Part 39

569 35 2
                                    

Inuyasha mendongak dan melihat siapa yang datang menghampirinya. Inuyasha sangat terkejug saat melihat ketiga gadis itu.

Ketiga gadis itu menyeringai dan menjawab "Pagi~ pecundang" sapanya dengan nada menghina.

Inuyasha mencoba memberanikan dirinya untuk berkata pada mereka "A-ada apa kalian kemari?" tanya Inuyasha yang mencoba untuk tetap kuat walau ia sedang ketakutan saat ini.

Kagura dan dua gadis lainnya tertawa meremehkan saat mendengar nada Inuyasha yang sok berani. Kagura berkata sembari menarik kerah baju Inuyasha "Wah, wah, jadi kau sudah berani yah pada kami ya?" tanyanya.

Inuyasha menatap Kagura dan dua gadis lainnya ketakutan dengan tubuh yang sedikit gemetar.

...

Bruak!

Tubuh Inuyasha dilempar begitu saja saat ia tiba di sebuah gudang tua disekolahnya sejak sedari tadi ditarik-tarik. (Bukan diseret lho ya ditarik tangannya doang secara paksa, ngertikan maksud aku)

Inuyasha bangkit berdiri dan berkata "A-apa mau kalian sebenarnya?!" tanya Inuyasha sembari menahan ketakutannya.

Lagi-lagi mereka tertawa namun lebih kencang. Kagura mendekat dan menarik rambut panjang miliknya "Menyingkirkanmu bodoh" ucapnya.

Inuyasha menahan rasa sakit itu saat rambutnya ditarik. "K-kenapa kalian mau menyingkirkanku? A-apa salahku pada kalian?" tanya Inuyasha terbata.

"Salahmu? Salahmu tentu tidak ada tapi, kami semua ingin menyingkirkanmu dari sini karena kau adalah anak lemah yang tak berguna disini. Kau tahu setiap anak lemah disini akan kami tindas hingga mereka tersingkirkan dari sini. Kami tidak mau sekolah yang terkenal baik ini berubah menjadi sekolah yang buruk dan tercemar hanya karena adanya anak lemah disini" jelas Kagura panjang lebar.

"Tapi setidaknya biarkan aku bersekolah dengan baik disini. Kalau kau tidak suka jangan seperti ini!" ucap Inuyasha marah.

Kagura menampar pipi Inuyasha sanhat keras hingga ia terjatuh "Jangan menasehatiku dasar sampah, sekarang kami bisa memperlakukanmu dengan puas disini. Karena kakakmu sudah tidak peduli padamu" ucap Kagura dengan angkuhnya.

"Percuma kau minta tolong atau berteriak-teriak disini. Tidak alan ada yang datang menolongmu. Karena letak gudang ini sangat jauh dengan gedung sekolah" tambah Yuzuki sembari menyeringai.

"Benar sekali, jadi tiada gunanya" ucap Kagura lagi. Inuyasha yang tersungkur memang tidak bisa melakukan apa-apa.

Tapi ia tentu saja punya ide untuk keluar dari sini. Inuyasha mengambil sebalok kayu disampingnya lalu memukul Kagura. Namun gerakannya dapat dibaca oleh Kagura dannia juga kalah cepat.

Saat balok itu hampir mengenai kepalanya Kagura segera menahannya dan berkata "Aku tahu yang akan kau lakukan, jadi percuma. Oh ya, gerakanmu terlalu lambat sobat" ucapnya meremehkan.

Inuyasha terkejut karena pukulan dapat ditahan. Kagura menarik balok kayu itu dan memukul balik Inuyasha.

Bruk!

Inuyasha jatuh seketika saat balok itu mengenai punggungnya "Dasar bodoh, itu senjata makan tuan namanya" ucap Kagura.

Kagura melempar balok itu sembarang dan segera pergi meninggalkan Inuyasha yang tersungkur.

Inuyasha menangis saat Kagura dan kedua temannya pergi. Ia benar-benar tidak menyangka kalau akan terjadi hal seperti ini.

...

Inuyasha berjalan terhuyung-huyung karena tubuhnya yang lemas dan lemah.

Kepalanya sangat berat. Ia baru sadar kalau sedari tadi kepalanya sakit. Mungkin karena terbentur saat dilempar tadi.

Aku Sayang Aniki, Tapi Kenapa Aniki Tidak Sayang Padaku (Lanjutan).Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang