24 - Debut.

13 2 15
                                    

Even I try to hide it.
Or conceal it, it can't be erased.
-Stigma-

-20190430_DCT-

❤❤❤

Semua sedang sibuk dengan proses pembuatan MV, beberapa kali take dan dilanjutkan kembali. Meskipun kelima gadis itu lelah, tetapi mereka senang, impian mereka dapat tercapai. Selelah apapun mereka, asalkan tujuan itu tercapai, mereka akan terus mencoba menggapainya.

"Momy!" Reina memanggil Melia yang sedang duduk diam dan memejamkan matanya.

"Hm..?" Melia membuka kedua bola matanya, menatap Reina yang tepat berada di depannya.

"Jieun part solo nya di MV, liat deh!" Reina memberikan ponsel pintarnya kepada Melia.

"Oh.. Bagus." Melia memberikan kembali ponsel itu kepada Reina. "Yang part kamu udah belum?"

"Belum. Habis Caca baru aku." Reina menganggukan kepala senang.

"Oh ya, yang lain mana?"

"Gaeul sama Sungyoung? Mereka kan lagi take MV berdua, mom."

"Oh.. Jadi cuma kita berdua yang senggang?"

"Iya hehehe.."

"By the way, Rein-"

"Jian! Namaku Jian."

"Iya-iya. Jian, itu yang di belakang siapa sih? Dari tadi ngeliatin kamu terus?" Melia melirik ke arah belakang Reina. Reina pun membalik badannya. Matanya menatap orang yang seperti nya pernah bertemu dengannya, tetapi dimana?

"Aku kayak pernah liat, Mom.. Cuma lupa dimana."

"Kalau aku sih nggak pernah liat, atau pernah tapi aku lupa juga."

"Yeh, Momy mah emang lupa mulu." Reina berdecak sebal.

"Hehehe.. Ya udah sana, sebentar lagi kan giliran kamu yang take MV."

"Oke, siap! Aku ke sana dulu, Mom. Annyeong~"

"Nee," Melia tersenyum melihat Reina yang berlari secepat kilat. "Tuh anak nggak berubah, dari dulu sampai sekarang masih aja begitu."

❤❤❤

"Huwaaa capek!" Wanda dan Indah duduk berdampingan, kali ini giliran Melia yang take MV setelah mereka. Tak lama Caca berjalan pelan menuju mereka.

"Oi. Kalian udah selesai take nya?" tanya Caca saat sampai di dekat mereka.

"Sudah, dong!" jawab Wanda semangat.

"Iya. Tinggal tunggu Momy sama Reina yang masih take. Sedikit lagi selesai, kita harus pulang ke rumah, beres-beres juga. Mulai besok kita kan tinggal se-dorm bareng." kata Indah sambil merapikan barang di tasnya.

"Kira-kira berapa kamarnya, ya?" Caca memikirkan kalau kamarnya cuma dua, berarti akan ada yang bertiga dan berdua.

"Memang kenapa?" Wanda menoleh ke arah Caca.

"Gue ogah tidur bareng-bareng, masa, deh?" Caca bergidik ngeri.

"Aku mah sekamar sama Momy maunya!" Indah berseru semangat, "Biar bisa ngomongin idola kita bareng, kalau sama Dirga yang ada bisa berantem terus."

"Sama, aku juga." kata Wanda. "Antara Momy atau Caca, hehe.. Kalau bertiga ya boleh-boleh aja."

"Kalau gue..ya sama siapa aja bisa sih.. Asal bisa tahan seandainya gue sama ketos lagi vidcall atau teleponan." kata Caca seenaknya.

"Yah, kalau aku sih nggak bakal tahan." keluh Indah.

"Hahahaa.. Selain Indah kan Reina juga musuh nomor satu ketos, astaga." Wanda tertawa diikuti Caca.

"Ya, yang penting siapapun itu semoga mereka nggak ribet." kata Caca di akhir.

❤❤❤

Esoknya, mereka berlima sedang dalam perjalanan menuju dorm baru mereka dengan mobil yang dikendarai manajer mereka.

"Kira-kira kalian mau nentuin kamarnya gimana?" tanya Melia.

"Diundi?" usul Reina.

"Kita lihat aja dulu, nanti kita suit yang menang boleh pilih duluan." sahut Caca.

"Boleh juga, tuh." Wanda dan Indah mengangguk setuju.

"Nahh kita sudah sampai." kata manajer mereka, Ahn Junhyo.

"Kamsahamnida oppa." kata mereka bersamaan.

"Kalau begitu, masuklah. Kamarnya ada dua, kamar mandinya juga ada dua yang satu ada di kamar yang besar, isi tiga orang, yang satu di samping kamar kecil isi dua orang." jelasnya.

"Ah, kalau begitu kita masuk dulu, oppa." kata Melia sambil membungkukkan badannya diikuti keempat lainnya.

"Nee, sampai ketemu besok." Ahn Junhyo pun pergi meninggalkan mereka yang terkagum melihat dorm sederhana itu.

"Meskipun nggak besar, asal yang penting dalamnya nyaman, sih." sahut Wanda saat Melia hendak membuka pintu.

"Aku setuju sama Wanda." kata Indah yang tepat berdiri di samping Melia.

Saat Melia membuka pintu, mereka pun bisa melihat ruang yang luas, tersedia TV, sofa, meja, dan juga pajangan di sana.

"Wah.. Ini sih bahkan lebih bagus dari asrama.." gumam Melia, Reina, dan Caca yang menatap ruangan tersebut dengan mata berbinar.

"Bisa buat main game!" teriak Reina berlari masuk mendahului yang lain. "Aku pilih kamar duluan ehe!"

"REINA! KIM JIAN! SIYAL KAMU! BALIK KE SINI!" Teriak ketiga gadis lainnya, sedangkan Caca sedang berselfie ria untuk dikirim pada ketos.

❤❤❤❤

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Apr 30, 2019 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Dreams Come True?Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang