Vany & Vano

5

Hari ini adalah hari minggu. Hari dimana semua para siswa siswi beristirahat dari penatnya sekolah. Tapi berbeda dengan vany, hari minggu ini ia harus pergi ke sekolah dikarenakan ada latihan taekwondo.

" Maaf ma, eh tante vany izin pergi ke sekolah mau latihan taekwondo ". Ucap vany kepada mama tirinya irani.

" Jangan banyak alasan. kamu pasti bohong ! dimana-mana hari minggu itu sekolahan libur ". Cerocos irani tidak percaya

" Tapi, Vany beneran ada latihan taekwondo soalnya sebentar lagi ada lomba"

" Baiklah, tapi sebelum pergi kamu seperti biasa beresin rumah dulu! "

" aduh gimana ya, tapi vany udah telat, kalo telat vany bisa dihukum". Ucap vany. Memang di taekwondo itu sangat disiplin ia harus sudah tiba pukul 8 pagi jika tidak, habis dia dihukum Pak Anto pembimbing ekskul taekwondo.

" Tidak ada tapi tapian, kerjakan dulu atau kamu tidak bisa pergi ". Titah irani

Vany pun bergegas membereskan rumahnya dari mulai menyapu, mengepel, hingga mencuci piring. Kini pukul telah menunjukan jam 08.15 ia sudah membereskan semuanya.

Vany bergegas pergi meninggalkan rumahnya menuju sekolah menggunakan angkutan umum. Sesampainya di sekolah pukul 08.45 ia terlambat 45 menit dan itu artinya ia harus keliling lapangan 45 kali, begitu sistim hukumannya.

" Maaf pak saya terlambat ". Ucap vany menghampiri Pak Anto yang sedang membimbing anggota lain pemanasan.

" kamu kemana aja vany? Jam segini baru datang"

" Maaf Pak tadi saya ada urusan yang tidak bisa saya tinggalkan "

" kamu tau kan sekarang jam berapa? "

" Tau pak sekarang jam 08.45 "

" dan itu artinya? "

" saya telat 45 menit pak, jadi hukuman saya keliling lapangan 45 kali "

" pintar kamu! Ayo sekarang lari keliling lapangan "

" baik pak "

Vany bergegas menuju lapangan. Ternyata dilapangan sedang ada ekskul basket sedang berlatih, dan itu otomatis ada vano.

" tuh kan apa gue bilang gue emang jodoh sama vano, kemanapun gue pergi pasti ada dia" ucap vany sendiri menuju lapangan. Ia pun menjalankan hukuman tersebut.

1 putaran, 5 putaran berhasil ia lewati.

" ayo vany semangat ada jodoh lo disini " kata vany menyemangati diri sendiri.

Vany melanjutkan lari keliling lapangannya. Kini ia sudah 15 putaran. Vany sudah tidak kuat lagi, ia merasa pusing, kaki nya sudah lemas, dan benar saja ia melihat sekeliling nya berubah menjadi hitam. Vany pingsan.

" woy ada anak taekwondo pingsan, gimana ini " teriak bani salah satu anggota eskul basket.

" ya tolongin lah bego bukannya teriak teriak gak jelas " ucap daffa salah satu anggota eskul basket juga.

Pa Anto pun segera menghampiri, karena mendengar teriakan bani.

" eh cepat cepat tolongin, kamu Vano bawa dia ke UKS ". Titah Pak Anto melihat Vano yang sedang berada di kerumunan.

" Kok saya sih pak "

" ya kamu, masa bapak yang gendong, cepat cepat bawa dia, bapak mau panggil dokter dulu "

" yaelah nyussahin aja ni cewe" ucap vano

" Udahlah van terima aja, lagian kapan lagi coba lo gendong cewe, boro boro gendong cewe deket sama cewe aja lo ga pernah, dasar homo". Kata bani mengejek vano

" eh gue gak homo ya. Awas lo". ucap vano segera menggendong vany

" buktiin ke gue kalo lo gak homo "

" berisik lo, minggir! Gue mau ke UKS ". Vano meninggalkan bani.

Sesampainya di UKS. Vano meletakan vany di ranjang yang sudah tersedia. Ketika vano berniat pergi meninggalkan UKS, tiba tiba saja Pak Anto datang.

" eh vano kamu jagain dia dulu, bapak mau cari dokter yang lain, dokter yang biasa lagi gak ada "

" tapi pak "

" alahh kamu ini dari tadi bapak suruh banyak alesan. Udah kamu jagain dia disini sebentar "

" baik pak "

Setelah pak anto pergi meninggalkan vano sendiri, Vano memilih pergi duduk di kursi dekat ranjang UKS. Setelah 15 menit berlalu Pak Anto tidak datang juga. Tiba tiba saja Vany mulai sadar ia mengerjap ngerjapkan matanya.

" emm gue dimana? ". tanya vany

" Lo di UKS tadi lo pingsan "

" vano, lo yang nolongin gue? "

" eh jangan geer dulu! Gue disuruh Pak Anto gendong lo kesini, terus disuruh jagain lo bentar, dia lagi nyari dokter "

" oh,makasih yaa "

" gue juga terpaksa, jangan geer lo! "

Vany tidak memilih melanjutkan percakapan tersebut. Ia merasa kepalanya amat pusing, ia kembali memejamkan matanya sambil tanganya memijit mijit pelan kepalanya.

" eh lo kenapa? "

" gue pusing "

" gue juga tau lo pusing makanya lo pingsan, maksud gue kenapa lo pingsan ? "

" belum makan kali "

" oh "

" oh doang? Beliin makan kek kan gue lagi sakit"

" emang gue siapa lo? Babu lo? Ogah, lo beli aja sendiri "

" lo itu calon pacar gue vano "

" jangan mimpi! "

Tiba tiba saja Pak anto dan bu dokter yang akan memeriksa vany datang menghampiri mereka.

" Vany kamu sudah sadar ? Kamu tidak papa? "

" saya gak papa pak, cuma sedikit pusing aja "

" syukur kalo begitu "

" Pak, bapak udah datang jadi saya pergi dulu ya pak ". Ucap vano disela sela obrolan vany dan pak anto

" yasudah, kalo begitu makasih vano "

"sama sama pak ". vano pergi meninggalkan ruang UKS

" ini dok silahkan di periksa " ucap vak tono kepada bu dokter

" baik pak "

Dokter pun memeriksa keadaan vany dari mata hingga tekanan darahnya.
Setelah selesai di periksa, Dokter pun menjelaskan kenapa vany bisa pingsan.

" Begini pak vany pingsan karena ia kemungkinannya belum makan, vany disini mengidap penyakit magh kronis, jika dibiarkan terus menerus lambungnya bisa rusak pak ". Bu dokter menjelaskan kepada pak tono dan juga vany.

" baik, makasih dokter ". Ucap pak tono

" iya sama sama pak, ini saya permisi dulu " bu dokter pergi meninggalkan UKS

" Vany kamu tadi dengar apa yang dikatakan dokter, kamu harus jaga pola makan kamu, jaga kesehatan, sebentar lagi kita mau ada lomba vany Ingat itu!! "

" baik pak "

" kalo begitu kamu istirahat aja disini tidak usah latihan, kalo kamu merasa udah baika, kamu bisa pulang "

" baik pak kalo begitu terimakasih "

" yasudah saya pergi dulu ". Pak tono meninggalkan UKS

Setelah Pak tono meninggalkan UKS. Vany lebih memilih untuk beristirahat sebentar di UKS untuk menghilangkan rasa pusing nya kemudian memilih pergi untuk pulang ke rumahnya.

To be continue