02

64 16 4
                                    

●◎※◎●

Seperti yg kuramalkan hari ini salju turun menghiasi pinggiran jalan menuju gedung sekolah yg tampak tua namun bangunannya masih terliat kokoh seperti baru

Sepertinya pengurus sekolah telah berhasil menjaga serta merawat bangunannya agar tetap kokoh

Kaki mungilku yg terbalut sepatu beewarna hitam dengan sentuhan Pearl melangkah dengan pasti kearah gerbang sekolah bercat putih nan tinggi itu dapat ku lihat Mr.Edwig-penjaga sekolah sudah berada di tempatnya untuk menyambut murid yg datang

"Hallo Mr.Edwig" sapaku ramah sembari tersenyum

"Hallo Mrs.Evelyn" sapanya balik sambil tersenyum membuat kumis tipisnya terangkat naik

"Tidur mu cukup Mr.Edwig?" Tanyaku yg sadar melihat katung hitam di bawah mata Mr.Edwig membesar

'Sepertinya dia tidak tidur semalaman untuk menjaga sekolah ini'-pikirku

"Ya seperti itulah" Dia tersenyum lagi kali ini dapat kulihat binar redup dimatanya

'Tidak seperti biasanya' -batinku

Saat aku hendak bertanya lagi tiba-tiba saja aku melihat siluet gadis berkepang indah dengan cepat berjalan ke arah gedung belakang sekolah yg masih tampak sepi karena ini masih 58 menit sebelum bel masuk berbunyi

"Sepertinya aku harus cepat masuk, semoga hari mu menyenangkan Mr.Edwig" Ucapku tidak lupa memberikan senyum manisku di akhir

"Kau juga Mrs.Evelyn" ucapnya sambil melambaikan tangannya tinggi ke arahku yg sudah pergi menjauh

Hari ini sama seperti hari-hari biasa. Tidak banyak yg berubah hanya saja aku yg memakai Syal dan juga sweater berwarna soft coral untuk menjaga diriku tetap hangat di hari yg dingin ini

Aku memasuki kelasku yg masih tampak sepi atau mungkin akulah murid pertama yg datang ke sekolah. mungkin orang lain beranggapan kalau aku sangatlah 'kurang kerjaan' tapi nyatanya Datang sepagi ini sudah menjadi rutinitas ku

Aku menduduki bangku yg berada di pojok kiri ruangan barisan ke-tiga dari depan berdekatan dengan jendela berukuran sedang yg menghadap langsung ke arah lapangan Sekolah yg mulai tertutupi salju

Aku termenung melihat tumpukan salju berwarna putih bersih yg menghiasi tengah lapangan sekolah serta tanaman dan pepohonan yg berada dekat dengan sekolah

Tiba-tiba saja aku teringat tentang siluet wanita berkepang cantik yg sempat tertangkap mataku berjalan cepat ke arah gedung belakang sekolah

'Tungggu apakah dia benar-benar berjalan?'

'Apakah dia hantu penunggu sekolah ini?'

'Apa dia Wendy?'

'Siapa dia?'

'Atau kah dia murid baru yg tersesat?'

Terlalu banyak Pertanyaan namun tak pernah ada Jawaban yg cukup.

"Pluk!" Pukulan kecil di pundak ku membuat aku tersadar dari lamunanku

Invisible (Friend)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang