79. Hoshi

3.1K 268 29
                                    

Maaf ya kemaren aku membuat puasa kalian batal karena menangis T.T

Kali ini aku datang kasi ceritanya Hoshi.

Tapi tenang, ini gak sedih-sedih kok.

Happy reading^^
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.

Kau tak mengerti kenapa ada lelaki semacam Soonyoung. Bahkan kau menyesalkan kenapa kau harus berurusan dengan lelaki brengsek yang sialnya dia adalah manager di tempatmu bekerja.

Setiap kau ingin menghindarinya, ada saja hal yang membuatmu harus berurusan dengannya. Padahal kau hanya seorang receptionist yang seharusnya tak sesering itu bertemu dengannya.

Seperti saat ini, kau dan partnermu sedang menikmati makan siang di restaurant yang tak jauh dari hotel tempatmu bekerja. Tapi matamu berhasil menangkap persensi laki-laki itu.

Kau berusaha mengabaikannya tapi setiap kau melihatnya untuk memastikan bahwa ia telah pergi, pandanganmu selalu bertemu dengan pandangannya dan berakhir kau yang secara terang-terangan mengabaikannya.

"Ada apa?" Tanya Saera, teman kerjamu.

"Tidak ada. Aku hanya tak suka ada lelaki brengsek yang masih terus menganggu hidupku" balasmu

Saera menoleh ke arah pandanganmu dan ia terkejut.

"Maksudmu dengan lelaki brengsek itu Soonyoung-ssi?" Tanyanya

Kau mengangkat bahumu
"Sudahlah, aku tak ingin menyebut namanya lagi."

"Tunggu dulu, bukannya dulu kalian dekat? Ada apa? Apa aku ketinggalan berita lainnya?" Tanya Saera ingin tau

Mood makanmu sudah rusak semenjak berada di satu restaurant bersama Soonyoung, ditambah buruk dengan pertanyaan Saera yang megingatkanmu dengan kejadian waktu itu.

"Tck! Aku tak ingin membahasnya. Jika kau sudah selesai lebih baik kita kembali ke hotel" balasmu yang langsung beranjak dari tempat dudukmu dan meninggalkan Saera yang kemudian menyusulmu.

Sesampainya di hotel, kalian kembali ke meja receptionist untuk bekerja menggantikan dua pekerja lainnya yang menggantikan posisi kalian tadi.

Dari kejauhan kau bisa melihat bahwa Soonyoung baru saja kembali dari restaurant tadi. Saat mata kalian tak sengaja bertemu, kau menolehkan wajahmu ke arah lain agar kau tak berlama-lama menatap wajahnya.

"Selamat siang, Soonyoung-ssi" sapa Saera padanya

Laki-laki itu hanya mengangguk kemudian melanjutkan langkah kakinya ke ruangannya.

"Sepertinya kalian memang butuh waktu" ucap Saera

"Aku hanya berusaha untuk profesional, Saera. Lagipula jika kau berada di posisiku, kau akan mengerti mengapa pada akhirnya aku sangat membencinya" balasmu

"Bersikap profesional katamu? Kau justru bersikap kekanakan. Jika memang kau ingin bersikap profesional, seharusnya kau menyapa kedatangannya dengan senyum terbaikmu seperti biasanya. Tapi apa sekarang? Kau mengacuhkannya. Jadi ini sikap profesionalmu?"

Bagai ditampar kenyataan, ucapan Saera kali ini membuatmu termenung. Sebenarnya kau sangat kesal karena Saera terus saja membahas hal tersebut, tapi jika kau pikirkan lagi, sikapmu memang sangat kekanakan. Seperti anak kecil yang menjauhi temannya karena telah melakukan satu kesalahan.

"(Y/n) semua orang pasti pernah melakukan kesalahan. Tak terkecuali Soonyoung-ssi." Ucap Saera lagi

"Tapi kesalahannya benar-benar fatal dan tak bisa ku maafkan" balasmu

SVT IMAGINE [BONUS] [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang