Empat

63 10 0
                                    


Pukul 14.30

Bel berbunyi 10 menit yang lalu dan kini Aya dan Rara sedang berjalan melewati koridor sekolah menuju parkiran hari ini Aya harus pulang cepat karna tidak sabar dengan kejutan yang akan ayahnya berikan.

"gue duluan ya ra gue disuruh buru-buru pulang."

"oke deh ya nanti malem gue kerumah lo ya kangen sama bunda lo."

"bunda gue lo kangenin guenya engga dasar temen luknut."

"hehe"

"yaudah gue duluan bye"

"dahhh" sambil melambaikan tangan

***

Setelah sampai Aya langsung masuk dan hening yang dia rasakan kemana ayah dan bundanya? Bukannya ayahnya sedang tidak bekerja? Entahlah

"assalamualaikum"

1dtk, 2dtk, 3dtk, 4dtk hening

"waalikumsalam Aya"

Aya menyalimi tangan bundanya.

"ayah mana bun?"

"ayah lagi keluar sebentar"

"kamu langsung keatas ya mandi abis itu solat trus turun gosa nunggu makan malam" ucap Rena

"siap deh bun yodah Aya ke atas dulu ya"

Setelah solat Aya langsung turun ke bawah dan dia kini dibuat terkejut dengan banyaknya makanan di meja makan yang tadi bundanya buat.

"loh bun kok banyak banget emang mau ada tamu?"

"udah kamu diem aja nanti juga tau."

"ishh untung cantik lu bun" umpat Aya

Setelah menunggu 15 menit akhirnya ayahnya datang tapi membawa koper, koper siapa? Apakah ayahnya akan pergi keluar kota atau negri?

"assalamuaikum" suara bariton itu mulai memasuki indra pendengaran Aya

"waalaikumsalam" ucap Aya dan bundanya

Aya langsung menghampiri ayahnya. Banyak pertanyaan yang ingin di tanyakan mengapa ayahnya membawa koper? Apakah ingin pergi?

"loh ayah kok bawa koper emang mau kemana?"

"engga kok sayang ayah ga pergi"

Setelah ayahnya masuk Aya dibuat kaget dengan keberadaan kakaknya. Mengapa kakaknya bisa ada disini bukanya masih satu minggu lagi?

"abangg" ucap Aya histeris dan langsung memeluk abangnya

"adik abang udah besar ya" ucap Dandi sambil membalas pelukan Aya

"bang dendi ga kangen aya?" tanya Aya pada kembaran abangnya itu

Tetapi bukannya menjawab. Dendi malah ngelonong masuk ke dalem.

"bang dendi ga kangen aya apa maen masuk aja kan aya kangen" seraya mengejar Dendi yang lebih dulu masuk

"sabar ya dek emang dari dulu gitu kan." ucap Dandi sambil menepuk bahu Aya

AYARA.Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang