4

72 12 18
                                    

Evlin telah terjatuh di lantai. El pun segera menggendong Clara dan membawa Evlin ke UKS, Gebby dan Caca yang dari tadi memperhatikan Evlin dan El dari balik stand warung pun langsung berlari ke arah El dan Evlin.

  "Woi Lo apaan temen gua!!" Teriak Caca.

El pun tak menjawab pertanyaan Caca, El fokus hanya fokus dengan tujuan nya saat ini, yaitu membawa Evlin menuju UKS.

Mereka semua mempercepat langkah mereka, lalu sampailah mereka di pintu UKS.

El segera menidurkan Evlin di kasur yang tersedia di UKS, lalu petugas UKS pun dengan cekatan menangani Evlin.

Setelah itu El memutuskan untuk kembali ke kelas. Tapi Caca dan Gebby menahan nya dengan alasan harus bertanggung jawab.

  "Eh Lo mau kenapa?" Tanya Caca sambil menghentikan langkah El.

  "Kelas." Jawab El singkat.

  "Lo harus di sini nungguin Evlin sampai sadar!" Perintah Gebby menyahuti Caca.

  "Ogah banget." Jawab El sambil menyelodor keluar pintu yang kemudian di sikut oleh Caca yang membuat El meringis.

  "Lo diem di sini atau nyawa Lo abis." Ancam Caca pada El.

El tak menjawab, El malah merogoh saku abu abu nya dan mengeluarkan notebook kecil yang bertuliskan pelanggaran siswa siswi.

Caca dan Gebby sedikit kesal dengan El yang tiba tiba mengeluarkan buku catatan itu, akhirnya Gebby pun membiarkan El untuk lewat. Dan El pun keluar dari UKS meninggalkan Evlin,Caca dan Gebby.

Selang beberapa menit setelah El keluar, Evlin pun sadar.

  "Auhh.." Evlin meringis sambil memegangi kepalanya.

  "Lo pusing ya?" Tanya Gebby pada Evlin.

  "Aku gak papa kok. Ini udah jam pulang ya kok udah sepi." Tanya Evlin sambil melihat keluar jendela UKS.

  "Belum.. ini masih jam pelajaran, kurang 30 menit lagi baru pulang." Jelas Gebby pada Evlin.

  "Oh gitu ya." Jawab Evlin sambil mengangguk.

Evlin kembali merebahkan tubuhnya untuk menghilangkan rasa pusing di kepalanya.
Tak lama, datanglah seseorang memberikan susu dan roti pada Evlin.
Evlin yang kaget akan kedatangan seseorang itu pun hanya diam, lalu kemudian seseorang itu pergi.

  "SUMPAHH!!!DEMI APA BABANG GEGEEEE MASUK SINI??!!!!!" Gebby berteriak histeris melihat kedatangan seseorang bernama Gege tadi.

  "Dia kesini datengin Evlin bukan elu." Ucapan Caca membuat senyum Gebby luntur.

  "Jahat banget sih Lo!" Jawab Gebby yang membuat Evlin tertawa.

Kringgg!!!! Kring!!!

Bel pulang telah berbunyi.

Kini Evlin Caca dan Gebby sedang berjalan menuju kelas.

  "Lo bisa pulang sendiri?" Tanya Gebby pada Evlin.

  "Bisa kok." Jawab Evlin sambil menganggukkan kepalanya.

  "Sorry banget ya gue gak bisa anterin Lo pulang, soal nya gue harus segera he butik buat bantuin nyokap gue." Ucap Gebby memberi penjelasan.

  "Iya gue juga minta maaf ya, soalnya gue harus les dance buat lomba Minggu depan." Jelas Caca pada Evlin.

  "Iya udah gak papa, udah sana kalian buru²pulang." Ucap Evlin sambil mengangguk.

Caca dan Gebby pun pulang meninggalkan Evlin di halte sekolahan. Evlin kini sedang menunggu pesanan go jek nya datang untuk mengantarnya ke rumah.

Tak lama datang seseorang menggunakan motor Sport berwarna hitam  berhenti tepat di depan Evlin.

  "Gojek makin keren aja sekarang ada yang pakai motor sport" batin Evlin dalam hati.

Evlin pun segera naik ke atas sepeda, lalu memeluk pundak sebelah kanan untuk aba aba jalan.

Sepanjang perjalanan sopir gojek itu selalu minta di tunjukan arah, tapi dia enggan untuk berbicara. Dia hanya mengangkat salah satu tangan nya dengan kode menanyakan jalan.

Al Hasil sepanjang perjalanan Evlin terus berbicara untuk menunjukkan jalan ke arah rumah nya.

Setelah kurang lebih 15 menit, Evlin telah sampai di pagar depan rumah nya. Evlin hendak mengeluarkan uang dari dompet nya. Tapi sopir go jek untuk sudah keburu pergi tanpa satu kata sedikit pun.

Evlin pun berteriak, tapi sopir tersebut malah menancap gas nya lebih cepat. Baru 5 langkah Evlin memasuki rumah nya. Evlin mendapat panggilan dari sopir go jek yang tadi.

  "Pak ini tadi saya belum bayar." Ucap Evlin setelah menekan tombol hijau.

  "Lho,Mbak Evlin di mana?" Tanya sopir gojek tersebut.

  "Saya sudah di rumah kan tadi barusan sampai." Jawab Evlin sedikit kesal dengan pertanyaan tak masuk akal itu.

  "Lho tapi saya baru saja sampai di depan halte sekolahan nya mbak." Jelas sopir gojek tersebut dengan nada bingung.

  "Lho terus tadi yang nganterin saya siapa?"Evlin bertanya pada orang tersebut.

  "Saya juga gak tau mbak." Jawab orang tersebut.

Tuttt...

Sambungan di putuskan sepihak oleh Evlin. Tanda tanya besar muncul di otak Evlin, jika yang mengantarkan Evlin tadi bukan gojek yang dia pesan nya. Lalu dia siapa?

Ahh... Rasanya pusing memikirkan hal itu, entahlah siapa itu yang penting dia sudah mengantar Evlin dengan selamat sampai rumah nya.

Evlin melihat sekeliling. Mencari seseorang yang mungkin saja sudah datang. Dan ternyata nihil, tak ada seorang pun di sini.

Sepiii..

Evlin segera menuju kamarnya. Merebahkan tubuhnya pada kasur ukuran king size nya. Tanpa sengaja kedua matanya menatap sebuah foto dirinya  di atas salju bersama seorang laki laki.

Evlin mendekati foto tersebut. Mengambil nya, lalu membuangnya dengan penuh amarah.

Jam sudah menunjukan pukul 17.30.

Evlin ternyata tertidur setelah membuang foto tersebut. Dan tanpa Evlin sadari, kedua orang tua nya telah berada di meja makan menunggu Evlin bangun.

  "Ayok buruan makan!" Perintah Alex sambil menatap tajam Evlin.

  "Ayok sayang kita makan!" Tambah Graz sambil mengambilkan nasi untuk Alex dan Evlin.

Evlin duduk di bangku tengah dan memakan makanan nya tanpa bicara sedikitpun. Setelah selesai makan, Evlin segera kembali menuju kamarnya, sambil menatap jam dinding untuk mengarah ke angka 09.00 malam.

Dan tak terasa jarum jam sudah menunjukan pukul 9 malam. Evlin segera mengganti baju santai nya dengan dress hitam ketat dengan panjang di atas lutut. Membuat pahanya terekspos sempurna, Evlin mengurai rambutnya yang tadi di tali 1, lalu menyabet tas hitam selempang nya,kacamata hitam dan memakai hight dengan tinggi kurang lebih 3cm.

Dengan perlahan Evlin berjalan menuju pintu, untuk keluar menuju tempat di mana dia bisa melupakan semua masalahnya.

Dann... Berhasil!!

Evlin berhasil keluar dari rumah tanpa di ketahui. Evlin berjalan untuk menuju jalan raya dan mencari taxi.

Evlin kini sedang dalam perjalanan menuju Diskotik. Dimana dia bisa berjoget dengan leluasa menunjukan elok nya lekukan di setiap tubuhnya dan menunjukan dirinya yang sebenarnya.

  "Selamat malam Non Grace" sapa penerima tamu dengan ramah kepada Grace yang hanya di balas anggukan oleh Evlin.

  "Woii Grac!! Sini woi!!" Teriak seseorang kepada Evlin. Evlin pun menghampiri sekumpulan laki laki keren dan perempuan yang berdanda sangat terbuka.

Tak lama minuman anggur merah pun di tuang ke dalam gelas kecil. Dan musik DJ di nyalakan dengan keras.

Alhamdulillah, bisa Update.

Ada yang tau sifat Evlin yang sebenarnya?

Jangan lupa tinggalin Voment ya ✨♥️

CATATAN EVLINTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang