3

131 10 0
                                    

"gue percaya tuhan pasti punya alasan kenapa kita selalu dipertemukan. Ya mungkin alasannya karena kita emang jodoh".  -vany

Vany baru saja sampai dirumahnya namun ia telah disuguhi pemandangan yang tidak menyenangkan.Kedua orang tua mereka telah pisah sejak Vany smp. Ia tidak tahu ibunya kemana, ibunya masih hidup atau tidak. Ia sama sekali tidak tahu. Sampai akhirnya mengharuskan vany tinggal bersama ayah kandung dan ibu tirinya. Seperti dikebanyakan drama, ibu tiri itu wataknya jahat. Ya, benar Vany merasakannya sendiri. Baru memasuki rumah ia sudah mendengar suara lengkingan dari ibu tiri nya yang bernama irani.

" Bagus ya kamu jam segini baru pulang! Kemana aja kamu? Keluyuran? Gausah pulang aja sekalian! ". sahut irani ibu tiri vany.

"maaf mah, aku tadi ada ekstrakulikuler makanya pulang sore". Vany menjelaskan, memang benar tadi Vany ada ekstrakulikuler.

"Udah saya bilang, saya gak sudi dipanggil mamah sama kamu. Saya bukan mamah kamu". Ucap irani kesal pada vany

"Maaf". Ucap Vany pada irani

"Sudah sana pergi! saya gak mau lihat wajah kamu lagi. Dan satu hal lagi jangan lupa bersihkan semua rumah, Cuci piring, Cuci baju!! Awas kalo tidak dikerjakan kamu tidak akan mendapat makan malam, malam ini". Ucap irani sambil melenggangkan kaki nya ke dalam kamar.

Irani memang selalu jahat pada Vany. Setiap hari ia selalu disuruh membersihkan rumah. Ia baik hanya jika didepan ayahnya. Ada yang lebih parah, pernah juga vany di suruh tidur diluar rumah karena pulang telalu malam. Padahal waktu itu ada acara disekolah yang mengharuskan ia pulang malam.

Hari telah menunjukan pukul 22.00. Ia baru saja menyelesaikan tugas nya dari mulai menyapu, mengepel, hingga mencuci baju. Perut nya sudah mengeluarkan bunyi, karena ia belum makan. Vany melangkahkan kakinya ke meja makan, berusaha menemukan sesuatu yang bisa ia makan. Tapi nihil tidak ada apapun di sana bahkan nasi pun tidak ada. Ia memutuskan untuk pergi sebentar keluar untuk membeli nasi goreng.

Tidak membutuhkan waktu yang lama untuk sampai di tempat jualan nasi goreng. Ia telah sampai di tempat nasi goreng.

"Bang nasi goreng nya satu ya dibungkus, ga pedes. Cepet ya bang saya lapar". Kata vany sambil tersenyum ramah kepada penjual nasi goreng.

Ketika sedang menunggu pesanannya datang. Ia melihat anak kecil laki laki yang kira kira baru berumur 5 tahun, seperti sedang kebingungan. Vany pun memutuskan untuk menghampiri nya.

"hai dek, kamu sendiri? ". Tanya vany ramah kepada anak kecil itu

"enggak kak, aku tadi sama kakak aku, tapi aku gak tahu dia kemana ". Kata anak kecil itu

" Nama kamu siapa? Kamu rumahnya dimana? Biar kakak anterin". Kata vany ia berniat mengantarkan anak kecil itu

" Nama aku ardyansyah kak. Rumah aku di jln cempaka". Kata anak kecil itu

Ketika mereka sedang mengobrol. Tiba-tiba saja ada seorang cowok menghampiri mereka berdua. Dan yang membuat Vany kaget dia adalah Galvano. Ngapain galvano disini ucap vany dalam hati.

"Dek kamu kemana aja? Udah kakak bilang tungguin kakak sebentar malah pergi. Untung kamu gapapa". Kata vano khawatir adik nya kenapa-napa.

"Aku tadi bosen. Kakak sih lama ke toiletnya. Yaudah aku pergi aja. Untung ada kakak cantik yang jagain aku, ya kan kak? ". Ucap ardyansyah

" Eh iya. Tadi gue liat dia sendirian, makannya gue temenin". Ucap vany pada vano.

"makasih udah jagain adek gue". Ucap vano tanpa tersenyum

"iya sama-sama". Ucap vany tulus pada vano sambil memberikan senyumannya.

Tiba tiba saja abang penjual nasi goreng memanggil vany. Karena pesanannya sudah siap.

"neng ini pesanannya". Ucap abang nasi goreng ditengah obrolan mereka

"eh iya makasih ya ". Ucap vany sambil memberikan selembar uang sepuluh ribu untuk membayar pesanannya itu.

" gue duluan ya vano, pesanan gue udah selesai. Hati-hati lain kali jagain adek nya yang bener. " kata vany pada vano

"kakak duluan ya dek". Ucap vany pada ardyansyah sambil mencubit pipinya gemas.

"iya kak hati hati ya". Ucap ardyansyah

Sementara vano hanya mengangguk tanpa mengucapkan sepatah kata pun pada vany.

Sepanjang pulang ke rumah iya hanya terus tersyenyum karena bahagia telah bertemu Vano. Terlebih dia juga sekarang tau kalo rumah vano ada di jln cempaka dan itu artinya gue bisa nebeng pulang ke dia karena rumah kita satu arah meski rumah vano lebih jauh.

" gue percaya tuhan punya alasan mengapa kita terus bertemu. Ya mungkin dia emang beneran jodoh gue" gerutu vany di sepanjang perjalanan pulang.

To be continue

Vany & VanoTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang