Jinhwan mematung dengan perasaan gugup saat mendapati Yunhyeong yang tengah melipat lengan di depan dada itu menatapnya penuh curiga.
"Sepertinya kau sangat akrab dengan Bos. Bahkan menurutku, terlalu akrab?" Yunhyeong menelengkan kepala.
Jinhwan berdeham pelan lalu tersenyum seadanya. "Kami memang teman akrab. Kami berteman sejak di SHS." Sahutnya berusaha terdengar santai.
Yunhyeong mengangkat kedua alis. "Sungguh? Wow. Berarti kau sebenarnya orang berada?" Pertanyaannya membuat Jinhwan mengernyit. "Maksudku... Setahuku Bos bersekolah di sekolah elit. Dan kau satu sekolah dengannya?"
Jinhwan terkekeh pelan. "Tidak. Aku ini anak orang miskin, kebetulan saja aku beruntung mendapat beasiswa untuk sekolah disana." Ucapnya sedikit perih, mengingat kembali sekolahnya yang terputus karena harus menjadi tulang punggung keluarga.
"Wow. Kau pasti sangat cerdas. Lalu, kenapa kau bisa berakhir disini? Bukankah seharusnya saat ini kau bekerja di perusahaan besar dan memiliki jabatan yang cukup menjanjikan karena kecerdasanmu?" Yunhyeong malah memberondong Jinhwan dengan pertanyaan yang sama sekali tak ingin didengar pria mungil itu.
Jinhwan tersenyum kecut. "Ada sesuatu yang terjadi. Dan lagipula...." Ditatapnya Yunhyeong. "Bukankah kita harus bekerja? Bukan berbincang seperti ini?"
Yunhyeong mengerjap dan seakan sadar, pria itu pun menganggukan kepala seraya menyeringai. "Baiklah, ayo. Masih banyak yang harus kau pelajari hari ini. Lain kali kita berbincang lagi di waktu yang lebih leluasa." Satu matanya mengerling ke arah Jinhwan yang langsung terkekeh geli.
Keduanya pun masuk ke dalam dapur untuk mulai bekerja. Sementara Yunhyeong mengajari banyak hal pada Jinhwan selagi menunggu pesanan yang harus diolah. Jika dia sibuk, Jinhwan akan beralih pada Jisoo yang dengan senang hati membantunya mengajari hal-hal yang belum dia ketahui.
Semuanya berlangsung lancar bahkan hingga tengah hari. Jinhwan juga bisa makan siang bersama karyawan lama di jam istirahat mereka. Lain halnya dengan Yunhyeong yang semakin sibuk jika jam makan siang tiba. Membuat Jinhwan mempercepat makan siangnya dan bergegas datang membantunya.
"Biar kubantu, chef."
Yunhyeong yang masih sibuk berkutat dengan peralatan dapurnya bersama seorang asisten pun menoleh lalu tersenyum.
"Sebenarnya tinggal dua menu lagi. Tapi, apakah kau bisa menyelesaikannya? Perutku sudah keroncongan. Kau tahu cara mengolahnya kan?"
Jinhwan mengangguk mantap. Dia hanya harus mengolah samgyetang dan bulgogi. Sangat mudah baginya.
"Percayakan padaku." Ujar Jinhwan yang dibalas senyuman cerah dari Yunhyeong.
"Oke, aku ke belakang dulu, ya." Pamit Yunhyeong seraya menepuk bahu Jinhwan sebelum berlalu pergi bersama asisten bernama Park Jihoon.
Dan Jinhwan pun mulai memasak pesanan pelanggan, Jisoo yang sudah menyelesaikan makan siangnya pun tiba. Bersiap membantu Jinhwan yang lega atas kedatangannya. Bersama-sama, keduanya pun segera melaksanakan pekerjaan mereka.
.
.
Tak terasa waktu sudah menunjukan pukul lima sore, Jinhwan sudah menyelesaikan tugasnya dengan sangat baik di hari pertama. Sehingga membuat Yunhyeong merasa puas karena pria mungil itu sangat bisa diandalkan.
"Kim Jinhwan."
Panggilan seseorang dari pintu membuat semua orang menoleh dan membungkuk serempak, disusul Yunhyeong yang masih terlalu sibuk melakukan pekerjaannya.
![](https://img.wattpad.com/cover/154141204-288-k775398.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
Rich Man And Poor Man
FanfictionJika kalian menyangka, sosok Kim Hanbin adalah pria kaya yang sombong dan menyebalkan, 100% kalian salah. Dia adalah malaikat dalam wujud seorang manusia. Kebaikan hatinya adalah sesuatu yang membuat banyak orang begitu mencintainya, termasuk seora...