16 - Perkenalan Teman

7 2 11
                                    

"Tidak ada yang bisa dilupakan, termasuk sekalipun kita memang tidak ingat lagi. Karena boleh jadi, di sisi lain, hal tersebut tetap diingat hingga kapan pun.
Jika kita tidak bisa memahaminya dari sisi yang tidak diingat lagi, maka cobalah dari sisi yang hingga kapan pun tetap mengingatnya.
Dengan demikian, semoga kita selalu bisa menghormati perasaan -perasaan yang sempat bersinggungan dengan hidup kita."
-Tere Liye_About Love-

-DCT_20190301-

❤❤❤

Hari Minggu, waktunya para trainee dari agensi WGS Ent. latihan vokal. Sabtu kemarin baru perkenalan para trainee dan juga pelatihnya. Kemarin pula dibagikannya kelompok dalam pelatihan, dan untungnya mereka berempat satu kelompok -minus Caca yang belum menandatangani kontrak- dalam pelatihan tersebut. Setiap kelompok terdiri dari 5 perempuan dan 5 laki-laki. Yang akan memudahkan para pelatih mengajarkan mereka.

Melia, Indah, Wanda, dan Reina berada di kelompok 6, yang berada di tengah-tengah antara kelompok bagus dan kurang bagus. Kelompok tersebut dibagikan memang karena bakat mereka, dan bisa dibilang kelompok 1-3 mungkin sudah bisa untuk didebutkan-bagi Melia dan Reina-, sedangkan untuk kelompok 4-6 masih perlu beberapa latihan lagi.

Berbeda dengan kelompok 7-9, yang mana masih harus latihan keras agar berhasil menjadi idol seperti yang mereka inginkan. Entah itu karena berat badannya kurang ideal, vokal yang masih fals, ketukkan nada yang tak sesuai, dan lain sebagainya. Oleh karena itu, biasanya kelompok ini jadwal latihannya lebih banyak dibandingkan kelompok yang lainnya.

❤❤❤

Keempat perempuan itu memasuki ruang latihan kelompok 6 yang letaknya di paling pojok. Mereka melihat kelima laki-laki yang sudah duduk santai di lantai ruangan tersebut, menyadari kehadiran empat perempuan tersebut mereka pun bangun dari duduknya untuk memperkenalkan diri.

"Annyeong haseyo, kemarin kita belum sempat berkenal, padahal kita sesama kelompok 6. Nama saya Im Jongshin. Mereka teman-teman saya." kata salah seorang laki-laki yang tertinggi.

"Annyeong haseyo, nama saya Ha Bomjin, panggil saja Jin, banyak yang bilang saya tampan. Hahaha.." seru salah satu dari mereka yang senyumnya paling lebar, tidak lama setelah itu ia mendapat pukulan ringan dari temannya yang bernama Jongshin tadi.

"Maafkan dia, Bomjin memang suka memberikan lelucon acak. Nama saya Yoo Daehon, salam kenal." ujarnya lantas membungkuk sedikit yang dibalas kaku oleh keempat gadis itu.

"Saya.. Nama saya Leon Lee, saya berasal dari Kanada. Maaf kalau bahasa Korea saya kurang lancar." seorang laki-laki berwajah kebaratan membungkuk sedikit.

"Ahh, aniyo.. Kami juga bukan asli Korea." jawab Melia tanggap. "Kalau anda, nama anda siapa?"

"Tidak usah berbicara formal dengan kami, namaku Jang Woonhe. Asalku dari Busan, jadi mohon maaf apabila satoori-ku membuat kalian kurang nyaman." ujarnya.

"Namaku Jung Melia, hmm, asal Indonesia. Mereka bertiga juga berasal dari Indonesia." Melia mengawali perkenalan keempat gadis itu.

"Aku.. Namaku Wanda Vianna, ahh marga-ku Hwang. Wanda Hwang." Wanda memperkenalkan diri.

"Reina. Kim Reina. Maknae paling anggun." ujar Reina yang dibalas tatapan tajam oleh ketiga teman lainnya.

"Aku Kim Indah. Panggil aja Indah."

"Salam kenal, ngomong-ngomong kan satu grup harusnya ada 5 orang. Satu lagi kemana?" tanya Bomjin.

"Ahh, dia masih di Indonesia. Sedang mengurus kepindahannya." jawab Wanda lancar, Reina sendiri hanya mengangguk-angguk karena belum terlalu lancar bahasa Korea.

"Kalau begitu nanti jumlah kita ganjil, ya?" si Bomjin ini sepertinya punya sifat ingin tahu yang besar, biasa disebut kepo.

"Hmm, lagipula kan hari ini cuma latihan vokal. Oh ya, kalian satu grup juga saat audisi?" ganti Melia yang bertanya, dalam hati Melia-enak saja kalian terus yang tanya-tanya, gantian kita, dong-dalam batinnya sih.

"Sebenernya Jongshin hyung sama Daehon hyung itu sewaktu audisi bukan sama kita, mereka trainee lama di sini." jawab Woonhe.

"Kalau kita bertiga sebenarnya satu grup sama teman kita yang satu lagi, namanya Han Haewon. Hanya saja Haewon tidak bisa ikut kontrak bersama kita." jelas Leon. Keempat gadis itu mengangguk bersamaan, tanda mengerti-yang sebenarnya Reina hanya ikut-ikutan.

"Kalau kami berlima memang audisi bersama, maka dari itu waktu tau kita lolos audisi itu senang sekali." Indah tersenyum kecil saat menjelaskan.

"Ya meskipun kendalanya waktu, sih. Kita diajak audisi tepat sehari sebelumnya, malamnya kita kelimpungan membagi bagian part dan membuat koreografinya." Wanda menambahkan.

"Wahh, daebak.. Kalian bisa latihan hanya dalam sehari, kami saja harus mempersiapkannya seminggu lebih." Bomjin terlihat antusias.

"Ah, Bomjin-ssi melebih-lebihkan saja." Akhirnya mereka mengobrol dan sesekali bercanda.

❤❤❤❤

Dreams Come True?Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang