AYARA.

Tiga

"ayaa"

"siapa?"

"mm gue cowo yang tadi Arya"

"oh knp"

"lo lagi ngapain?"

"lo ga liat!?" aya yang mulai kesal

"cuma nanya"

"hmm"

"eh kita sekelas ga sih?"

"ga"

"kok tadi gue kek ngeliat lo ya di kelas"

"mata lo banyak beleknya kali"

"hahaha"

Gada yang lucu padahal batin aya

"ya pulang bareng yu"

"bisa sendiri"

"sama gue aja"

"ga mau"

"sekali aja ya itung-itung lu tadi nolongin gue"

Aya terlihat sedang berpikir

"oke deh sekali"

"yes"

Diperjalanan tidak ada yang membuka percakapan hanya hening yang terdapat.

Aya yang terlihat cuek tidak asing dengan suasana seperti ini malahan dia suka dengan kehingan begitupun dengan Arya.

"ini lewat mana?"

"belok kanan trus lurus ada pertigaan belok kanan trus ada gang ketiga masuk trus lurus nanti ada rumah warna putih." jelas Aya panjang lebar

"yayaya"

Hening lagi

Arya berdeham untuk memulai percakapan.

"ekhem dah sampe"

Aya turun dari mobil Arya tetapi sebelum turun tangannya di cekal oleh Arya

"apa?"

Arya masih terdiam

"makasih, lepas!"

Arya melepas cekalannya dah setelah itu Aya turun dan mobil Arya pun melesat menjauh.

"assalamualaikum bun, yah?"

Hening

Tiba-tiba Rena datang dari arah dapur dan berteriak

"waalaikumsalam anak bunda udah pulang"

"astagfir bunda gue suaranya" umpat Aya

Aya menghampiri bundanya seraya menyalimi tangan bundanya.

"iya bun gosa teriak-teriak juga kali kuping Aya masih normal"

"bunda kan di dapur takunya kamu ga denger"

"bunda jaraknya itu deket lagian dari dapur ke pintu kaya dari dapur ke rmh tetangga aja"

"udah mending kamu beres-beres, mandi, abis itu solat, barutuh turun makan malam"

"siap bu bunda"

Aya menaiki anak tangga menuju kamarnya setelah sampai kamar dia membuang tasnya sembarangan dan menjatuhkan badan ke kasur king sizenya.

"huh cape banget gila"

Setelah itu Aya mandi dan melaksanakan tugasnya yaitu shalat sekiranya sudah selesai dia turun untuk makan malam.

"malam yah, bun"

"malam anak ayah" suara bariton itu menyahutinya

"malam"