Revenge Wedding •taennie•

prolog

"POKOKNYA JENNIE GK MAU!!!" teriak seorang gadis berumur 19 thn dengan suara yg menggema di ruangan itu, setelah teriak ia berlari ke kamar nya sambil menyeka air matanya yg bercucuran dengan deras. Ia menutup pintu dengan sangat kuat. Mungkin pintu itu akan roboh setelah ini?

Seorang pemuda paruh baya mengkembang-kempes kan dadanya. Sangat nampak bahwa dia sedang menahan marah, dan di sampingnya terdapat wanita paruh baya yg masih cantik mengelus - ngelus punggung suaminya itu.

"sudah pa...nanti juga dia mengerti" ucap sang istri menenangkan suaminya.

Sang suami menghela nafas berat, dia tau dia salah karna menjodohkan anaknya yg mssih muda namun dia dan istrinya sadar bahwa mereka selalu mengurus bisnis dan kurang mengasi kasih sayang yg cukup untuk anak perempuan mereka satu-satunya, dia hanya ingin anaknya mendapat kasih sayang dari suaminya, lagi pula dia menjodohkan anaknya kepada anak sehabatnya, dan sudah pasti baik untuk putri nya itu.

***

Terdengar suara isakan-isakan tertahan dari kamar perempuan itu, dia berfikir bahwa orangtuanya itu egois! Hanya memikirkan kerja dan tidak mengasih kasih sayang yg cukup kepadanya, padahal dia putri satu-satunya. Apa mereka tidak sayang kepadanya. Kenapa setelah pergi entah kemana karna kerja, pulang-pulang sudah dijodohin, mau dikemanakan pacarnya yg sangat dia sayangi?

Karna butuh teman curhat dia menelpon sehabatnya dan memakai hoodie, lalu melompat lewat jendela.

Dan disinilah dia sekarang mengadu-ngadu kepada sehabatnya itu. sehabatnya hanya dapat mengusap-ngusap punggungnya sambil sesekali memutar bola mata.

"HUWAAA!!! Lisa gimana ini? Aku tidak mau dijodohin!! " keluh gadis itu kepadanya sehabatnya.

"cupcup, jangan nangis dong, lihat mukamu makin jelek tau"

"lis bantu aku gimana cara batalin perjodohan ini, jangan mengejekku" gadis itu mendengus kesal.

"jennie sudah lah, aku tidak tau harus bantu gimana, tapi menurut ku kau terima saja perjodohan itu, biar gak jomblo lagi" lisa mengasih saran sambil merebahkan tubuhnya di ranjang.

jennie berhenti menangis dan menatap kosong ke depan, dia mengingat pacarnya.

Apa yg akan dia katakan ke pacarnya kalau dia dijodohkan? Dia mencintai pacarnya, walau banyak yg bilang dia playboy kampus tapi sampai sekarang belum ada satupun bukti bahwa pacarnya selingkuh.

Melihat jennie yg melamun seperti itu lisa jadi merinding sendiri, jadi dia mengguncang-guncangkan bahu jennie.

"JEN, JANGAN MELAMUN!" lisa berteriak di telinga jennie.

Jennie sontak menutup telinganya dan menatap tajam kearah lisa, yang di tatap hanya tersenyir tak bersalah.

"kalau aku dijodohin,bagaimana dengan jimin? Aku sayang sama dia" katanya sambil menatap lurus lagi.

"hmm, Kan sudah ku bilang jimin itu playboy jadi tinggal kau putuskan saja dia" kemudia lisa meringis karna mendapatkan jitakan maut dari jennie.

"aku tidak mau menyakiti hati jimin karna kami putus? " ucap jennie sambil memelas.

"TF JENNIE? sejak kapan kau menjadi bucin begini?" lisa memijit pelipisnya.

"aku akan mencari bukti agar kau percaya padaku jimin itu selingkuh? " lanjut lisa dengan nada yakin.

"yayaya, kita lihat saja nanti, intinya aku tidak mau dijodohkan dengan orang yang bahkan tidak pernah ku lihat " Ucap jennie dengan tegas sambil mengepalkan tangannya.

Terdengar suara bel, jennie dan lisa bertatapan sekilas lalu turun untuk membuka pintu, setelah pintu dibuka, terlihat disana ada sopir dari rumah jennie, tersenyum kaku.

"paman mau apa? " tanya jennie ketus karna dia sudah tau bahwa sorpirnya ingin membawanya pulang.

"anu, nona jennie disuruh pulang sama tuan kim" ucapnya sopan.

"sudah ya jen, kau pulang saja, besok kan kita ngampus, disitu kita diskusi bye! " setelah mengatakan itu lisa mendorong jennie pelan dan menutup pintu.

"AWAS SAJA KAU LISA!!" Teriak jennie dan setelahnya terdengar suara tawa lepas dibalik pintu.

Dengan langkah menghentak-hentak jennie berjalan menuju mobil, padahal jarak rumahnya ke rumah lisa tidak terlalu jauh, kenapa harus naik mobil?

.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.

Hello, prolog memang masih pendek yaa, ikutin aja kelanjutannya.