♠♠♠

92 14 20
                                    


"Tuh, liat, dari mukanya aja udah keliatan banget mereka perawatan, kayak perempuan banget kan!"

Bude Weni, satu-satunya budeku dateng ke rumah sejam yang lalu dan langsung mengomel di depanku dan mamah.

Dia kayaknya bener-bener kesel sama anaknya, si Arina, kakak sepupu yang lebih muda dua tahun dariku.

Dan alesannya yang bener-bener mbuat aku nggak percaya adalah karna Arina mulai ngefans sama cowok-cowok boyband Korea.

Walau aku nggak begitu deket sama Arina karna kita nggak jarang ketemu dan beda sekolah, dan aku juga bukan kpopers, tapi kali ini aku bakalan berpihak sama Arina.

Selama nggak jadi maniak ato tergila-gila sampe ngorbanin segala sesuatu, kayanya nggak masalah deh kita mau ngefans sama siapa aja.

Padahal dulu Bude Weni sama sekali nggak masalah pas Arina ngefans banget sama Justin Bieber. Bahkan ngebolehin Arina dateng nonton konsernya.

"Tinggal transgender aja itu mereka, pasti nggak akan ada yang sadar kalau awalnya laki-laki."

Mamah malah setuju sama Bude Weni.

"Iya kan, kerjaannya nari sama nyanyi-nyanyi nggak jelas dan gayanya berandalan lagi. Mau gimana masa depannya?"

Here we go, lagi-lagi langsung ngejudge orang lain aja. Masa depan kan nggak ada yang tau.

"Muka ganteng tapi operasi plastik! Pasti bakalan ngasih pengaruh buruk ke Arina."

Aku bener-bener nggak setuju tentang ini.

"Mamah sama bude tau nggak, banyak perempuan yang ngelakuin operasi buat besarin payudara?"

"Kenapa emang?"

"Kok jadi payudara sih kak?"

Mamah dan bude tanya barengan.

"Kalo punya mamah sama bude besar trus dibilang 'alah, paling operasi, jadinya besar' gitu, kalian terima nggak?"

Mereka berdua cuman diem, mungkin masih mikir apa yang sebenernya ku maksud.

"Sama aja kayak mereka, ada emang orang Korea yang oplas, tapi nggak semua. Ada juga yang ganteng alami. Dan sama aja kayak mamah juga bude. Mereka nggak suka di tuduh."

Aku tau itu agak sedikit kasar. Tapi aku bener-bener udah sebel sama pikiran kecil mereka. Padahal bilangnya kaum sosialita berpendidikan tinggi.

"Jangan-jangan kamu juga udah ikut suka sama boyband-boyband ini."

Lah, si mamah tetep aja...

"Kalo iya kenapa emang?"

Belum suka sih sebenernya, tapi aku udah kepalang kesel.

"Bude nggak suka Arina ngefans sama cowok-cowok nggak jelas itu, dan bude juga nggak mau kamu ikutan ya."

"Bude sama mamah nggak bisa nyuruh orang buat suka ato nggak suka sama sesuatu. Semua orang punya hati yang beda-beda."

"Kak.."

"Apalagi?"

Aku mbuang nafas kasar sambil natep mamah dan bude yang keliatan banget nggak suka sama perilakuku.

"Mereka jelas banget ngasih pengaruh negatif."

"Terserahlah"

Buat apa lagi sopan santun, aku milih pergi ke kamarku.

Semua orang itu punya hati dan pikiran sendiri.

Padahal, kalo aja mamah sama bude mau liat lebih jauh lagi, punya idola itu nggak buruk-buruk banget.

Malah bisa jadi penyemangat sendiri buat fansnya.

Kayak mereka bakal lebih giat belajar, ya kan?

Bahasa Inggris misalnya biar mereka bisa ngobrol sante sama idolanya kalo ketemu.

Juga biar sukses, terutama biar bisa punya banyak uang dan bisa nonton konser gampang.

Dan juga biar hidup nggak datar-datar banget.

Tbc....


Yuhuuuuuu
Bonus pict para oppa yang difansin sama Arina tapi dibilang banci sama Bude Weni
Uuuuhhh
Mana ada banci punya abs ya, si bude mah, nggak asik. Untung ortuku nggak gitu😂😜


Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.



Niatnya sih aku mau kasih cast para oppa buat tokoh2 cowok di ceritaku ini.
Dari cover juga udah keliatan sih hehe😋
Semiga nggak merusak bayangan kalian.

CU😘

Kasih vote dan komennya yaw😂



StigmaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang