44. Wonwoo

3.6K 313 20
                                    

Disini gak ada adegan rating M sih, tapi keknya aku harus kasi kalian peringatan.

WARNING!

Harus bisa tahan senyum ya :)

Kalo berhasil, jangan lupa komen
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.

Perkiraanmu saat itu ternyata benar. Tuhan menganugrahimu anak perempuan yang sangat cantik, tentu saja kau memberinya nama Woori. Entah mengapa nama itu terdengar sangat baik di telingamu.

"Wonwoo, bisa minta tolong jaga Woori sebentar? Aku ingin membeli minyak wijen di swalayan depan" tanyamu pada Wonwoo yang sejak kedatanganmu dari rumah sakit, terlihat lebih banyak diam

"Biar aku saja yang membelinya" ucap Wonwoo yang kemudian beranjak dari sofa ruang tengah.

Kau yang masih menggendong Woori yang tengah tertidur, hanya mengangguk dan memintanya mencari barang-barang lain yang kau butuhkan.

Tak berapa lama ia kembali membawa barang-barang yang kau minta tadi. Namun ekspresinya masih tak berubah.

"Wonu-ya" panggilmu.

Ia menoleh padamu.

Setelah meletakan Woori diranjamg tidurnya, kau mendekati Wonwoo dan menatapnya cukup lama.

"Ada apa?" Tanyanya

Tanganmu terulur untuk menyentuh wajahnya dan memberikan sedikit usapan lembut di pipinya.

"Justru harusnya aku yang bertanya. Ada apa denganmu? Sejak aku kembali dari rumah sakit, wajah ini tak pernah tersenyum." Balasmu

Ia menggelengkan kepala kemudian menurunkan tanganmu dari wajahnya.

"Aku baik-baik saja. Kau tak perlu khawatir" ucapnya

"Bagimana aku tak khawatir. Sikapmu berubah sangat drastis. Apa karena Woori? Atau ada hal lain yang membuatmu tak nyaman? Ceritakanlah padaku. Aku siap mendengarkanmu, sayang" balasmu

Wonwoo menggenggam kedua tanganmu kemudian mencium salah satu punggung tanganmu.

"Aku baik-baik saja, (y/n). Aku serius. Tak ada yang perlu kau khawatirkan" balasnya

Kau menghela napas. Kali ini kau akan mengalah. Mungkin Wonwoo butuh waktu untuk dirinya sendiri. Tapi kau berharap agar Wonwoo tak merahasiakan apapun padamu.

"Kau lapar? Mau aku buatkan sesuatu?" Tawarmu

Ia lagi-lagi menggelengkan kepalanya. Tanpa senyuman.

"Ya sudah, kalau begitu istirahatlah. Selama aku di rumah sakit, waktu istirahatmu pasti berkurang kan?" Ucapmu

Bukannya menjawab ia justru terdiam sembari menatap kedua matamu lekat.

"Hm? Ada apa? Apa kau ingin mencaritakan sesua- "

Cup!

Kau terkejut saat ia tiba-tiba mencium bibirmu sekilas.

"K-kenapa kau menciumku?" Tanyamu malu

Wonwoo mengajakmu untuk pergi ke kamar dan duduk di atas ranjang sembari saling berhadapan satu sama lain.

Kau yang semakin penasaran akhirnya terus menjejalinya dengan pertanyaan.

"Wonu-ya, kau tau kau bersikap aneh. Katakan padaku ada apa hm? Jika kau tak mengatakannya aku akan sangat khawatir" balasmu

"Pasti sakit sekali ya?" Tanya nya

Kau mengerutkan keningmu bingung.

"Maksudmu?"

SVT IMAGINE [BONUS] [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang