"Maaf gue selalu kasar sama lo "- vano
Malam ini Vano beserta temannya daffa dan bani tengah berada di sebuah caffe, tempat biasa mereka nongkrong.
"Van, cewek yang lo tolongin tadi namanya siapa ? " tanya bani
"Vany. Kenapa lo suka sama dia ?" Kata vano
" Emangnya lo gak suka sama dia ?" tanya Bani
" Yaelah lo Ban, kaya gak tau dia kan homo, benerkan dugaan gue ? ". Kata daffa sambil mengangkat satu halisnya mengejek vano.
"Gila lo! Gue masih normal ". Kesal vano
"Kalo lo gak homo buktiin ke gue. Lo harus pacaran sama cewe! ". Kata daffa
" Pacaran sama siapa. Cewek yang lagi deket aja gue gak punya ". Sahut vano
" Gue ada ide, gimana kalo kita taruhan. Lo vano, lo harus jadiin vany pacar dan harus pacaran selama satu bulan buat ngebuktiin kalo lo gak homo. Kalo gak sampe sebulan berarti lo homo dan harus traktir kita makan selama seminggu. " kata daffa
" Gak, gue gak mau ". Ucap vano
" kalo lo gak mau berarti lo emang beneran homo". Kata bani
" oke deal gue mau. Lagian emang gue gak homo." sahut vano kesal.
" oke dimulai besok! " kata daffa
Vano memang tidak homo, teman temannya juga tahu kalau vano tidak mungkin seperti itu. Mereka hanya ingin meggertak vano supaya mau membuka hatinya. Bukannya vano tidak mau membuka hati ia hanya tidak ingin berkomitmen. Dipikiran vano pacaran hanya bikin ribet.
Keesokan harinya disekolah. Vano berpikir keras bagaimana cara mendekati vany. Tidak mungking ia tiba tiba mengajak vany pacaran. Pasalnya ia sudah terlanjur bilang tidak suka.
" Hai vano ". Sapa vany. Vany tidak sengaja melihat vano sedang melamun di depan pintu kelasnya ketika ia hendak pergi memasuki kelasnya.
" eh, iya hai ". Vano gelagapan tidak tau harus apa.
" hehehe. Tumben ". Ucap vany dengan cengirannya heran tidak biasanya Vano menjawab sapaan nya.
"eh enggak. Mm anu itu lo pulang sekolah sama siapa ? ". Tanya vano
" sendiri. Kenapa vano ? "
" bareng. Gue tunggu diparkiran sekolah". Ucap vano masuk ke dalam kelasnya meninggalkan vany yang kebingungan.
Vany masih mematung. Kaget sekaligus senang dengan ucapan vano barusan. Yang terlintas dipikirannya kenapa vano tiba tiba mengajaknya pulang bareng. Cowok sedingin dan seketus dia mengajak pulang bareng. Mungkin doa doa dia selama ini dikabulkan. Pikirnya tidak mau terlalu memikirkannya .
Seharian ini vany tidak bisa fokus belajar. Ia hanya ingin cepat cepat proses pembelajaran ini berkahir. Dan tiba tiba saja.
Kring kring. Bel pulang sekolah sudah berbunyi. Vany dengan terburu buru membereskan buku-bukunya kedalam tasnya.
" Ra. Hari ini gue gak pulang bareng lo. Gue duluan ya ". Ucap vany kepada ara
" lah kok tumben, mau kemana lo ? "
" ada deh . Bye ara".
Vany dengan tergesa gesa menuju parkiran sekolah. Ia mau memastikan apa vano benar benar mengajaknya pulang bersama atau sebenarnya ia hanya bercanda.
Sesampainya diparkiran. Ia terkejut Vano benar benar mengajaknya pulang bersama. Vano tengah beridiri didekat motornya" ini beneran ? ". Tanya vany memastikan
" iya. Naik "
" gak bercanda kan ? "
" gue bilang naik, nih pake helm lo"
" eh iya " ucap vany memakai helm kemudian naik motor vano. Motor melaju begitu saja .
" rumah lo dimana ? " tanya vano
" di jl. Cempaka, rumah warna putih. Gak jauh dari tempat kita ketemu waktu beli nasi goreng ". Ucap vany. Dibalas dengan anggukan kepala vano, itu artinya vano tau letak rumahnya.
Hanya butuh waktu 15 menit kini mereka telah sampai di rumah vany.
Vany turun dari motor kemudian memberikan helm milik vano kepada pemiliknya." kenapa mau nganterin aku vano ? " tanya vany
" mau aja "
" kenapa ?"
" hmm itu, maaf karena gue selalu kasar sama lo "
" oh, jadi ngerasa bersalah nih ceritanya ? Hehe ". Ledek vany
"hmm"
" yaudah. Gapapa kok, meski ini cuma semata mata karena rasa bersalah aja. Makasih aku seneng kok "
" hmm. Gue cabut ya "
" eh iya. Makasih ya, hati hati ". Ucap vany
Vano menancapkan gasnya kemudian pergi dari rumah vany. Hari ini vany merasa senang. Sangat senang. Ia tidak pernah membayangkan bisa diantar pulang vano. Sungguh hari yang menyenangkan. Semoga aja vano selalu baik sama gue dan mau buka hatinya buat gue.
KAMU SEDANG MEMBACA
Vany & Vano
Teen FictionVany Aurelia adalah seorang gadis cantik dan ceria. Dia bersekolah di SMA Pelita, ia adalah sosok gadis yang jika menginginkan sesuatu ia harus mendapatkannya. Dan satu hal lagi dia sangat menyukai senja. Galvano Narendra atau yang lebih terkenal...