanmu. Cepatlah kita harus latihan." Ucap Bobby
Bobby masuk menuju ruang musik meninggalkan June yang tengah terbengong.
"June-ya sampai kapan kau akan berdiam disana dengan wajah blank mu." Ucap Hanbin
.
.
.
.
.Rose tengah membuka pintu loker nya, untuk mengambil kotak makanannya saat ia menutup loker tersebut tiba tiba seorang yeoja tengah berdiri di samping loker nya.
"Kita perlu bicara." Ucap yeoja tersebut dan langsung menarik tangan Rose
Yeoja tersebut mengajak Rose menuju balkon sekolah.
"Mianhae. S-siapa kau?" Tanya Rose
"Minyeon!." Ucap Minyeon
"Kenapa kau mengajakku kesini?" Tanya Rose
"Karena June." Ucap Minyeon
"Apa maksudmu?" Tanya Rose
"Oh, ayolah Rose kau jangan terlalu naif atau kau benar benar tidak tau jika June mu itu tidak benar benar mencintaimu." Ucap Minyeon
Rose ter-enguh(?) Mendengar perkataan Minyeon
Sekejap ia mengingat kejadian waktu ia menanyakan kepastian akan hubungan nya.
"Waeyo? Rose. Aku merasa kasihan padamu, oh ayolah rose. Kau ini cantik, masih banyak namja diluar sana yang mencintaimu dengan tulus." Ucap Minyeon
Rose yang geram mendengar ocehan dari Minyeon ia pun menoleh kearah Minyeon yang tengah tersenyum sinis padanya.
"Kau tau? Cinta bukan datang dari seseorang yang selalu mengatakan jika aku mencintaimu. Tapi cinta yang sesungguhnya akan datang jika mereka bisa melewati berbagai rintangan." Ucap Rose
"Ouhh...... kau sangat puitis sekali, tapi akankah puisi mu itu terjadi?" Tanya Minyeon
"Aku tidak bisa memastikan hal itu. Justru aku yang merasa kasihan padamu." Ucap Rose
Minyeon menaikkan sebelah alisnya.
"Maksudmu?" Tanya Minyeon"Kau benar jika June belum mengatakan jika dirinya mencintaiku. Tapi dia sering memperlakukanku dengan tulus, dia sering berkata jika dia tidak ingin kehilangan diriku. Aku ingin bertanya padamu." Ucap Rose
Minyeon hanya menatap sinis padanya
"Apa June pernah memperlakukan mu layaknya seorang pacar?" Tanya Rose
"A-apa maksud dari p-perkataan mu?" Tanya Minyeon
Sekarang Rose lah yang tersenyum sinis pada Minyeon
"Kau tau sendiri jawabannya." Ucap Rose kemudian ia pergi meninggalkan Minyeon yang tengah menahan emosinya
.
.
.
.
.Setelah kejadian tersebut Rose memutuskan untuk pergi menuju perpustakaan,
Sedari tadi pikirannya menuju pada kejadian tadi, hingga tanpa ia sadari seseorang tengah duduk di hadapannya dan menatapnya dengan intens.
"Kau kenapa?" Tanya Daniel
"D-daniel? Sejak kapan kau disini?" Tanya Rose
"Sejak tadi. Aku penasaran dengan apa yang tengah kau pikirkan sehingga kau tidak menyadari keberadaan ku." Ucap Daniel
"O-oh itu, kau tak perlu tahu." Ucap Rose
Rose menundukkan kepalanya dan tangan Daniel menyelipkan anak rambutnya kesamping.
"Rose Gwaenchanha?" Tanya Daniel
"Ne." Ucap Rose
.
.
.
.
.Tanpa mereka sadari senyuman manis seseorang seketika luntur ketika melihat kejadian tersebut.
"Sepertinya aku salah waktu." Ucap June
.
.
.
.
."Kenapa hatiku sakit saat melihat Rose bersama namja lain? Apa aku mulai mencintainya? Sebenarnya ada apa dengan perasaanku ini?" - June.
KAMU SEDANG MEMBACA
Saranghaeyo {JUNROS}
HumorKisah Koo June yang menyatakan cintanya pada Roseane Park hanya untuk menghindari yeoja yang bernama Miyeon. Namun kenyataannya tidak seperti yang diharapkan oleh Koo June Disaat June mulai mencintai Rose, ia harus rela kehilangan orang yang ia cin...