Mina dan Jongyeon bersyukur karena mereka tidak ikut dipromosikan untuk naik jabatan. Kesalahan yang sering Dahyun dapatkan akhir-akhir ini memang bukan tanpa alasan. Ternyata pekerjaannya benar-benar luar biasa sampai keduanya enggan menjamah.
Mereka mengerti jika Dahyun sering berbuat salah, namanya juga adaptasi. Dia akan menjadi atasan jika benar bisa lolos dari banyaknya orang yang dipromosikan. Ditambah lagi biar bagaimanapun juga gadis itu pasti sulit menolak untuk memikirkan Taehyung.
Mereka dekat, hanya saja kedekatan itu terpisah waktu selama tiga tahun oleh tempat yang jauh. Ketika Taehyung kembali, kecil kemungkinan dia bisa bersikap tak acuh. Apalagi Irene ternyata dekat dengan lelaki itu, pasti pikiran Dahyun bertambah.
“Kita harus bicara dengannya,” usul Mina berbisik, memperhatikan Dahyun yang masih setia tepaku di layar laptop. Entah membuat pekerjaan baru, atau membenarkan yang salah.
“Siapa?” tanya Jongyeon balik setelah menyesap kopinya.
“Ketua tim. Dahyun harus mundur dari promosi atau bebannya makin bertambah. Aku tak tega melihatnya stress begitu,” ujarnya sambil menatap khawatir pada Dahyun. Gadis yang selalu ceria dan sukanya masih main-main seperti remaja.
Jongyeon menghela napas, sepertinya ia juga setuju dengan ide Mina. Dahyun tak pernah mengatakan perasaannya ketika ia dipromosikan, mereka mulai berpikir mungkinkah dia sebenarnya tak mau?
❄❄❄
Hari ini rencananya Dahyun ingin bicara dengan Seulgi untuk mundur dari kegiatan promosi, dia benar-benar tak tahan dengan semua beban yang tiba-tiba menumpuk di pundaknya. Lagipula dia direkomendasikan olehnya.
Katanya sekarang Seulgi sedang bertemu dengan Jin, jadi dia menghampiri ruangannya dan menunggu di meja Nayeon.
Namun baru saja sapa-menyapa, suara Dahyun sepertinya dikenali oleh Seulgi atau Jin. Dahyun dipanggil dari dalam, dan di luar ekspektasinya dia dimaki di sana.
Ada satu tugas yang diberikan padanya tiga hari yang lalu, diberikan langsung oleh Irene. Dahyun yang punya tugas mencari ide untuk barang yang dijual perusahaannya, tapi perempuan cantik itu memberikan tugas yang sama sekali bukan dalam bidangnya.
Tentu saja dia sudah menolak waktu itu, bahkan menyarankan untuk memberikan pekerjaan tersebut ke orang yang memang sudah ahlinya. Namun Irene terlalu terburu-buru sampai ia meninggalkan pekerjaan begitu saja di mejanya.
Jin bukan main marah karena hasilnya benar-benar mengecewakan. Dahyun bahkan tidak sempat menyela dan menjelaskan duduk perkaranya. Dia hanya dimaki, dipermalukan, dan disakiti perasaannya di ruangan sang bos.
Seulgi tak bisa membantu banyak, baru saja dia pun selesai dimarahi oleh Jin. Katanya kinerja dia sebagai ketua tidak membantu sama sekali. Untuk sekarang diam memang emas, disahuti malah bisa tambah disemprot.
Seulgi tahu, jika proyek kali ini gagal maka perusahaannya akan rugi banyak.
Tepat ketika sang bos berhenti memarahi karyawannya dan duduk kasar di kursi putar, seseorang mengetuk pintu dan masuklah sang empunya. Ada Jungkook dan Taehyung. Awalnya menunjukkan raut bingung karena mereka tak tahu ada apa, tapi setelah melihat Seulgi dan Dahyun berdiri kaku dengan wajah pucat di sana membuat mereka paham situasinya.
Taehyung berjalan yakin ke arah keduanya, menyuruh agar mereka meninggalkan ruangan. Sesaat ia memperhatikan raut wajah Dahyun, dia benar-benar ketakutan karena sesuatu yang tidak diketahuinya.
Tapi daripada itu, ia dan Jungkook sekarang bertugas untuk menenangkan bos mereka.
KAMU SEDANG MEMBACA
The Second Time
Fanfiction[DUBU SHORTSTO 06] [FICLET] [SONGFIC] Bukan. Ini bukan tentang kesempatan kedua seseorang untuk memperbaiki sesuatu yang salah di masa lalunya. Hanya saja ini waktu yang tepat untuk merasakan kembali apa yang dulu pernah dirasakan. Perasaan rindu d...