Keesokan harinya tepat hari senin seperti biasa. Semua siswa-siswi menghadiri ritual, dengan panas matahari yang begitu terik. Dan mendengarkan ocehan-ocehan yang begitu membosankan. Kini Karel sedang bercermin, lalu merapikan rambut yang sengaja digerai. Dengan tambahan olesan bedak baby, dan sedikit olesan di bibir pinknya.
"Ok, gue udah cantik banget nih yah. saatnya perang disekolah segera dimulai," ujar Karel menatap cermin.
Karel keluar dari kamarnya, dan berlalu menuruni tangga satu persatu. Saat tiba di garasi mobilnya dia berfikir.
"Ah males nyetir mobil, jalanan macet...! nanti gue bisa terlambat deh, apalagi hari ini hari senin ada upacara. Gue males kalau di hukum kan cape," ucap Karel dengan berkaca pinggang.
Saat itu Karel melangkah kan kaki nya, menuju jalanan luas. Mencari-cari Taxi untuk mengantarkannya ke sekolah.
"Nah ini dia, pujaan hati gue akhirnya datang. Bang-bang berhenti," Karel melambai-lambaikan satu lengannya.
"Mau kemana neng?" tanya supir taxi dengan membuka kaca mobilnya.
"Ini pak. Saya mau ke sekolah bisa?" tanya Karel.
"Bisa neng silakan masuk," jawab supir taxi.
****
Saat tiba digerbang sekolah. Karel bertemu dengan sahabat sekaligus teman sebangkunya, Maira Keylia, gadis manis dia adalah teman sebangku Karel sejak dari kecil. Dia dilahirkan oleh seorang Ibu, bernama Lidya Keylia dan Ayah nya Frans Megansyah. Bekerja sebagai Pilot. Maira memiliki sikap kepribadian yang jutek, namun Baik dan tentunya banyak digemari oleh kaum adam.
"Woi Mai tungguin gue kali, sama sahabat sendiri tega banget si lu. Gak liat gue, segini udah cantik banget nya kaya Raisa," ujar Karel dengan senyuman manjanya lalu menepuk pundak Maira.
Maira pun dengan sedikit mendengus kesal. Karna tiap hari selalu dihadiahkan ocehan-ocehan, yang membuat telinga Maira merah padam.
"Lu ko gak ada bosen-bosen nya sih muji diri lu cantik. Mulut lu gak berbusa yah Rel, mau gue masukin cabe merah kedalem mulut lu itu."
Maira menjawab, lalu menyentil kening Karel dengan jari telunjuknya. Karel dengan kesal memanyunkan sudut bibirnya.
"What? Cabe merah! gak sekalian cabe hijau, tomat, bawang merah, bawang putih, bawang polong, kunyit, wortel, mentimun, terong sekalian di cabein. Biar kaya lagu si Siti Jubaedah. Eh bukan Badriyah khem apalagi yah, oh iya asem. Asem gue lihat muka lu kalau sekali bacot, bikin orang naik pitam aja lu Mai," ucap Karel dengan memainkan jarinya.
Karel dengan sedikit tertawa, karna ocehan nya ini sungguh istimewah. Membuat Maira terdiam sejenak, Maira tidak tau harus berbicara apa lagi, dengan manusia yang menurutnya sungguh langka.
Kini Karel merangkul pundak Maira, dengan senyuman manisnya.
"Udah yuk, kita masuk jangan diam aja kaya patung lu Mai. Sebentar lagi ritual siswa segera dimulai," ujar Karel berlalu.
****
Kemudian lonceng berbunyi. Pertanda ritual akan dimulai, semua Siswa dan siswi berbaris, mengikuti bimbingan anggota OSIS. Saat Karel menoleh ke arah belakang, dia menemukan sosok pria yang menurutnya sangat familiar. Sosok pria dengan balutan jas OSIS, rambut yang basah membuat pria tersebut sangatlah tampan. Saat ini Karel ingin mendekatinya, kemudian Karel berpikir sejenak. Bagaimana dia harus menemui pria tersebut, benar saja saat ini ada ide licik yang terlitas ini otaknya.
KAMU SEDANG MEMBACA
KARELIA
Teen FictionKarelia Auren Alecia. Gadis sangat mempesona memilik kepribadian percaya diri apa saja yang dia lalukan. Gleo Fareza pria tampan berhati dingin, pendiam namun Gleo memiliki hati yang hangat sekali jatuh cinta. Dia tidak ingin melepaskannya. "G...