"Pergilah ke jalan xxx"
Aku memperhatikan handphone ku dengan alis mengkerut, 'Kenapa pesan ini selalu muncul?' pertanyaan itu selalu menghantui pikiran ku akhir-akhir ini, kepalaku pusing mungkin karna dari pagi belum makan (?) entahlah aku tidak nafsu makan akhir-akhir ini.
Aku melihat orang-orang berbaju sama dengan ku-hitam , sekarang jam 13.45 sahabatku Nuel mempunyai rumah baru ya.. walaupun rumahnya tidak sebagus yang di samping rumahku.
Rumah Nuel yang baru tidak mempunyai lampu, tidak mempunyai pintu, tidak mempunyai jendela, rumah Nuel yang baru hanya terdiri dari 1 penutup, Nuel rumah baru mu kecil sekali hanya muat untukmu seorang
Orang-orang menamai rumah mu dengan nama 'peti' , miris sekali bukan?
Apa disana enak?
jika iya bolehkah aku ikut? boleh?saat aku melangkah kan kaki mendekati peti berwarna hitam itu seseorang menarik baju ku.
"Apa yang kau lakukan?"
Aku tidak menjawab, hanya melihatnya saja.
"Mark! apa yang kau lakukan?"
"Ada apa?"
"Apa yang kau lakukan?!"
sekarang pertanyaan itu lebih ditekankan
"Tidak ada, hanya saja aku ingin bertemu Nuel"
"Nuel sudah mati! kenapa kau begini Mark!"
"Aku? ada apa denganku?"
"He die! because you!"
"Kau mengikuti pesan itu, dan akhirnya pesan itu membawa malapetaka!"
"Mark, kau sudah membunuh Nuel,Alv, dan Vy!"
oh.. karna pesan
"ya aku tau, maapkan aku"
"Kau jahat Mark! kau membunuh kakak ku!"
"Ya benar Ann aku membunuh Nuel"
Aku katakan itu sambil tersenyum nanar."Kenapa kau lakukan itu?"
Aku tidak menjawab pertanyaan nya, aku hanya menepuk bahunya dan bilang " i'm sorry Ann " lalu meninggalkan dia sendirian .
Mungkin setelah liburan musim dingin dia akan dendam padaku- bukan mungkin tetapi pasti-dan akan memusuhiku, tapi aku tak peduli dengan itu.Setelah aku meninggalkan Ann dan pergi ke mobil ku ,Bibi Nessie-Ibu dari Alv- menelponku. Dia ingin aku mampir sebentar kerumahnya untuk sekedar meminum teh? entahlah .
Bibi Nessie adalah satu-satunya orang yang baik padaku, walaupun aku sudah membunuh anaknya-Alv.***
"Alv, kau salah harusnya bermain nya begini kau harus memencet ini baru kau bisa menyerangnya"
"El, kau tau aku tidak mengerti main game ini! kenapa kau mengajakku bermain permainan ini?" ujar Alv
"Supaya kau pintar"
Mendengar apa yang dikatakan Nuel aku dan Vy tertawa lepas disusul oleh Nuel.
Alv meletakan stick ps nya dan berbalik ke arah kami dengan muka-aku-akan-membalas-ini.
Bukannya kita berhenti tertawa tetapi malah menjadi-jadi."Lihat mukamu Alv! kau seakan-akan bilng "Berhenti tertawa atau aku akan membalas ini!!!" Hahahahahah!"
Ledek Vy"huh! berisik kau!"
Ujar Alv dengan muka cemberut."Hei apakah kau tau tetangga miss Lidz?"
tanya Nuel"Ya aku tau , ada apa?"
"Siapa? Marko?"
"yak benar Marko, aku dengar dari miss Lidz dia berpacaran dengan lily"
"Wah kau ketikung Vy!" ujar Alv
"Bukankah kau sedang dekat dengannya?" Tanyaku pada Vy
"Aku sudah menembaknya bro !"
"Waw! lalu kenapa dia jadian dengan Marko?" Tanya Alv
"Aku ditolak, dia bilang dia menyukai seseorang"
"Dan seseorang itu Marko""Oh men... " Ujar ku
"Kau tidak sendirian Vy! setidaknya disini hanya kau yang jomblo! hahaha" Ujar alv
"Hah? lalu bagaimana dengan Mark?!, dia juga jomblo!"
"Tch tch tch , Apa kau tak tau? Mark sudah jadian dengan Casey!"
Jelas Nuel."Kenapa tak ada yang memberitahuku?! " teriak Vy.
"Kami sudah memberitahumu sebelum ujian bahasa, tetapi kau tidak mendengarkan" Jelas ku
"Oh men.. malang nya nasib ku"
Kami langsung tertawa terbahak-bahak mendengar itu.
Jika saja waktu bisa diputar aku ingin seperti dahulu lagi, aku rindu kalian Vy,Alv, Nuel. Maafkan aku , aku membunuh kalian semua.
Tanpa kusadari aku sudah hampir dekat dengan rumah bibi Nessie , dengan otomatis aku menyeka air dipipiku.
"Hello bibi Nessie!"▪▪▪▪▪▪
Halo! mohom maaf ya bila ada kesalahan dalam penulisan kata hehe🙏
trims bgt yang udh baca!1!1!
-al-
KAMU SEDANG MEMBACA
Doesn't Exist
RandomMark mempunyai segalanya, sahabat, keluarga, prestasi , juga pacar. Tetapi karna sebuah pesan ia kehilangan semuanya. Tidak ada yang mempercayainya lagi Pesan-pesan terus berdatangan Mark sudah hancur Itu semua karna kecerobohannya, sekarang dia t...