Part 42.

594 45 39
                                    

Setelah Inuyasha selesai membersihkan dirinya Inuyasha menghampiri kakaknya yang sedang duduk di meja makan.

Inuyasha duduk dan sangat terkejut karena melihat banyak sekali makanan yang tersedia di atas meja. Memang ia sangat lapar selama ini dan lagi diatas meja adalah makanan kesukaannya semua jadi tentu saja ia senang.

Akan tetapi apa mungkin ia makan sebanyak ini. Inuyasha menatap kakaknya yang tengah belajar di samping kirinya "Aniki?" Panggil Inuyasha.

"Hm.."

"Apa aniki sudah makan?" Tanya Inuyasha dan dijawab anggukan oleh kakaknya.

"Apa aku akan makan sebanyak ini?" Tanya Inuyasha lagi.

Sesshoumaru menatap adiknya "Ya makanlah, kau belum makan bukan beberapa hari ini!" Pinta Sesahounaru.

Inuyasha mengangguk dan mulai memakan dengan lahap. Walau ia tahu bahwa dia tidak akan habis, tapi ia tidak peduli saat ini ia sangat lapar.

Setelah selesai ia bersandar pada kursi dan bersendawa yang menandakan kalau ia sudah kenyang.

Sesshoumaru yang mendengar adiknya bersendawa kecil menatapnya sekilas dan Inuyasha hanya terkekeh kecil.

"Kau sudah kenyang?" Tanya Sesshoumaru sembari merapikan buku dan alat tulisnya.

"Ya, aku sangat kenyang!" Serunya senang.

"Kalau begitu bersiaplah, kita akan akan ke rumah sakit untuk membawa ibu pulang!" Ajak Sesshoumaru sembari merapikan alat tulis miliknya.

...

Setelah menempuh perjalanan selama beberapa menit Inuyasha dan Sesahoumaru sampai di rumah sakit.

Sesshoumaru menggandeng adiknya dan setelah tiba di kamar inap milik Inu Kimi. Inuyasha dengan girang dan antusias segera membukanya dan berlari ke arah Inu Kimi.

"Ibuuu!" Serunya antusias.

Inuyasha segera memeluk Inu Kimi yang tengah membaca buku disana. Inu Kimi yang melihat itu menghentikan aksinya dan membalas pelukan Inuyasha.

"Hai sayang, bagaimana keadaanmu?" Inuyasha hanya memberikan cengiran andalan miliknya.

"Kata kakakmu kondisimu sedikit memburuk akhir-akhir ini ya?" Tanya dia lagi.

Inuyasha memalingkan wajahnya dan menjawab "Iya.. maaf ibu, apa ibu marah?" Inu Kimi menggeleng kecil.

"Tidak sayang, untuk apa ibu marah. Marah tidak akan menyelesaikan masalah, lagipula kau kan anak ibu" jelas Inu Kimi sembari mencium keningnya.

Dan Inuyasha memeluknya kembali karena sudah hampir sebulan lebih tidak bertemu dengan Inu Kimi.

"Ehem!"

Sebuah dehaman menghancurkan rasa kerinduan antara ibu dan anak itu. Dan dia adalah Sesshoumaru yang entah sejak kapan sudah berdiri di depan pintu.

"Benar nih Inuyasha doank, terus aku dianggap sebagai apa? Patung?" Tanya Sesshoumaru dengan datarnya.

Inu Kimi tersenyun kecil "Hehe... maafkan ibu Sesshoumaru, ibu lupa kalau ada kau" Sesshoumaru hanya memutar bola matanya malas.

'Lupa apa sengaja dilupain?' Batinnya kesal.

Sesshoumaru melangkah ke ranjang ibunya. "Apa ibu sudah benar-benar boleh pulang sekarang?" Tanya Sesshoumaru.

Inu Kimi mengangguk "Ibu sudah boleh pulang?" Tanya Inuyasha meyakinkan.

"Iya Inuyasha sayang" jelasnya lagi.

"Horeee! Asyik ibu sudah boleh pulang!" Seru Inuyasha girang.

Aku Sayang Aniki, Tapi Kenapa Aniki Tidak Sayang Padaku (Lanjutan).Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang