5. Dinner

130 32 4
                                    

Ditemani alunan musik pop-jazz-nya, Keysha menghias diri di kamarnya. Ia memoles wajahnya dengan sedikit make up, untuk menambahkan sisi feminimnya. Ia terlihat manis dibalut peach dress selutut. Ia juga mencatok rambutnya agar sedikit bergelombang dan membiarkannya tergerai.

Ia turun, menghampiri mamanya di dapur. Baru saja kakinya menyentuh anak tangga teratas, ia langsung membalikkan badannya hendak melihat abangnya.

Setelah mengetukkan punggung tangannya pada pintu kamar sang kakak, ia segera membuka pintu tersebut. Di dalam kamar, Kenneth sedang menata rambutnya di depan cermin. Sesuai dengan apa yang diminta sang adik, ia mengenakan kemeja peach tadi dan dipadukan dengan jean abu-abu.

"Keysha udah siap?" tanya Kenneth menyadari kedatangan adiknya.

"Iya, udah. Abang? Masih mau ngapain lagi abis ngurus rambut?"

"Udah, kok. Ini mau turun. Ayo," ajak Kenneth.

Keysha pun ngekor saja dibelakang Kenneth. Mereka menuruni anak-anak tangga dan sampai di lantai satu rumah.

"Mama, kita bantuin ya," tak menantikan jawabannya, Keysha langsung membawa salah satu piring yang dipegang Kanya. "Sini, sama Keysha."

"Wah, my beautiful daughter and son come! Thanks for the help!" ujar Kanya senang.

Kanya melihat anak-anaknya sekilas, "Wah kompak ya, peach-abu. Mama sama daddy bakal pake putih-marun," terangnya.

"Ma, ini ditaruh disini?" tanya Kenneth. Ia kembali bertanya, kali ini bukan menanyakan letak makanan, "Where's dad?"

"Lagi siap-siap di kamar. Paling bentar lagi kesini."

"Good night my dear family." Richard tiba-tiba saja datang.

"Night dad," jawab Kenneth dan Keysha serempak.

----------

Jam sudah menunjukkan pukul tujuh malam. Artinya waktu yang dijanjikan sudah tiba. Tapi belum ada tanda-tanda keluarga Greuthn tiba.

Beberapa saat kemudian, akhirnya datang juga mobil yang ditunggu-tunggu. Keluarlah seorang pria dan wanita paruh baya, seperti Richard dan Kanya. Yang diyakini Keysha sebagai Vincent dan Jasmine. Wajar saja, sudah lebih dari lima tahun ia tidak berjumpa dengan Vincent, mungkin lupa wajahnya.

"Hello my friend! Long time no see," sapa Vincent bahagia.

"Sorry, we are late," suara lembut itu terdengar, berasal dari Jasmine.

"No problem. Come in. It is cold standing outside," ajak Kanya.

Ucle Vincent dan istrinya masuk. Ia dan Richard mengobrol melepas rindu.

Pandangan Jasmine beralih dan berhenti pada Keysha, "Hey. Who is this beautiful girl?" pujinya.

"Hello, auntie Jasmine. I'm Keysha. Forgot?"

"What? Keysha? Really? You look different from before. More beautiful," ucap Jasmine masih tidak percaya.

"She is getting uglier, not more beautiful," ejek Kenneth.

"What?!" pekik Keysha tak terima.

Terjadilah perang kecil-kecilan ala putra-putri Rouph. Saat mini war tersebut masih berlangsung, Keysha teringat akan sesuatu.

"Eh bang, kok cuma uncle Vincent sama auntie Jasmine doang? Ace nya mana?" bisik Keysha.

"Eh iya juga ya, kok cuma berdua"

3B : Bule, Blonde, & BlueTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang