2

87 17 16
                                    

Bel Istirahat telah berbunyi...

Siswa laki laki sibuk berebut meminta nomor Hp Evlin. Sedangkan Evlin hanya menanggapinya dengan senyuman tanpa memberikan nya nomor Hp evlin.

Lalu datanglah, 2 siswi perempuan yang langsung mengulurkan tangannya pada Evlin.

  "Hai kenalin gue Caca."
  "Gue Gebby."

Ucap mereka berdua sambil mengulurkan tangannya dan memberi senyuman yang hangat. Yang dulu hanya Evlin dapatkan dari Vivi, sahabatnya karib nya.

  "Salam kenal ya Ev.." Ucap mereka berdua bersamaan.

  "Kita mau ke kantin. Lo mau join gak?" Tawar siswi dengan mata coklat berkacamata, kulit putih, dan rambut di gerai panjang yang bernama Gebby. Terlihat sangat feminim.

  "Udah Lo join aja! Yuk!!" Ucap yang berambut panjang terikat dan bibir tipis bernama Caca yang terlihat tomboy.

Evlin mengikuti mereka menuju kantin. Sepanjang perjalanan menuju kantin Evlin selalu di ganggu oleh siswa laki laki yang meminta nomor HP nya.

Untung saja teman barunya siap membantu Evlin untuk kabur dari kejaran siswa laki laki yang tergila gila dengan sosok Evlin.

  "Makasih ya kalian udah mau bantuin aku." Ucap Evlin berterima kasih pada teman barunya.

  "Iya udah santai aja kalik." Ucap Caca sambil menepuk pundak Evlin.

Mereka kini telah sampai di kantin.

  "Lo mau pesen apa Ev?" Tanya Caca

  "Samain sama kamu aja." Jawab Evlin sambil tersenyum.

Kini Evlin hanya bersama Gebby di meja kantin, sambil menunggu Caca memesan makanan nya.

  "Lo beneran pindahan dari Cannada?" Tanya Gebby yang kelihatannya begitu penasaran.

  "Iya, kenapa?" Tanya Evlin.

  "Gak kenapa Napa sih, cuma yaa itu.." Ucap Gebby tidak di selesaikan.

  "Haha iya emang aku cupu sih gak kayak anak remaja di Cannada pada umumnya." Ucap Evlin membuat Gebby merasa tidak enak.

"Ehh..ngh nggak gitu maksud aku."

Evlin tak menjawab dia hanya membalasnya dengan senyuman manis tersebut.

  "Eh Lo mau gue kenalin sama cowok yang paling most di sekolah ini gak?" Tanya Gebby pada Evlin.

Evlin tak menjawab tapi Gebby terlihat begitu antusias ingin bercerita pada Evlin.

  "Tuh,, yang di pojok sana tuh ituh namanya Bagus, dia cuek banget , ketua tim basket sekolah ini."

  "Terus itu tuh yang lagi mainin HP itu namanya El Fredo Jorel." Ucap Gebby sambil menunjuk El.

  "Kayaknya aku udah pernah lihat dia." Ucap Evlin dengan polosnya.

  "Ya iyalah dia kan sebangku sama Lo." Jawab Gebby sedikit kesal tapi gemas dengan Evlin.

  "El itu ketua OSIS di sekolah kita, dia udah famous di angkatan terus famous di guru guru lagi. Oh iya kalau Lo berani naruh hati sama Dia, itu artinya Lo siap buat bersaing dengan seluruh penggemar dia, termasuk guru." Ucap Gebby sambil menaikan alisnya.

  "Guru?" Tanya Evlin bingung.

  "Yupss.. guru kita yang paling muda, Bu Sesy tergila gila banget sama El." Jelas Gebby pada Evlin. Evlin pun hanya mengangguk angguk paham.

Tak lama datanglah Caca membawa 3 piring batagor dan 3 lemon tea.

  "Lo pasti budeg ya dengerin Gebby bacot?" Canda Caca pada Evlin tapi dengan raut wajah santai tanpa tertawa sedikitpun.

  "Kok Lo ngomong gitu sih!?" Jawab Gebby kesal.

  "Emang Lo dari tadi bacot yekk.." jawab Caca sambil menjulurkan lidahnya.

Evlin yang melihat pertengkaran tersebut hanya tertawa kecil.

  "Udah udah makan yuk!" Ajak Evlin untuk mengakhiri pertengkaran tersebut.

Mereka kini telah menikmati makanan mereka masing masing, Sedangkan Evlin berusaha beradaptasi dengan lingkungan nya saat ini.

Berusaha mengenali teman barunya Caca dan Gebby.

Tak terasa bel istirahat telah berakhir.

Kring!!!! Kring!!!

Evlin,Caca dan Gebby segera memasuki kelas.

Di tengah perjalanan Gebby berbisik lirih pada Evlin.

  "Bentar lagi pelajaran nya Bu Sesy." Ucap Gebby berbisik bisik agar Caca tidak dengar.

  "Ca, Lo denger gue ngomong gak?"  Tanya Gebby pada Caca.

  "Enggak, emang bentar lagi Bu Sesy." Jawab Caca.

  "Lo bilang nya gak denger tapi kok Lo tau kalau gue sama Evlin ngomongin Bu Sesy." Tanya Gebby heran.

  "Gue punya ilmu kebatinan." Jawab Caca berbisik lirih di telinga Gebby.

  "Lo ngibul Lo!" Teriak Gebby pada Caca.

Evlin lagi lagi hanya tertawa tanpa ikut berbicara.

Gebby berlari mengejar Caca meninggalkan Evlin di belakang sendirian.

Bruk!!

Evlin terjatuh, menunggu uluran tangan untuk membantunya bangkit. Tapi tidak ada, Evlin pun mengangkat kepalanya untuk melihat siapa yang membiarkan nya terjatuh.

El, dia yang membuatnya terjatuh.

Tak lama El pun meninggalkan Evlin yang masih setia menempelkan pantatnya di lantai yang dingin.

Gebby dan Caca melihat ke arah belakang dan menyadari bahwa Evlin sedang terjatuh, dan itu karena ulah El.

Gebby dan Caca segera berlari menghampiri Evlin.

Gebby segera membantu Clara bangkit sedangkan Caca memberi pelajaran pada El.

  "Lo minta gue jotos ya!" Ancam Caca pada El sambil melipat lengan baju nya.

  "Berisik Lo!" Ucap El lalu melanjutkan langkah nya.

  "Minta maaf gak!" Bentak Caca pada El.

Tapi El malah mengacuhkan nya dengan memakai earphone pada telinga nya.

Caca di buat geram dengan tingkah El tapi membiarkannya pergi karena Gebby sudah memanggil nya.

Halo.. nggak tau kenapa.
Ini tiba tiba kehabisan ide buat cerita Evlin.
Jadi singkat dulu ya:(

Jangan lupa tinggalin voment 🌻💓

CATATAN EVLINTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang