Vote dulu sebelum baca
✩→★●◎※◎●
"Berjalanlah 3 meter ke arah sana dan kau akan menemukan bajingan itu" Ucap David ketika kita sampai di koridor dekat kantin
"Lalu kau?"
"Aku akan duduk indah di kantin yg jaraknya 2 meter dari tempat si bajingan sialan itu" Jawabnya enteng lalu meninggalkan ku ke kantin tanpa rasa bersalah
"Aku heran mengapa Felisha Mencintainya?" Gumamku sambil menatap nyalang David yg sudah berjalan santai ke arah kantin
"Aku tidak memintanya untuk mencintaiku"
Jawab David tanpa menoleh sedikitpun kearahkuAku membulatkan mataku tak percaya "sinting telinganya bahkan lebih tajam daripada kelelawar" Aku melanjutkan langkahku 3 meter ke depan mencari keberadaan Morgan
Netraku menangkap sekitar 5 orang laki-laki dgn piercing di telinganya sedang mengobrol di dekat lorong menuju ke gudang kebersihan
"Morgan lee!" Panggilku tak jauh dari tempat lelaki itu berada
"Woahhh ada apa Princess sekolah kita jauh-jauh menemuiku oh aku sangat tersanjung" Ucapnya ketika aku sudah sampai di depannya dengan nada mencemooh
"Itu berlebihan" sahutku enteng
"Apa karena Genta yg mencapakanmu dan kau ingin beralih ke pelukan ku?" Mataku membulat tak percaya mendengar kalimat itu keluar dari mulut Morgan dengan entengnya David benar Morgan adalah seorang brengsek
"Jangan bercanda seleraku jauh di atasmu" Jawabku yg sukses membuat Morgan dan teman-temannya terpancing emosi
"Hei apa yg kau-" aku mengangkat tanganku
"Aku tidak berbicara dengan babu ah apakau merasa?" Potongku enteng
"Kau-" Ucap lelaki yg kuketahui bernama-Rendy geram
"Stop Ren" potong Morgan dengan menyelipkan nada peringatan pada ucapannya
Morgan menatapku intens membuatku risih dibuatnya setelahnya dia beralih menatap bola mataku sambil menaikan satu alisnya seakan bertanya 'apa?'
"Oh aku hanya ingin bertanya apakah kau mengenal Kirana?" Dapat kulihat mereka semua menenggang ketika ku sebut nama Kirana
"Dari mana kau mengenalnya?" Tanya Morgan yg hampir mirip sebuah bisikan putus asa(?)
"Itu tidak penting yg terpenting ad-Akhh" belum selesai aku menyelsaikan ucapanku Morgan mencekal tanganku lalu mendorongku keras ke tembok
Dapat kurasakan punggung ku membiru aku melihat ke arah Morgan dan teman temanya menatapku nyalang dengan seringaian di bibir mereka
'Sialan'
"Katakan!?" Bentak Morgan aku menatap tajam dirinya
"Kalau kau inginkan privasimu terjaga lebih baik usir mereka aku tidak ingin mengambil resiko" ucapku pelan namun kuyakin Morgan mendengarnya karena setelah itu dia memberi perintah kepada teman-temannya itu pergi dengan alasan ingin berbicara empat mata denganku
KAMU SEDANG MEMBACA
Invisible (Friend)
RandomTemenan ama hantu? Why not? Seengaknya 'mereka' ga baik di depan busuk dibelakang