♪38♪

1.1K 79 2
                                    

"Jovanka" Yang merasa di panggil menoleh.

"Apa gi?" Tanya Jovanka kepada lelaki bernama Hyungi itu.

"Apa kamu masih percaya sama kita bertiga?" Tanya Hyungi, dan membuat yang di tanya hanya menatap bingung.

"Percaya? Ya percaya. Kalian kan sahabat aku" Jawab Jovanka sambil tersenyum.

"Kamu beneran percaya. Ga mungki menghianati kita kan?" Tanya Hyungi lagi.

"Iya Hyungi" Jawab Jovanka sambil menepuk pundak lelaki itu.

"okay"

"Eh, pulang yuk, udah sore, besok sekolah, kamu juga Aiden, besok sekolah" Seru Jovanka.

"Okay" Jawab Aiden sambil tersenyum lebar, dan senyuman itu menutupi wajah sedih nya.

-

Play musik Spring day BTS

-

Dia apartemen Jovanka kembali di sibukan dengan tugas FISIKA.

Knp author capslock sbb, tugas fisika author gila bgt, susah nyaaaaa ya ampooon

"Mau di bantuin ga?" Tanya Hoseok di samping Jovanka.

"Bisa? Ga lupa? Kan lama ga sekolah" Tanya Jovanka.

"Dipikir kita jadi idol itu ga pernah ngulang pelajaran sekolah dulu?" Hoseok mengambil alih buku jovanka.

Jovanka hanya memperhatikan rumus-urmus yang sedang di tulis oleh Hoseok di buku nya, dia terkejut, tulisan huruf nya sangat mirip dengan tulisan nya, dia hanya mencoba memahami rumus rumus yang di tulis oleh Hoseok itu.

"sudah, mau ku jelaskan?" tanya Hoseok.

"ah.. iya, aku tak paham, bagaimana cara nya yang ini?" tanya Jovanka, sambil menunjuk satu nomor, dan dengan segera Hoseok menjelaskan apa yang membuat Jovanka tidak paham.

-

"ayah, bagaimana cara mengerjakan ini?" tanya gadis kecil yang masih berkutat dengan buku tulis nya.

"sini coba ayah lihat dulu" jawab lelaki berumur 25 tahun itu.

"sayang, ayo kita makan dulu" seru seorang wanita dewasa, dari arah dapur.

"ayo kita makan sayang, ini nanti kita lanjutkan saja okay?" tanya lelaki yang di panggil 'ayah' oleh gadis kecil itu.

"Jovanka, bagaimana sekolah mu nak? bagaimana sekolah baru mu?" tanya wanita berumur 23 tahun itu.

"semua nya baik baik saja ibu, aku sangat menyukai nya, namun.."

"tapi kenapa?" tanya ibu nya

"temen temen ga suka sama aku" jawab gadis yang bernama Jovanka itu.

"sayang, pasti ada kok yang mau berteman sama kamu, lihat saja nanti" wanita bernama Vania itu mengusak kepala anak nya itu.

"kamu hanya perlu tersenyum kepada mereka, dan mereka akan mau jadi teman mu, jangan takut nak"

-

"ayah, aku mendapatkan nilai paling bagus di kelas!" seru Jovanka dari pintu.

"wah? anak ayah hebat, sini ayah peluk ayah" anak itu dengan bangga nya emmeluk ayah nya.

"ayah? ibu kemana?" tanya Jovanka Polos.

"ada di kamar" jawab Jonnathan (ayah nya)

"Ibu?" Jovanka membuka pintu kamar Ibunya.. Dan dapat dilihat nya bahwa ibu nya sedang tertidur.

"Ibu sedang tidur ya? Okay, gapapa" Jovanka berjalan ke luar kamar"

"Ibu sedang tidur ayah"

-

"Jovan? Paham ga?" Tanya Hoseok yang habis menjelaskan kepada Jovanka.. Dan terkejut dia melihat Jovanka tengah menangis sambil melihat ke kearah wajah Hoseok.

"Kok nangis kenapa?" Hoseok kembali menggoyangkan tangan nya di depan wajah Jovanka.

"Eh? Ga kok. Aku ga nangis.. Haha cuman kelilipan" Jovanka mengusap kedua air mata nya kasar.

"Ga nangis ga nangis.. Itu nangis, cerita sini sama kakak" Hoseok memeluk Jovanka.. Dia merasa bahwa baju bagian dada nya basahm berarti Jovanka menangis kembali.

"Kak Hoseok ngajarin aku gini. Aku jadi inget sama Ayah yang ngajarin aku dengan sabar, dan sebelum ibu berubah membenci aku. Sifat kakak kayak ayah banget.  Aku suka... Sifat ceria..bahagia... Dan penyabar" Jelas Jovanka.

Hoseok tersenyum. Dia melepas pelukan nya lalu mengusap pipi Jovanka yang memerah karena menangis.

"Hei, anggap aku ayah kamu, jika menurut kamu aku sama ayah kamu sama.. Aku juga harus menjaga kamu, meski ga selama nya kita akan bersama" Hoseok tersenyum di ikuti oleh Jovanka.

"Udah paham belom?" Tanya Hoseok lagi.

"Udah kak" Jawab Jovanka

"Ya udah istirahat gih, biar kakak yang nyiapin baju buat besok" Jovanka mengangguk lalu berjalan meninggalkan Hoseok sendirian di ruang belajar nya.

"Ok betapa bodoh nya aku.. Aku bayangan tidak bisa menyentuh barang di dunia nyata, huh bodoh" Hoseok mengeluh saat ingin mengambil baju seragam Jovanka yang berada di lemari namun tidak bisa.

"Hoseok, kau tidak bisa melakukan itu.. Apakah kau lupa hah? Dasar pelupa"

Hoseok menoleh kesana kemari mencari sumber suara itu.. Hei itu suara apa?.

"Siapa?" Tanya Hoseok

"Kepo kau Hyung" Cahaya muncul di samping Hoseok lalu setelah Cahaya itu menghilang dia di gantikan sosok tamvan membahana :v.

"Oooohhhh!!!! Jadi kau yang mengatai ku pelupa? Okay.. Tidak akan aku ajari dirimu sebagai murid ku Yeonjun!" Seru Hoseok.

"Eh? Jangan Hyung aku mohon" Yeonjun memohon kepada Hoseok.

"Baiklah, apa kau bisa menyentuh barang ini?" Tanya Hoseok sambil menunjuk seragam yang lumayan rapih itu.

"Bisa donk" Yeonjun mengangkat Seragam itu tinggi.

"Aku bantu Hyung merapikan seragam ini nee?" Tanya Yeonjun kepada Hoseok.

"Okay, terima kasih Yeonjun"

-TBC-

Kelar euy... Bahagiaaaa😂 gilaaa. Otak ku bakalan cair kalo lagi badmood atau sedih... Dan akhir akhir ini ga up krena lagi dangkal sekali 😂😂 maaf yaaa😂😂

Kalian faham kan cara menghargai karya orang? Masa read banyak vote dikit... Ayok bantu votee!!!!

Vomment Juseyo ❤❤

7 Shadow Brother (Revisi) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang