05

40 9 2
                                    

'Ini jelas bukan duniaku'

●◎※◎●

Aku berusaha memahami apa yg terjadi namun nyatanya ini lebih sulit untuk dipahami

"Kirana" aku mengerutkan dahiku saat perempuan yg tadi menembus tubuhku memanggil hantu wanita itu yg bahkan tidak tampak seperti hantu

'Ah nama hantu itu Kirana'

Sang pemilik nama menoleh "ya?" Sahutnya

"Terimakasih untuk semuanya" ucap wanita berambut pirang membuat tanda tanya besar terukir jelas di dalam benaku

Kirana tersenyum kecut

"Oh dan juga!" Seru wanita berambut pirang itu sambil tersenyum dengan pandangan ke arah perutnya yg tertutup gaun tidur panjang berwarna ungu muda

'Gaun tidur?'

Aku melihat ke arah jendela yg terbuka sesaat menemukan hal yg janggal

'Ini sudah malam tapi kenapa dua wanita ini berada di dalam gedung sekolah seharusnya mereka berada di asrama kan?'

Aku berusaha berpikir adakah hal yg lebih masuk akal lagi tentang semua ini?

"Aku sedang mengandung anaknya Morgan kurasa dengan itu kau harus tau diri dan menjauh darinya!"

'DEG!'

Aku menggenggam jemari ku kuat ketika rasa sesak tiba-tiba saja menyerang dadaku hebat

Aku merasa ingin menangis, meraung tapi tak bisa seperti ada sesuatu yg menyumbat tenggorokanku

'Ada apa ini kenapa tiba-tiba?'

"Anak morgan?" Tanya Kirana yg sukses membuat ku tertegun diatas rasa sesak yg tiba-tiba saja menyerangku

'Morgan? Morgan lee?'

Kalau benar seorang lelaki itu Morgan lee maka Kirana dan wanita berambut pirang ini seangkatan denganku

"Iya"

'Deg!' Rasa sesak kembali menyerangku dengan hebat membuat ku kehilangan keseimbangan lalu terjatuh di lantai koridor yg dingin

"Jadi jauhi Morgan" Wanita berambut pirang itu pergi meninggalkan kirana setelah mengatakan itu dengan penuh penekanan

Sepeninggalnya wanita berambut pirang itu Kirana hanya diam mematung melihat ke arah jendela sambil menggenggam liontin yg tergantung indah di lehernya

"Tuhan kenapa kau sangat tidak adil kepadaku? Saat aku mempunyai keluarga yg sangat aku banggakan kau mengambilnya dari hidupku" Air mata mulai mengalir ketika Kirana mengucap bait terakhir kalimatnya

"Keluargaku. Kau mengambilnya. disaat kau merasa belum cukup kau mengambil sahabatku yg bahkan aku sudah menganggapnya sebagai keluarga. Apa itu kurang?! Keluargaku?! Sahabatku?!" Kirana mulai menangis pilu sambil sesekali berteriak histeris dan menjabak rambutnya kuat

Aku beranjak dari tempatku dan menghampiri Kirana yg masih sibuk menjambak rambutnya

Saat aku hendak menghentikannya

Invisible (Friend)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang