2. Ciuman Test

29.2K 1K 25
                                    

Dalam perjalanan cintanya Rahel selama ini, tidak pernah terbesit dalam pikirannya untuk berciuman seperti barusan yang ia lakukan. Sangat menggebu-gebu dan sangat luar biasa membekas di bibirnya.

Seakan-akan nyawanya menghilang dalam sekejap dari dalam dirinya. Rahel lemas dan tak berdaya dalam sentuhan yang atasannya lakukan barusan. Dan itu membuat Rahel marah.

Setelah Gio melepaskan ciumannya pada Rahel. Gio menyeringai karena melihat wajah Rahel yang sangat pucat pasi tak bertenaga. Tidak lama kemudian, Rahel pingsan didekapan Gio.

Apa yang terjadi barusan, itu membuat Gio terbelalak karena terkejut. Hei, bagaimana bisa ciumannya yang selama ini membuat kaum hawa ketagihan dan menikmatinya. Kali ini Gio tak habis pikir, kenapa perempuan ini yang ada di dekapannya langsung pingsan saat mendapatkan tes ciuman darinya?

Itu melukai harga diri seorang Gio. Selama 27 tahun Gio hidup di dunia ini, baru kali ini laki-laki gagah, kekar dan tampan itu belum pernah merasakan ciuman yang ia berikan pada seorang wanita itu tak pernah dibalas. Justru semua wanita yang diciumnya selalu membalasnya. Tapi sekarang? Gio menggeleng tak percaya, karena ciumannya kali ini untuk pertama kalinya gagal dan justru membuat si wanita jatuh pingsan.

"Hei, kamu! Bangun." katanya seraya menepuk-nepuk pipi Rahel yang tak bangun-bangun. Gio menghela napas panjangnya, lalu mengangkatnya dan meletakan Rahel ke atas sofa yang ada di ruangannya.

Setelah itu Gio keluar dari ruangannya menuju ke ruangan Bu Tyas.

Brak!!

Suara pintu ruangan Bu Tyas langsung terbuka. Membuat si empunya langsung geram melihat aksi keponakan yang susah diaturnya itu. Ya meskipun keponakannya itu adalah atasan langsungnya sendiri. Sehingga mau tidak mau Bu Tyas hanya menahan kekesalannya.

"Bisa tidak, kalau masuk ruangan itu ketuk pintu dulu?" sindir Bu Tyas sambil kembali melakukan aktifitasnya. Namun belum juga Bu Tyas tenang, tangannya langsung ditarik Gio keluar dan membawanya masuk ke dalam ruangannya.

"Itu tolongin pegawai baruku!" ucapnya khawatir.

Bu Tyas langsung terkejut karena melihat pegawai baru yang akan menjadi asisten pribadinya Gio itu tak sadarkan diri. Jangan sampai Bu Tyas mencarikan pegawai baru lagi untuk Gio.

"Gio, apa yang kamu lakukan padanya?" tanya Bu Tyas kesal. Namun Bu Tyas langsung membantu Rahel untuk segera sadar dengan cara memberikan minyak angin di hidungnya.

Gio mengangkat bahunya acuh. Lalu ia mencoba tenang sambil berdiri sambil memainkan kuku-kukunya sesekali melirik tantenya yang membantu Rahel.

Gio memang terkejut karena baru kali ini ciumannya itu bisa membuat seorang wanita langsung jatuh pingsan.

"Aku gak apa-apain dia kok, tante." kilahnya lirih.

Bu Tyas mendelik seraya menyipitkan matanya pada Gio yang memanyunkan bibirnya sambil sesekali masih bermain kuku.

"Bohong!! Aku tau ya, sejak kecil kalau kamu lagi gugup atau berbuat salah. Kamu itu selalu memainkan kuku seperti yang kamu lakukan sekarang."

Sontak ucapan Bu Tyas itu langsung menyadarkan Gio dan menghentikan kegiatan memainkan kukunya sendiri.

"Kata siapa? Tante sok tau."

"Aku bilang, apa yang kamu lakukan pada asistenmu ibi sampai dia tidak sadarkan diri seperti ini. Padahal aku sudah memberikan minyak angin. Tapi kenapa dia belum sadarkan diri juga?"

"Emm... itu...anu. tadi aku cuma tes dia aja kok."

"Tes apaan?"

"Cium!"

Suami Kesepuluh ✅Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang