[vk] Seducing Mr. Gay

164 12 2
                                    

Taegi/Taekook fict; Minyoon; Park Jihoon; GS!Yoon&Jihoon.

M-rated! (i thought)

note: terkadang musuh terbesar kita adalah diri kita sendiri dan kegelapan yang ada di dalamnya. 


Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


"Jadi, kau diterima?" Pria itu melesak masuk melewati pintu dengan hoodie menutupi sebagian kepalanya. Hidung memerah karena udara pagi yang hampir membekukannya.

"Ya." Lawan bicaranya sibuk membenarkan kemeja di depan meja rias.

"Berkat Namjoon?" Tanya pria itu lagi.

Memutar matanya, dia kembali menjawab. "Di dunia yang egois, orang egois yang menang."

Ungkapan itu membuat si pria terkekeh karenanya. Memutar tubuhnya pelan, ia bergeser lebih dekat ke arah si wanita. Menilik setiap inci tubuhnya. "Bukankah kancing kemejamu terlalu berlebihan untuk hari pertama?"

"Aku hanya membuka tiga." Sanggahnya enteng. "Aku harus lincah untuk mendapat umpan pertama."

"Kudengar, Mr. Vante.... Dia belok?"

"Huh... Benarkah?"

Pria itu mengangguk.

"Tantangan yang menarik. Aku hanya perlu mengubah arah kemudi 'kan... Jimin?"

Menggeleng sembari tersenyum, Jimin menangkup kedua pipi menggemaskan wanita itu dari belakang. "Kuperingatkan, Yoon. Berhentilah bersikap egois jika kau merasa bosan dengan itu."

Yoongi menggumam sebagai ungkapan setuju atas usulan Jimin.

.
.
.

Hari pertama Yoongi berjalan cukup baik. Pemimpin yang ia bayangkan 1 jam yang lalu sangat jauh dari ekspektasi. Pria tampan dengan setelan mewahnya tidak seincipun meliriknya. Fokus dengan lembaran kertas di tangan. Dan berkata, "kau bisa bekerja hari ini. Miss Park akan membantumu melakukan apa yang harus kau lakukan." Dia menunjuk seorang wanita muda dengan kaca mata bulat yang mengantar Yoongi masuk ruangan.

"Hai, Yoongi. Aku Jihoon." Gadis kecil berkacamata itu memperkenalkan diri dengàn senyum 'mari berteman'. Yoongi menyambutnya.

"Ehm... Hai, Jihoon." Satu senyuman Yoongi upayakan.

Mereka berbincang banyak hal juga melakukan banyak hal di ruang sekertaris. Jihoon gadis yang pandai dalam mendeskripsi. Yoongi merasa mudah dengannya.

Mereka berhenti setelah makan siang tiba.

"Kau mau makan siang bersama?" Tawar Jihoon.

"Tentu, Jihoon." Seperti sebuah kesempatan bagi Yoongi.

Jihoon menarik tangannya dengan lembut. "Kita akan makan bersama kakakku di luar."

"Kakakmu?"

"Ya. Dengan Taehyung." Melihat wajah bingung Yoongi, Jihoon meneruskan. "Maksudku, CEO Kim. Dia kakakku. Kita saudara beda ayah." Jihoon juga lebih terbuka.

S.A.P Would Be MineTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang